SMPN 1 Banjarangkan Garap Drama Calonarang 3 Bahasa
SEMARAPURA, NusaBali
Siswa SMPN 1 Banjarangkan di Desa/Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, menggarap sebuah Drama Calonarang dengan menggunakan tiga bahasa, yakni Bahasa Inggris, Indonesia, dan Bali.
Calonarang ini dipentaskan dalam araksi budaya serangkaian perpisahan kelas IX Tahun Ajaran 2021/2022, di sekolah setempat, Selasa (14/6) pagi.
Pementasan Calonarang ini menceritakan tentang kebenaran melawan keangkaramurkaan, diawali pembacaan sinopsis oleh seorang siswa dalam tiga bahasa. Dilanjutkan dengan tahapan pembabakan oleh siswa dengan tiga bahasa pula. Setiap peran bercakap cakap dalam setiap adegan dengan tiga bahasa juga. "Itu cerita Calonarang Walunata ing Dirah dengan Empu Bharadah punya anak Empu Bahula menikah dengan putrinya untuk mndapatkan kesaktian ibunya," ujar Kepala SMPN 1 Banjarangkan I Nengah Suradnya, Kamis (16/6).
Pentas seni dengan tiga bahasa ini untuk membekali kecintaan akan kearifan lokal bahasa Bali yang berkurang pemakaiannya di kalangan siswa. Kemudian, untuk menumbuhkan rasa nasionalis dengan bahasa Indonesia, dan membekali kecakapan hidup melalui bahasa Inggris di tengah peradaban global. "Apalagi Bali sebagai pusat pariwisata dunia," ujar Suradnya.
Pementasan seni adalah output dari ujian praktik anak- anak secara terintegrasi. Di mana saat ujian praktik anak-anak tidak lagi mengikuti setiap mata pelajaran (mapel), namun sudah diintegrasikan beberapa mapel. Hal itu untuk mengembangkan bakat potensi siswa secara berkelanjutan dan juga untuk meringankan siswa agar siswa tidak terbebani dalam menyelesaikan tugas- tugas sekolah. "Di sisi lain upaya ini sebagai proses ke arah penerapan kurikulum Merdeka Belajar," ujar Suradnya.
Selain itu, saat atraksi budaya juga dipentaskan yakni Musikalisasi Masa - masa SMP, Lawak, Joged dan Karaoke dari siswa dan guru. Di samping kegiatan seni sekolah juga menyerahkan paket sembako kepada siswa kurang mampu sebanyak 10 paket serta memberikan penghargaan kepada siswa berprestasi berupa buku bacaan Antologi dari hasil karya guru, yang diserahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Kadisdikpora) Klungkung I Ketut Sujana, yang bersumber dari Dana Kentong Yadnya Sekolah.
Kegiatan ini dihadiri pula oleh perwakilan orangtua siswa, komite, dan pengawas sekolah, berlangsung sangat sederhana namun berkesan bagi siswa. Apalagi hasil garapan siswa mendapat apreasi dari para undangan yang hadir. Kegiatan yang mendapat dukungan dari pelbagai pihak dan merupakan program sekolah dalam mencari bibit, serta talenta siswa agar dapat lebih baik kedepannya.
Selain itu, sekolah juga menyarankan kepada siswa agar selalu mematuhi protokol kesehatan, tidak kebut-kebutan, corat-coret dan aktivitas berbahaya lainnya. "Siswa kelas IX juga turut menyumbangkan pakaian sekolah kepada adik kelas atau yang membutuhkan," kata Suradnya. *wan
Komentar