Gardu Listrik Meledak, Pompa Air PDAM Rusak
Gardu listrik milik PT PLN Persero Cabang Karangasem di Desa Pakraman Ujung Hyang, Kecamatan Karangasem meledak pada Kamis (23/3) sekitar pukul 20.00 Wita.
AMLAPURA, NusaBali
Akibatnya pompa air milik PDAM Karangasem rusak hingga mengakibatkan pelayanan terganggu. Malam itu gardu diperbaiki, aliran listrik normal. Sedangkan pompa air diperbaiki keesokan harinya, Jumat (24/3).
Gardu yang meledak itu menurut Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Wilayah Bali I Gusti Ketut Putra, disebabkan faktor non teknis. “Petugas telah melakukan perbaikan cepat, dan dalam waktu singkat pelayanan normal kembali,” ujarnya, Jumat kemarin.
Menyangkut gardu, menurut Gusti Ketut Putra, sulit diprediksi kapan waktunya rusak. Terkadang penyebabnya cuaca yang kurang bersahabat.
Di bagian lain, Direktur PDAM Karangasem I Gusti Made Singarsi mengatakan, gardu listrik meledak berpengaruh terhadap pompa PDAM. “Begitu listrik normal, ternyata pompa tidak bisa hidup, makanya kami lakukan perbaikan,” kata Gusti Singarsi.
Ternyata salah satu alat di pompa yang fungsinya menyimpan strum rusak. Selama perbaikan pelayanan sempat terganggu dari Kamis (23/3) pukul 20.00 Wita hingga Jumat (24/3) sekitar pukul 12.00 Wita. Wilayah yang terdampak kerusakan pompa air adalah Desa Tumbu, Desa Ujung Hyang, Desa Seraya Tengah, dan Desa Seraya Timur di Kecamatan Karangasem. Walau petugas PDAM berupaya mencari kebocoran, tetap saja masyarakat mengeluhkan belum optimal dapat pelayanan.
Sementara itu, mengenai gangguan rutin PDAM yang terjadi di 29 lokasi mulai tertangani secara bertahap. Gusti Singarsi mengatakan, petugas di lapangan penasaran terhadap laporan masyarakat yang mengeluhkan tersendatnya pasokan air. Menurutnya pehingga sering mengalami kesulitan mencari lokasi kebocoran.
“Untuk itu petugas bekerja tengah malam, agar tidak ada aktivitas warga dan lalu lintas sepi. Sehingga bisa didengar suara kebocoran pipa,” kata Gusti Singarsi.
Ternyata, bocornya pipa terjadi di dalam got dan air terbuang ke bawah got. “Makanya sangat sulit menemukan kebocoran tersebut, karena airnya terbuang ke bawah, tidak terlihat dari permukaan,” tambahnya.
Banyak juga air tersendat karena pipa bocor kemasukan akar pohon, pasir atau dijepit akar pohon. Itulah sebabnya, tingkat kebocoran masih tinggi, di atas 20 persen.
Wilayah Amlapura Barat, menurutnya yang paling krodit, aliran air tersendat-sendat. Pelanggan dari wilayah itu paling banyak melayangkan keluhan. Sebanyak 13 lokasi yang pelayanan PDAM bermasalah, bersumber dari reservoir Lingkungan Temega, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, yakni meliputi Jalan Untung Surapati, Jalan Veteran, Jalan Cempaka, jalan Sudirman, Jalan Nenas, Jalan Samanhudi, Jalan Kertalangu, Jalan Kurusetra, Jalan Salak, Jalan Ahmad Yani, Jalan Gunung Agung, Jalan Bukit Catu, dan Jalan Jeruk.
