Produk UMKM Buleleng Makin Variatif
SINGARAJA, NusaBali
Pameran produk pertanian dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Buleleng yang digelar dalam evet Pasar Tani, Kamis (16/6), memberi harapan menggembirakan.
Pasalnya, event yang dilaksanakan di Dinas Pertanian Buleleng ini menyajikan beragam produk variatif. Salah satu produk UMKM unik yakni minuman Kopi Durian. Minuman ini memadukan campuran kopi dengan daging buah durian segar. Produk UMKM ini diinisiasi oleh Putu Ayu Nuryanti, 38.Warga Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini membuka usaha minuman varian kopi durian sejak pandemi Covid-19 melanda.
“Kalau kopi saya masih pakai serbuk kopi kekinian yang digandrungi anak muda seperti moccacino, cappucino, taro dan beberapa varian lain. Bedanya hanya dicampur dengan daging buah durian Sudaji,” ungkap Nuryanti yang melayani pembelian secara online ini.
Tak disangka usahanya ramai peminat. Minuman kopi duriannya pun hingga saat ini masih bisa bertahan. “Yang buat beda ada rasa duriannya yang kuat, kalau kopi-kopi kekinian kan lebih banyak menggunakan perasa, kalau ini langsung pakai buahnya,” terang Nuryanti.
Pasar Tani ini digelar serangkaian Hari Krida Pertanian ke-50. Dinas Pertanian memberikan kewenangan kepada Sembilan kecamatan untuk menampilkan produk pertanian dan produk UMKM unggulannya sehingga yang mengikuti Pasar Tani adalah produk unggulan.
“Melalui Pasar Tani ini kami ingin mengenalkan produk UMKM dan hasil pertanian kita di Buleleng dengan melibatkan sejumlah Kelompok Wanita Tani (KWT). Produk mereka sebelumnya sudah dikurasi di kecamatan, sehingga yang ditampilkan benar-benar produk unggulan,” kata Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta.
Ia pun berharap, produk pertanian dan produk UMKM ini dapat difasilitasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada untuk bagian pemasarannya. Menurut Sumiarta produk unggulan hasil pertanian ini penting untuk mendapatkan tempat di pasar lokal, sehingga terwujud pemberdayaan yang berujung pada pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu Sekda Buleleng Gede Suyasa menyempatkan diri memantau dan berbelanja sejumlah produk di Pasar Tani. Menurutnya produk pertanian dan UMKM yang ditampilkan sudah sangat variatif. Minat dan pengembangan UMKM di Buleleng berjalan pesat semenjak pandemi Covid-19.
“Dari segi varian produk sudah sangat banyak. Semenjak pandemi banyak yang membaca peluang UMKM. Sekarang untuk dapat bersaing harus terus melakukan perbaikan dari segi ketahanan produk tanpa menggunakan bahan berbahaya, packaging, mempertahankan originalitas dan kualitas produk,” pesannya.
Sedangkan Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam upaya pengembangan UMKM, mendorong dan mempelopori pemakaian dan konsumsi produk sendiri di Kabupaten Buleleng, sehingga pemulihan ekonomi pasca pandemi dapat dibangkitkan kembali. *k23
“Kalau kopi saya masih pakai serbuk kopi kekinian yang digandrungi anak muda seperti moccacino, cappucino, taro dan beberapa varian lain. Bedanya hanya dicampur dengan daging buah durian Sudaji,” ungkap Nuryanti yang melayani pembelian secara online ini.
Tak disangka usahanya ramai peminat. Minuman kopi duriannya pun hingga saat ini masih bisa bertahan. “Yang buat beda ada rasa duriannya yang kuat, kalau kopi-kopi kekinian kan lebih banyak menggunakan perasa, kalau ini langsung pakai buahnya,” terang Nuryanti.
Pasar Tani ini digelar serangkaian Hari Krida Pertanian ke-50. Dinas Pertanian memberikan kewenangan kepada Sembilan kecamatan untuk menampilkan produk pertanian dan produk UMKM unggulannya sehingga yang mengikuti Pasar Tani adalah produk unggulan.
“Melalui Pasar Tani ini kami ingin mengenalkan produk UMKM dan hasil pertanian kita di Buleleng dengan melibatkan sejumlah Kelompok Wanita Tani (KWT). Produk mereka sebelumnya sudah dikurasi di kecamatan, sehingga yang ditampilkan benar-benar produk unggulan,” kata Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta.
Ia pun berharap, produk pertanian dan produk UMKM ini dapat difasilitasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada untuk bagian pemasarannya. Menurut Sumiarta produk unggulan hasil pertanian ini penting untuk mendapatkan tempat di pasar lokal, sehingga terwujud pemberdayaan yang berujung pada pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu Sekda Buleleng Gede Suyasa menyempatkan diri memantau dan berbelanja sejumlah produk di Pasar Tani. Menurutnya produk pertanian dan UMKM yang ditampilkan sudah sangat variatif. Minat dan pengembangan UMKM di Buleleng berjalan pesat semenjak pandemi Covid-19.
“Dari segi varian produk sudah sangat banyak. Semenjak pandemi banyak yang membaca peluang UMKM. Sekarang untuk dapat bersaing harus terus melakukan perbaikan dari segi ketahanan produk tanpa menggunakan bahan berbahaya, packaging, mempertahankan originalitas dan kualitas produk,” pesannya.
Sedangkan Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam upaya pengembangan UMKM, mendorong dan mempelopori pemakaian dan konsumsi produk sendiri di Kabupaten Buleleng, sehingga pemulihan ekonomi pasca pandemi dapat dibangkitkan kembali. *k23
Komentar