Bus Tabrak 10 Kendaraan, 1 Tewas, 8 Luka-luka
Korban tewas adalah keponakan Kelian Dinas Banjar Pacung Wayan Sudiasa. Korban berjalan kaki hendak ngelungsur banten.
TABANAN, NusaBali
Kecelakaan maut saat Hari Raya Kuningan terjadi di jalur Denpasar – Singaraja tepatnya di Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan pada Sabtu (18/6) sekitar pukul 11.30 Wita. Satu unit bus pariwisata dengan nomor polisi B 7134 WGA menabrak sejumlah mobil dan kendaraan roda dua yang sedang parkir dan melaju.
Dalam peristiwa ini dilaporkan satu orang meninggal dunia. Warga tersebut bernama Ni Wayan Wandani, 30, yang ditabrak bus saat hendak ngelungsur banten. Selain menimbulkan korban jiwa kecelakaan juga mengakibatkan delapan orang luka-luka. Mereka yang luka-luka dibawa ke RSUD Tabanan dan Rumah Sakit Semara Ratih.
Informasi dihimpun, bus penyebab petaka yang dikemudikan Agus Supriyanto, 38, ini awalnya melaju dari arah utara (Bedugul) hendak ke Denpasar. Sebelumnya bus yang mengangkut 45 penumpang rombongan siswa dan guru SMP Laboratorium School Unesa 2 Surabaya tersebut datang dari study tour ke Ulun Danu Beratan, dan berencana berwisata kembali ke kawasan wisata di Kabupaten Gianyar.
Setibanya di lokasi kejadian, tepatnya di selatan pabrik es, atau kondisi jalan sedikit menurun diduga bus naas ini mengalami rem blong karena sebelum menabrak sudah oleng tak terkendali. Selanjutnya bus menabrak mobil dan kendaraan di lokasi tersebut. Mobil yang ditabrak kebanyakan mobil pribadi milik warga yang sedang parkir serta menabrak mobil yang sedang melaju. Total ada 10 kendaraan yang ditabrak, 7 kendaraan roda empat dan 3 unit roda dua.
Awalnya mobil yang ditabrak adalah Avanza yang datang dari arah selatan, selanjutnya menabrak kendaraan Suzuki APV sampai jatuh ke saluran air sebelah timur jalan, kemudian menabrak kendaraan roda empat lainnya termasuk menabrak sepeda motor. Bus baru berhenti setelah menabrak bale bengong salah satu restoran di TKP, kemudian bus terperosok di perkebunan warga dengan kedalaman 5 meter dari jalan umum. Seluruh kendaraan yang ditabrak oleh bus ini mengalami ringsek.
Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra mengatakan kecelakaan ini ada dugaan bus mengalami rem blong. Sopir bus sudah diamankan di Polres Tabanan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Dalam peristiwa ini dilaporkan satu orang meninggal dunia. Warga tersebut bernama Ni Wayan Wandani, 30, yang ditabrak bus saat hendak ngelungsur banten. Selain menimbulkan korban jiwa kecelakaan juga mengakibatkan delapan orang luka-luka. Mereka yang luka-luka dibawa ke RSUD Tabanan dan Rumah Sakit Semara Ratih.
Informasi dihimpun, bus penyebab petaka yang dikemudikan Agus Supriyanto, 38, ini awalnya melaju dari arah utara (Bedugul) hendak ke Denpasar. Sebelumnya bus yang mengangkut 45 penumpang rombongan siswa dan guru SMP Laboratorium School Unesa 2 Surabaya tersebut datang dari study tour ke Ulun Danu Beratan, dan berencana berwisata kembali ke kawasan wisata di Kabupaten Gianyar.
Setibanya di lokasi kejadian, tepatnya di selatan pabrik es, atau kondisi jalan sedikit menurun diduga bus naas ini mengalami rem blong karena sebelum menabrak sudah oleng tak terkendali. Selanjutnya bus menabrak mobil dan kendaraan di lokasi tersebut. Mobil yang ditabrak kebanyakan mobil pribadi milik warga yang sedang parkir serta menabrak mobil yang sedang melaju. Total ada 10 kendaraan yang ditabrak, 7 kendaraan roda empat dan 3 unit roda dua.