Sedangkan di wilayah Amlapura Timur yang bermasalah, pelayanan menggunakan reservoir Lingkungan Juuk Manis, Kelurahan Karangasem. Ada 16 lokasi di wilayah ini, meliputi Jalan Serma Natih, Kartini, Ngurah Rai, Serma Gejer, Sultan Agung, Gajah Mada, Patih Jelantik, Teuku Umar, Kapten Gebun, Lettu Alit, Diponegoro, Kesatrian, Bhayangkara, Gatot Subroto Nazamudin, dan Jalan Pesagi. * k16
Gardu yang meledak itu menurut Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Wilayah Bali I Gusti Ketut Putra, disebabkan faktor non teknis. “Petugas telah melakukan perbaikan cepat, dan dalam waktu singkat pelayanan normal kembali,” ujarnya, Jumat kemarin.
Menyangkut gardu, menurut Gusti Ketut Putra, sulit diprediksi kapan waktunya rusak. Terkadang penyebabnya cuaca yang kurang bersahabat.
Di bagian lain, Direktur PDAM Karangasem I Gusti Made Singarsi mengatakan, gardu listrik meledak berpengaruh terhadap pompa PDAM. “Begitu listrik normal, ternyata pompa tidak bisa hidup, makanya kami lakukan perbaikan,” kata Gusti Singarsi.
Ternyata salah satu alat di pompa yang fungsinya menyimpan strum rusak. Selama perbaikan pelayanan sempat terganggu dari Kamis (23/3) pukul 20.00 Wita hingga Jumat (24/3) sekitar pukul 12.00 Wita. Wilayah yang terdampak kerusakan pompa air adalah Desa Tumbu, Desa Ujung Hyang, Desa Seraya Tengah, dan Desa Seraya Timur di Kecamatan Karangasem. Walau petugas PDAM berupaya mencari kebocoran, tetap saja masyarakat mengeluhkan belum optimal dapat pelayanan.
Sementara itu, mengenai gangguan rutin PDAM yang terjadi di 29 lokasi mulai tertangani secara bertahap. Gusti Singarsi mengatakan, petugas di lapangan penasaran terhadap laporan masyarakat yang mengeluhkan tersendatnya pasokan air. Menurutnya pehingga sering mengalami kesulitan mencari lokasi kebocoran.
“Untuk itu petugas bekerja tengah malam, agar tidak ada aktivitas warga dan lalu lintas sepi. Sehingga bisa didengar suara kebocoran pipa,” kata Gusti Singarsi.
Ternyata, bocornya pipa terjadi di dalam got dan air terbuang ke bawah got. “Makanya sangat sulit menemukan kebocoran tersebut, karena airnya terbuang ke bawah, tidak terlihat dari permukaan,” tambahnya.
Banyak juga air tersendat karena pipa bocor kemasukan akar pohon, pasir atau dijepit akar pohon. Itulah sebabnya, tingkat kebocoran masih tinggi, di atas 20 persen.
Wilayah Amlapura Barat, menurutnya yang paling krodit, aliran air tersendat-sendat. Pelanggan dari wilayah itu paling banyak melayangkan keluhan. Sebanyak 13 lokasi yang pelayanan PDAM bermasalah, bersumber dari reservoir Lingkungan Temega, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, yakni meliputi Jalan Untung Surapati, Jalan Veteran, Jalan Cempaka, jalan Sudirman, Jalan Nenas, Jalan Samanhudi, Jalan Kertalangu, Jalan Kurusetra, Jalan Salak, Jalan Ahmad Yani, Jalan Gunung Agung, Jalan Bukit Catu, dan Jalan Jeruk.
Sedangkan di wilayah Amlapura Timur yang bermasalah, pelayanan menggunakan reservoir Lingkungan Juuk Manis, Kelurahan Karangasem. Ada 16 lokasi di wilayah ini, meliputi Jalan Serma Natih, Kartini, Ngurah Rai, Serma Gejer, Sultan Agung, Gajah Mada, Patih Jelantik, Teuku Umar, Kapten Gebun, Lettu Alit, Diponegoro, Kesatrian, Bhayangkara, Gatot Subroto Nazamudin, dan Jalan Pesagi. * k16
Komentar