PDIP Bahas Isu Capres-Cawapres
Dalam Rakernas II di Sekolah Partai PDIP Jakarta Hari Ini
PDIP Bali menyodorkan Desa Wisata berbasis budaya kearifan lokal yang selama ini sudah terbukti mendongkrak pembangunan ekonomi masyarakat Bali.
JAKARTA, NusaBali
PDIP akan membahas strategi pemenangan di Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden (Pileg-Pilpres) 2024 dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II, Selasa (21/6) hingga Kamis (23/6) di Sekolah Partai PDIP Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Juga akan membahas tentang konsepsi dasar Calon Presiden- Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) 2024. Rakernas II PDIP hari ini akan dibuka Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan kader PDIP dijadwalkan hadir untuk memberikan sambutan.
"Hal strategis lainnya yang akan dibahas terkait dengan konsepsi dasar, visi, misi yang akan dibawa oleh calon presiden dan calon wakil presiden yang akan datang sehingga Ibu Megawati Soekarnoputri pada momentum yang tepat mengambil keputusan terkait dengan capres dan cawapres," ujar Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto sebelum mengikuti tahlil dalam rangka Haul ke-52 Bung Karno di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (20/6).
Menurut dia, rakernas ini merupakan rapat DPP yang diperluas dengan melibatkan peserta dari ketua, sekretaris, serta bendahara DPD PDIP. Selain itu, peserta juga berasal dari perwakilan sayap dan badan partai, termasuk anggota DPR RI Fraksi PDIP. "Yang lebih dipersiapkan adalah agenda strategis dalam rangka memenangi Pemilu 2024, tetapi juga sekaligus bagaimana PDIP dalam upaya pemilu tersebut mampu menjawab berbagai persoalan rakyat dan mengedepankan sinergi tiga pilar yang turun ke bawah," kata politisi asal Jogjakarta itu dilansir antaranews.
Hasto menambahkan Rakernas PDIP kali ini mengusung tema Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat dengan sub tema Desa Taman Sari Kemajuan Nusantara. Dia menjelaskan, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pernah mengungkapkan Indonesia memiliki kepentingan yang besar untuk memastikan pembangunan desa.
Bahwa pembangunan Indonesia ke depan, dimulai dari desa. Bagi PDIP, kata Hasto, desa adalah ujung tombak pemerintahan yang berada di garda terdepan pelayanan publik, sekaligus tempat hidup tradisi dan adat istiadat. Desa juga adalah taman sari kearifan lokal nusantara.
"Itulah sumber kebudayaan dan kepribadian bangsa. Membangun Indonesia harus dimulai dari desa dengan program pembangunan di segala bidang kehidupan, berbasis pada hasil riset nasional. Ke depan harus ada optimalisasi peran peneliti dan perekayasa di kampus-kampus yang mengolah sumber daya di desa,” papar Hasto.
Dengan tema yang diusung, lanjut Hasto, PDIP ingin memperjuangkan perbaikan kehidupan rakyat melalui keputusan-keputusan politik yang jelas. Sehingga terwujud membangun Indonesia dari desa. “Desa kuat, Indonesia maju dan berdaulat," tegas Hasto.
Secara kepartaian, Rakernas PDIP dilaksanakan berdasarkan amanat Kongres V Partai yang dilaksanakan pada tanggal 8-11 Agustus 2019. Plus instruksi dari Ketum PDIP untuk melakukan konsolidasi partai. Konsolidasi Partai dilaksanakan melalui Program 5 Mantap. Yakni Mantap Ideologi, Mantap Organisasi, Mantap Kader, Mantap Program dan Mantap Sumber Daya. Rakernas sendiri seharusnya dilaksanakan tahun lalu. Pelaksanaan ditunda, karena pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan dunia dan sekaligus menunggu pengesahkan tahap Komisi Pemilihan Umum (KPU). Acara Rakernas diselenggarakan dengan sederhana di fasilitas milik partai, di Gedung Sekolah Partai, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Pelaksanaannya masih menggunakan metode hybrid. Perwakilan pengurus utama yang hadir di Jakarta, hanya ketua, sekretaris dan bendahara DPD Partai. Sementara pengurus daerah lainnya di setiap tingkatan mengikuti secara daring pada saat pembukaan dan penutupan Rakernas.
Sebelum Rakernas berlangsung, telah dilakukan secara berjenjang dari bawah Rakercab dan Rakerda Partai sehingga program pemenangan Pemilu yang dibahas benar-benar mengakar dan sebagai jawaban atas berbagai persoalan rakyat di akar rumput.
"Sebagian besar acara bersifat tertutup, mengingat yang dibahas adalah hal-hal strategis terkait masa depan bangsa. Dengan demikian diperlukan suasana hening dan kontemplatif. Tempat sengaja dipilih di Sekolah Partai, karena hanya melalui kaderisasi partailah calon pemimpin itu digembleng sebelum mendapat penugasan di lapangan,” tegas Hasto
Saat Rakernas diselenggarakan, DPP PDIP membagi undangan dan peserta menjadi tiga kelompok. Aula Utama lantai dua Sekolah Partai akan diisi Presiden Jokowi, Fungsionaris DPP, ketua dan sekretaris DPD se-Indonesia serta gubernur dan menteri kader partai. Total ada 98 orang di ruangan tersebut.
