Yayasan Puri Kauhan Ubud Luncurkan Program Pemuliaan Air di Tukad Oos
GIANYAR, NusaBali
Yayasan Puri Kauhan Ubud melalui agenda Sastra Saraswati Sewana 2022 meluncurkan program pemuliaan air di Tukad Oos 'Nyapuh Tirah Campuhan' di Jaba Mandala Pura Suci Bangkiang Sidem, Desa Keliki, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Anggara Umanis Kuningan, Selasa (14/6).
Kegiatan ini dibuka oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas H Suharso Monoarfa. Dalam sambutannya, Suharso Monoarfa menyatakan berdasarkan Studi World Resources Institute (WRI) pada 2015, terdapat 36 negara dengan tingkat stres air sangat tinggi. Stres air tersebut ketika cadangan air tidak mencukupi jumlah permintaan air. Nyatanya, beberapa penelitian memprediksi Indonesia akan mengalami krisis air beberapa tahun mendatang. Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 juga memperkirakan bahwa fenomena kelangkaan air di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara akan terus meningkat hingga tahun 2030. ‘’Konservasi air merupakan pengelolaan air untuk menjamin pemanfaatan yang bijaksana dan menjamin kesinambungan ketersediaan air dengan tetap memelihara serta meningkatkan mutu air," ujarnya.
Dia mengakui konservasi sumber daya air oleh Yayasan Puri Kauhan Ubud ini sesuai dengan konsep konservasi air yang terintegrasi dari hulu hingga ke hilir. Suharso berharap “Toya Uriping Bhuwana, Usadhaning Sangaskara” yang artinya “Air Sumber Kehidupan, Penyembuh Peradaban” dapat menjadi pemahaman bersama terkait pentingnya air bagi kehidupan.
Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud AAGN Ari Dwipayana menjelaskan Nyapuh Tirah Campuhan ini merupakan rangkaian kedua kegiatan yayasan di Tahun 2022. "Ini tahun kedua, sebelumnya sudah digelar Toya Uriping Bhuwana di hulu kawasan danau Batur. Hari ini Nyapuh Tirah Campuhan di tengah-tengah, nanti kita gelar di hilir pantai Ketewel," jelasnya.
Nyapuh Tirah Campuhan ini mencakup 6 program aksi, yakni Purwa Carita Campuhan seminar pelestarian dan pengembangan cagar budaya di DAS Oos, lomba video cerita rakyat 'toya uriping Bhuwana, usadhaning sangaskara'. Ngraksa Toya, nyiwi Pertiwi 'konservasi air dan tanah serta revitalisasi ekonomi subak-subak di DAS Oos'. Tandur Taru usadhaning desa yakni penanaman tanaman produktif, upakara dan obat. Mareresik Campuhan bersih-bersih patirtan, Pancoran, Tukad Oos dan pelatihan pengelolaan sampah pura. Markandyayana Rasmi, revitalisasi desa-desa wisata di sepanjang DAS Oos, pementasan seni-ekologis Nyapuh Tirah Campuhan, pameran lukisan ekologis (gaya Batuan, Pengosekan, Panestanan dan Ubud), Lelang lukisan Nuwur Kukuwung Ranu. Jana Sadhu Mahardhika upacara kemerdekaan di Campuhan dan parade anak-anak Mahardika. *nvi
1
Komentar