Awalnya mobil yang ditabrak adalah Avanza yang datang dari arah selatan, selanjutnya menabrak kendaraan Suzuki APV sampai jatuh ke saluran air sebelah timur jalan, kemudian menabrak kendaraan roda empat lainnya termasuk menabrak sepeda motor. Bus baru berhenti setelah menabrak bale bengong salah satu restoran di TKP, kemudian bus terperosok di perkebunan warga dengan kedalaman 5 meter dari jalan umum. Seluruh kendaraan yang ditabrak oleh bus ini mengalami ringsek.
Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra mengatakan kecelakaan ini ada dugaan bus mengalami rem blong. Sopir bus sudah diamankan di Polres Tabanan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
FOTO: Polisi melakukan olah TKP kecelakaan bus di Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan, Sabtu (18/6) .-IST
“Sopir bus yang awalnya diamankan di Polsek sudah dibawa ke Polres Tabanan. Tidak ada pengaruh alkohol, dia sadar saat dimintai keterangan,” kata AKBP Ranefli.
Dijelaskannya, dalam kejadian ini sejumlah mobil memang ditabrak. Kebanyakan mobil yang ditabrak milik warga yang sedang parkir sembahyang di rumahnya karena bertepatan dengan Hari Raya Kuningan. “Kebanyakan yang sedang parkir ditabrak (bus),” imbuh AKBP Ranefli.
Pada Sabtu sore, seluruh kendaraan yang ditabrak sudah dievakuasi dititipkan sementara di pabrik es. Sementara bus naas sedang diusahakan untuk dievakuasi menggunakan mobil derek. “Seluruh kendaraan yang ditabrak dititip di pabrik es,” tegas AKBP Ranefli.
Sedangkan korban yang meninggal adalah warga setempat. Korban adalah pejalan kaki. “Korban yang meninggal ini warga setempat,” tandas AKBP Ranefli.
Sementara itu, Kelian Dinas Banjar Pacung Wayan Sudiasa menjelaskan korban yang meninggal ini adalah keponakannya. Dia rencananya hendak ngelungsur banten ke rumahnya, berjalan kaki ke arah utara. “Yang meninggal adalah keponakan saya. Meninggal di lokasi karena di bagian pinggang ke bawah sudah luka parah,” ungkap Wayan Sudiasa.
Korban meninggal bernama Ni Wayan Wandani ini memiliki tiga orang anak. Kesehariannya bekerja sebagai petani. Rencananya korban akan diupacarai dengan prosesi dikubur pada Soma Paing Langkir, Senin (20/6) besok. “Habis dari Rumah Sakit Semara Ratih, jenazah kami bawa pulang untuk diupacarai,” imbuh Wayan Sudiasa.
Menurutnya kecelakaan ini sangat mengagetkan. Saat kejadian dia sedang berada di rumahnya. Tiba-tiba terdengar suara seperti ledakan dan ketika dicek keluar rumah, ternyata ada kecelakaan. “Suaranya keras seperti ledakan, saya kira ledakan apa,” katanya.
Sementara itu, RSUD Tabanan setidaknya menerima tiga orang pasien korban lakalantas bus di jalur Denpasar – Singaraja, tepatnya di Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan, Sabtu (18/6). Usai dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ketiganya sudah diperbolehkan pulang, karena luka yang dialami tidak terlalu parah.
Humas RSUD Tabanan I Gusti Bagus Dharma Yasa saat dikonfirmasi mengatakan, RSUD Tabanan memang menerima pasien korban lakalantas bus di Pacung, Baturiti. Ketiga pasien ini sejatinya sudah mendapatkan perawatan di Puskesmas Baturiti. Namun mereka ingin kembali memastikan kondisi mereka ke RSUD Tabanan.
Ketiga korban itu adalah Ni Wayan Epiana, 26, mengalami luka lecet pada lutut kiri dan kanan, Ni Luh Sriningsih, 45, luka di kepala belakang, dan Ni Made Listarini, 36, yang berobat untuk luka lecet di wajah trauma pecahan kaca.
