nusabali

Lomba Baleganjur PKB, Wakil Klungkung Kehujanan

  • www.nusabali.com-lomba-baleganjur-pkb-wakil-klungkung-kehujanan

SEMARAPURA, NusaBali
Komunitas Budaya Sanggar Seni Baswaram di Banjar Bucu, Kelurahan Semarapura Tengah, Kecamatan Klungkung, tampil memukau saat Lomba Baleganjur dalam ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44 tahun 2022 di Art Centre, Denpasar, Selasa (14/6) malam.

Pas saat tampil, hujan turun hingga kontingen Baleganjur ini kehujanan. Komunitas seni ini sudah memulai persiapan dan latihan sejak 22 Januari 2022 tersebut, melibatkan 7 penari, dan 29 penabuh dan penegen. Komposer I Wayan Situbanda Ssn, Koreografer Anak Agung Dalem Segara Putra Ssn, Konseptor Drs I Dewa Gede Alit Saputra, dan Koordinator Putu Bayu Priyanka Labha SH.

Meskipun diguyur hujan, mereka tetap kompak dan mempersembahkan penampilan terbaiknya. Dalam lomba tersebut Komunitas Budaya Sanggar Seni Baswaram membawakan penampilan berjudul Bulak Bangsing.

Koordinator Putu Bayu Priyanka Labha mengatakan Bulak berarti genangan mata air Bangsing, selain berarti juntaian akar yang keluar dari ranting pohon, juga merujuk kepada kemuliaan kesucian bagian Dasaksara, Bang dan Sing. "Bang adalah pamurtian tirta kamandalu sebagai air kehidupan, dan sing adalah hati manusia yang punya rasa," ujar Priyanka, saat dihubungi, Rabu (15/6).

Eksplorasi rasa untuk selalu memuliakan anugrah air kehidupan inilah kemudian tertuang dan diterjemahkan dalam gending baleganjur, yang sarat dengan aura angker sesuai karakter pelinggih Ida Ratu Nyoman diatas sebuah bulakan mata air beratap juntaian bangsing.

Ketika kesunyian menyelinap, menyembul suara air dalam riak kecil, tersapuh pawana mengusik dahan seolah ciptakan percakapan alam. Sejenak tenang kemudian merayap menjadi blabur bandang, tergantung seberapa pekanya manusia mensykuri  sebuah anugrah. "Semuanya tercermin lewat teknik permainan alat yang sengaja ditata, sebagai representasi nyata situasi bulak bangsing di area pelinggih Ida Ratu Nyoman," kata Priyanka.

Selain harmoni gemuruh permainan kendang dan cengceng, perpaduan olah vokal penabuh yang mengisyaratkan ajakan untuk selalu memuliakan air juga kental dalam gending ini. Ditambah pola-pola eksperimen olah suara pada riong dengan cara yang tidak biasa, semakin menguatkan cipta karsa dan getaran pembaruan atas sebuah keberanian mengungkap rasa. Sekaligus rasa hormat dan bhakti terhadap anugrah air kehidupan, yang dinyatakan melalui gending baleganjur.

Seperti tersirat dalam kutipan lontar Purwa Bhumi Kamulan yakni manira anugraha ri kita bumi kamulan Angriptaning wresti udan uriping parajana

Tumerusing lwah tan pegatan Bhisamanku maka titahing Hyang. Artinya, Aku telah menganurahkan awal adanya bumi Menciptakan hujan untuk kehidupan manusia. Begitu juga aliran sungai tak pernah berhenti Itulah keputusanku sebagai sang pencipta.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, ikut menyaksikan pentas duta Gumi Serombotan tersebut memberikan apresiasi. "Saya apresiasi semangat dan kekompakannya, walaupun diguyur hujan tetapi tetap dapat mempersembahkan penampilan terbaiknya dihadapan penonton,” ujar Bupati Suwirta, didampingi Ny Ayu Suwirta. Turut, hadir Sekda Klungkung I Gede Putu Winastra dan OPD di lingkungan Pemkab Klungkung.*wan

Komentar