Tersangka, Sopir Bus Maut Ditahan
Keluarga Korban Meninggal Syok, Hari Ini Upacara Penguburan
Terkait kerugian dari para korban akan diserahkan kepada pihak perusahaan bus, untuk pemanggilan pihak perusahaan akan dilakukan sesegera mungkin.
TABANAN, NusaBali
Sopir bus, Agus Supriyanto,38, asal Sidoarjo, Jawa Timur yang menabrak 10 kendaraan hingga sebabkan satu korban tewas dalam kecelakaan maut saat Hari Raya Kuningan di jalur Denpasar-Singaraja tepatnya di Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Sabtu (18/6), ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan sejak, Minggu (19/6) di Polres Tabanan. Sementara korban yang mengalami luka-luka terdata sebanyak 8 orang, lima di antaranya teridentifikasi warga negara asing (WNA) dan kini masih dalam perawatan.
Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra menegaskan sopir bus Agus Supriyanto sudah ditetapkan tersangka. Supir bus maut ini dijerat dengan UU 22 Tahun 2009 Tentang LLAJ (Lalu Lintas dan Angkutan Jalan) pasal 310 ayat (1), (2) dan (4). "Ya kita sudah tetapkan tersangka, mulai hari ini (kemarin) sudah ditahan," ungkapnya.
Dari ketentuan yang tertuang dalam Pasal 310 UU LLAJ, pasal (1), (2) dan (4) menyebutkan sopir bus pariwisata tersebut bisa dikenakan pidana penjara paling lama 6 tahun penjara karena mengakibatkan korbannya meninggal dunia (tertuang dalam ayat 4). Namun hingga saat ini dia mengaku masih terus mendalami penyebab dari kecelakaan tersebut. Meskipun ada dugaan awal kecelakaan disebabkan karena bus mengalami rem blong.
"Sampai sekarang kita masih tengah fokus dalami penyebab kecelakaan ini," kata AKBP Ranefli. Kemudian terkait dengan korban luka-luka dari yang terdata 8 orang, kata AKBP Ranefli Dian Candra, 5 di antaranya masih dirawat di rumah sakit swasta di Denpasar. Kelima korban ini lukanya tidak terlalu parah namun ada yang sampai dijahit.
Lima korban luka itu adalam WNA rombongan, tiga asal Inggris, satu Amerika, dan satu Australia. Dua WNA ini alami patah tulang, 3 luka ringan sedang dirawat di RS Siloam. “WNA Ini mau ke mana belum bisa dimintai keterangan karena mereka masih menolak dimintai keterangan,” kata Kapolres.
Mereka yang luka-luka ini adalah korban dari kendaraan yang ditabrak bus, sementara seluruh penumpang bus sejumlah 45 orang terdiri dari siswa SMP dan guru selamat. "Yang korban luka ini dari pengendara lain, kalau penumpang bus selamat semua," jelas AKBP Ranefli Dian Candra. Di sisi lain untuk memastikan penyebab kecelakaan, Polres Tabanan kembali melaksanakan reka ulang di lokasi kejadian Jalan Denpasar-Singaraja Banjar Pacung Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan. Bahkan pihak Balai Transportasi Darat melalukan pemeriksaan badan bus tersebut.
Bagaimana dengan kerugian yang dialami korban, menurut AKBP Ranefli terkait itu akan diserahkan kepada pihak perusahaan (PO Bus). Sementara untuk pemanggilan pihak perusahaan akan dilakukan sesegera mungkin. “Segera kita lakukan (pemanggilan), saat ini polisi masih fokus cari penyebab kecelakaan,” katanya.
Sementara itu Kasat Lantas Polres Tabanan, AKP Kanisius Franata menegaskan bangkai bus sudah selesai dievakuasi Minggu pagi sekitar pukul 10.00 Wita. Bus dievakuasi menggunakan 4 derek kemudian dikumpulkan menjadi satu dengan kendaraan yang ditabrak di pabrik es dekat lokasi kejadian. "Ya sudah diderek," ujarnya singkat.
Terpisah Kelian Dinas Banjar Pacung, I Wayan Sudiasa notabene paman dari korban yang meninggal tertabrak bus Ni Wayan Wandani mengatakan keluarga masih berduka dan syok atas kepergian Ni Wayan Wandani. Bahkan mertua laki-laki korban sampai tak keluar kamar saking kehilangan. "Keluarga masih berduka apalagi suaminya I Nyoman Sukadana," ungkapnya.