“Pasien ini sudah dapat perawatan di Puskesmas Baturiti, namun mereka datang dengan keinginan sendiri ke RS Tabanan untuk lebih memastikan kondisi mereka,” tandas Bagus Dharma Yasa.
Diterangkannya, dari tiga pasien tersebut, satu orang memang diobservasi untuk memastikan kembali lantaran terkena pecahan kaca. Namun secara umum kondisi mereka baik-baik saja, dan sudah diperbolehkan pulang. *des
“Sopir bus yang awalnya diamankan di Polsek sudah dibawa ke Polres Tabanan. Tidak ada pengaruh alkohol, dia sadar saat dimintai keterangan,” kata AKBP Ranefli.
Dijelaskannya, dalam kejadian ini sejumlah mobil memang ditabrak. Kebanyakan mobil yang ditabrak milik warga yang sedang parkir sembahyang di rumahnya karena bertepatan dengan Hari Raya Kuningan. “Kebanyakan yang sedang parkir ditabrak (bus),” imbuh AKBP Ranefli.
Pada Sabtu sore, seluruh kendaraan yang ditabrak sudah dievakuasi dititipkan sementara di pabrik es. Sementara bus naas sedang diusahakan untuk dievakuasi menggunakan mobil derek. “Seluruh kendaraan yang ditabrak dititip di pabrik es,” tegas AKBP Ranefli.
Sedangkan korban yang meninggal adalah warga setempat. Korban adalah pejalan kaki. “Korban yang meninggal ini warga setempat,” tandas AKBP Ranefli.
Sementara itu, Kelian Dinas Banjar Pacung Wayan Sudiasa menjelaskan korban yang meninggal ini adalah keponakannya. Dia rencananya hendak ngelungsur banten ke rumahnya, berjalan kaki ke arah utara. “Yang meninggal adalah keponakan saya. Meninggal di lokasi karena di bagian pinggang ke bawah sudah luka parah,” ungkap Wayan Sudiasa.
Korban meninggal bernama Ni Wayan Wandani ini memiliki tiga orang anak. Kesehariannya bekerja sebagai petani. Rencananya korban akan diupacarai dengan prosesi dikubur pada Soma Paing Langkir, Senin (20/6) besok. “Habis dari Rumah Sakit Semara Ratih, jenazah kami bawa pulang untuk diupacarai,” imbuh Wayan Sudiasa.
Menurutnya kecelakaan ini sangat mengagetkan. Saat kejadian dia sedang berada di rumahnya. Tiba-tiba terdengar suara seperti ledakan dan ketika dicek keluar rumah, ternyata ada kecelakaan. “Suaranya keras seperti ledakan, saya kira ledakan apa,” katanya.
Sementara itu, RSUD Tabanan setidaknya menerima tiga orang pasien korban lakalantas bus di jalur Denpasar – Singaraja, tepatnya di Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan, Sabtu (18/6). Usai dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ketiganya sudah diperbolehkan pulang, karena luka yang dialami tidak terlalu parah.
Humas RSUD Tabanan I Gusti Bagus Dharma Yasa saat dikonfirmasi mengatakan, RSUD Tabanan memang menerima pasien korban lakalantas bus di Pacung, Baturiti. Ketiga pasien ini sejatinya sudah mendapatkan perawatan di Puskesmas Baturiti. Namun mereka ingin kembali memastikan kondisi mereka ke RSUD Tabanan.
Ketiga korban itu adalah Ni Wayan Epiana, 26, mengalami luka lecet pada lutut kiri dan kanan, Ni Luh Sriningsih, 45, luka di kepala belakang, dan Ni Made Listarini, 36, yang berobat untuk luka lecet di wajah trauma pecahan kaca.
“Pasien ini sudah dapat perawatan di Puskesmas Baturiti, namun mereka datang dengan keinginan sendiri ke RS Tabanan untuk lebih memastikan kondisi mereka,” tandas Bagus Dharma Yasa.
Diterangkannya, dari tiga pasien tersebut, satu orang memang diobservasi untuk memastikan kembali lantaran terkena pecahan kaca. Namun secara umum kondisi mereka baik-baik saja, dan sudah diperbolehkan pulang. *des
1
Komentar