Hingga saat ini krama Adat Pacung masih mempersiapkan upakara untuk upacara korban yang akan dilaksanakan dengan prosesi dikubur pada Soma Paing Langkir, Senin (20/6) hari ini sekitar pukul 15.00 Wita. "Penguburan besok (hari ini) sekitar pukul 15.00 Wita," terang Sudiasa. Dia menuturkan korban Wayan Wandani warga asal Desa Luwus, Kecamatan Baturiti yang menikah ke Banjar Pacung ini memiliki 3 anak perempuan. Masing-masing
Ni Putu Ayu Okta Viana Swandewi (kelas 5 SD), Ni Kade Citra Olivia Agustini (TK), dan Ni Komang Safira Triani Dewi (4). "Saat ngelungsur banten itu, keponakan saya sama anaknya yang pertama, anaknya selamat," tegasnya.
Disinggung apakah krama Banjar Pacung akan menggelar upacara di lokasi kejadian, Wayan Sudiasa menyebutkan hal tersebut masih dirembugkan. "Sesuai koordinasi dengan Bendesa Adat masih dirembugkan. Pasti akan melaksanakan upacara namun jenisnya masih dirembugkan dengan krama," katanya.
Seperti diberitakan kecelakaan maut saat Hari Raya Kuningan terjadi di jalur Denpasar-Singaraja tepatnya di Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan pada Sabtu (18/6) sekitar pukul 11.30 Wita. Satu unit bus pariwisata dengan nomor polisi B 7134 WGA menabrak sejumlah mobil dan kendaraan roda dua yang sedang parkir dan melaju.
Dalam peristiwa ini dilaporkan satu orang meninggal dunia. Warga tersebut bernama Ni Wayan Wandani, 30, yang ditabrak bus saat hendak ngelungsur banten. Selain menimbulkan korban jiwa kecelakaan juga mengakibatkan delapan orang luka-luka. Mereka yang luka-luka dibawa ke RSUD Tabanan dan Rumah Sakit Semara Ratih.
Informasi dihimpun, bus penyebab petaka yang dikemudikan Agus Supriyanto, 38, ini awalnya melaju dari arah utara (Bedugul) hendak ke Denpasar. Sebelumnya bus yang mengangkut 45 penumpang rombongan siswa dan guru SMP Laboratorium School Unesa 2 Surabaya tersebut datang dari study tour ke Ulun Danu Beratan, dan berencana berwisata kembali ke kawasan wisata di Kabupaten Gianyar.
Setibanya di lokasi kejadian, tepatnya di selatan pabrik es, atau kondisi jalan sedikit menurun diduga bus naas ini mengalami rem blong karena sebelum menabrak sudah oleng tak terkendali. Selanjutnya bus menabrak mobil dan kendaraan di lokasi tersebut. Mobil yang ditabrak kebanyakan mobil pribadi milik warga yang sedang parkir serta menabrak mobil yang sedang melaju. Total ada 10 kendaraan yang ditabrak, 7 kendaraan roda empat dan 3 unit roda dua. *des
Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra menegaskan sopir bus Agus Supriyanto sudah ditetapkan tersangka. Supir bus maut ini dijerat dengan UU 22 Tahun 2009 Tentang LLAJ (Lalu Lintas dan Angkutan Jalan) pasal 310 ayat (1), (2) dan (4). "Ya kita sudah tetapkan tersangka, mulai hari ini (kemarin) sudah ditahan," ungkapnya.
Dari ketentuan yang tertuang dalam Pasal 310 UU LLAJ, pasal (1), (2) dan (4) menyebutkan sopir bus pariwisata tersebut bisa dikenakan pidana penjara paling lama 6 tahun penjara karena mengakibatkan korbannya meninggal dunia (tertuang dalam ayat 4). Namun hingga saat ini dia mengaku masih terus mendalami penyebab dari kecelakaan tersebut. Meskipun ada dugaan awal kecelakaan disebabkan karena bus mengalami rem blong.
"Sampai sekarang kita masih tengah fokus dalami penyebab kecelakaan ini," kata AKBP Ranefli. Kemudian terkait dengan korban luka-luka dari yang terdata 8 orang, kata AKBP Ranefli Dian Candra, 5 di antaranya masih dirawat di rumah sakit swasta di Denpasar. Kelima korban ini lukanya tidak terlalu parah namun ada yang sampai dijahit.
Lima korban luka itu adalam WNA rombongan, tiga asal Inggris, satu Amerika, dan satu Australia. Dua WNA ini alami patah tulang, 3 luka ringan sedang dirawat di RS Siloam. “WNA Ini mau ke mana belum bisa dimintai keterangan karena mereka masih menolak dimintai keterangan,” kata Kapolres.
Mereka yang luka-luka ini adalah korban dari kendaraan yang ditabrak bus, sementara seluruh penumpang bus sejumlah 45 orang terdiri dari siswa SMP dan guru selamat. "Yang korban luka ini dari pengendara lain, kalau penumpang bus selamat semua," jelas AKBP Ranefli Dian Candra. Di sisi lain untuk memastikan penyebab kecelakaan, Polres Tabanan kembali melaksanakan reka ulang di lokasi kejadian Jalan Denpasar-Singaraja Banjar Pacung Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan. Bahkan pihak Balai Transportasi Darat melalukan pemeriksaan badan bus tersebut.
Bagaimana dengan kerugian yang dialami korban, menurut AKBP Ranefli terkait itu akan diserahkan kepada pihak perusahaan (PO Bus). Sementara untuk pemanggilan pihak perusahaan akan dilakukan sesegera mungkin. “Segera kita lakukan (pemanggilan), saat ini polisi masih fokus cari penyebab kecelakaan,” katanya.
Sementara itu Kasat Lantas Polres Tabanan, AKP Kanisius Franata menegaskan bangkai bus sudah selesai dievakuasi Minggu pagi sekitar pukul 10.00 Wita. Bus dievakuasi menggunakan 4 derek kemudian dikumpulkan menjadi satu dengan kendaraan yang ditabrak di pabrik es dekat lokasi kejadian. "Ya sudah diderek," ujarnya singkat.
Terpisah Kelian Dinas Banjar Pacung, I Wayan Sudiasa notabene paman dari korban yang meninggal tertabrak bus Ni Wayan Wandani mengatakan keluarga masih berduka dan syok atas kepergian Ni Wayan Wandani. Bahkan mertua laki-laki korban sampai tak keluar kamar saking kehilangan. "Keluarga masih berduka apalagi suaminya I Nyoman Sukadana," ungkapnya.
Hingga saat ini krama Adat Pacung masih mempersiapkan upakara untuk upacara korban yang akan dilaksanakan dengan prosesi dikubur pada Soma Paing Langkir, Senin (20/6) hari ini sekitar pukul 15.00 Wita. "Penguburan besok (hari ini) sekitar pukul 15.00 Wita," terang Sudiasa. Dia menuturkan korban Wayan Wandani warga asal Desa Luwus, Kecamatan Baturiti yang menikah ke Banjar Pacung ini memiliki 3 anak perempuan. Masing-masing
Ni Putu Ayu Okta Viana Swandewi (kelas 5 SD), Ni Kade Citra Olivia Agustini (TK), dan Ni Komang Safira Triani Dewi (4). "Saat ngelungsur banten itu, keponakan saya sama anaknya yang pertama, anaknya selamat," tegasnya.
Disinggung apakah krama Banjar Pacung akan menggelar upacara di lokasi kejadian, Wayan Sudiasa menyebutkan hal tersebut masih dirembugkan. "Sesuai koordinasi dengan Bendesa Adat masih dirembugkan. Pasti akan melaksanakan upacara namun jenisnya masih dirembugkan dengan krama," katanya.
Seperti diberitakan kecelakaan maut saat Hari Raya Kuningan terjadi di jalur Denpasar-Singaraja tepatnya di Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan pada Sabtu (18/6) sekitar pukul 11.30 Wita. Satu unit bus pariwisata dengan nomor polisi B 7134 WGA menabrak sejumlah mobil dan kendaraan roda dua yang sedang parkir dan melaju.
Dalam peristiwa ini dilaporkan satu orang meninggal dunia. Warga tersebut bernama Ni Wayan Wandani, 30, yang ditabrak bus saat hendak ngelungsur banten. Selain menimbulkan korban jiwa kecelakaan juga mengakibatkan delapan orang luka-luka. Mereka yang luka-luka dibawa ke RSUD Tabanan dan Rumah Sakit Semara Ratih.
Informasi dihimpun, bus penyebab petaka yang dikemudikan Agus Supriyanto, 38, ini awalnya melaju dari arah utara (Bedugul) hendak ke Denpasar. Sebelumnya bus yang mengangkut 45 penumpang rombongan siswa dan guru SMP Laboratorium School Unesa 2 Surabaya tersebut datang dari study tour ke Ulun Danu Beratan, dan berencana berwisata kembali ke kawasan wisata di Kabupaten Gianyar.
Setibanya di lokasi kejadian, tepatnya di selatan pabrik es, atau kondisi jalan sedikit menurun diduga bus naas ini mengalami rem blong karena sebelum menabrak sudah oleng tak terkendali. Selanjutnya bus menabrak mobil dan kendaraan di lokasi tersebut. Mobil yang ditabrak kebanyakan mobil pribadi milik warga yang sedang parkir serta menabrak mobil yang sedang melaju. Total ada 10 kendaraan yang ditabrak, 7 kendaraan roda empat dan 3 unit roda dua. *des
1
Komentar