Kelompok kedua di ruang kelas II, lantai satu diisi Bendahara DPD Partai se-Indonesia dengan jumlah 34 peserta. Kelompok ketiga ruang kelas I lantai satu yang diisi Pimpinan Fraksi, Komisi, dan Ketua Poksi I-XI Fraksi, Kepala-kepala Badan serta Ketua Komunitas Juang Pusat Partai.
Berdasarkan rencana Hasto bertindak memimpin pengheningan cipta. Ketua DPD PDIP Aceh, Muslahuddin Daud akan membacakan Teks Pancasila. Selanjutnya, Ketua DPD PDIP Papua John Wempi Wetipo akan membacakan Dedication of Life Bung Karno.
Sementara sesuai tema Rakernas, PDIP Bali akan menyodorkan berbagai kearifan lokal Bali dalam Rakernas II ini. Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali sekaligus Bendahara DPD PDIP Bali, Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack saat dihubungi NusaBali di Jakarta, Senin kemarin mengatakan Rakernas PDIP mengusung tema: Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat’ dengan sub tema: Desa Taman Sari Kemajuan Nusantara.
“DPD PDIP Bali akan menyampaikan kearifan lokal Bali dalam Rakernas di Jakarta. Kita punya banyak kearifan lokal tersebar di desa-desa yang ada di Provinsi Bali sesuai dengan tema Rakernas,” ujar politisi asal Desa/Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini.
Paling menarik untuk disodorkan dalam Rakernas PDIP kata Dewa Jack adalah Desa Wisata berbasis budaya kearifan lokal yang selama ini sudah terbukti mendongkrak pembangunan ekonomi masyarakat Bali, terutama di sektor pariwisata. “Kita di Bali punya banyak desa berbasis budaya kearifan lokal yang menjadi tulang punggung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa,” tegas praktisi pariwisata ini. *nat, k22
"Hal strategis lainnya yang akan dibahas terkait dengan konsepsi dasar, visi, misi yang akan dibawa oleh calon presiden dan calon wakil presiden yang akan datang sehingga Ibu Megawati Soekarnoputri pada momentum yang tepat mengambil keputusan terkait dengan capres dan cawapres," ujar Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto sebelum mengikuti tahlil dalam rangka Haul ke-52 Bung Karno di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (20/6).
Menurut dia, rakernas ini merupakan rapat DPP yang diperluas dengan melibatkan peserta dari ketua, sekretaris, serta bendahara DPD PDIP. Selain itu, peserta juga berasal dari perwakilan sayap dan badan partai, termasuk anggota DPR RI Fraksi PDIP. "Yang lebih dipersiapkan adalah agenda strategis dalam rangka memenangi Pemilu 2024, tetapi juga sekaligus bagaimana PDIP dalam upaya pemilu tersebut mampu menjawab berbagai persoalan rakyat dan mengedepankan sinergi tiga pilar yang turun ke bawah," kata politisi asal Jogjakarta itu dilansir antaranews.
Hasto menambahkan Rakernas PDIP kali ini mengusung tema Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat dengan sub tema Desa Taman Sari Kemajuan Nusantara. Dia menjelaskan, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pernah mengungkapkan Indonesia memiliki kepentingan yang besar untuk memastikan pembangunan desa.
Bahwa pembangunan Indonesia ke depan, dimulai dari desa. Bagi PDIP, kata Hasto, desa adalah ujung tombak pemerintahan yang berada di garda terdepan pelayanan publik, sekaligus tempat hidup tradisi dan adat istiadat. Desa juga adalah taman sari kearifan lokal nusantara.
"Itulah sumber kebudayaan dan kepribadian bangsa. Membangun Indonesia harus dimulai dari desa dengan program pembangunan di segala bidang kehidupan, berbasis pada hasil riset nasional. Ke depan harus ada optimalisasi peran peneliti dan perekayasa di kampus-kampus yang mengolah sumber daya di desa,” papar Hasto.
Dengan tema yang diusung, lanjut Hasto, PDIP ingin memperjuangkan perbaikan kehidupan rakyat melalui keputusan-keputusan politik yang jelas. Sehingga terwujud membangun Indonesia dari desa. “Desa kuat, Indonesia maju dan berdaulat," tegas Hasto.
Secara kepartaian, Rakernas PDIP dilaksanakan berdasarkan amanat Kongres V Partai yang dilaksanakan pada tanggal 8-11 Agustus 2019. Plus instruksi dari Ketum PDIP untuk melakukan konsolidasi partai. Konsolidasi Partai dilaksanakan melalui Program 5 Mantap. Yakni Mantap Ideologi, Mantap Organisasi, Mantap Kader, Mantap Program dan Mantap Sumber Daya. Rakernas sendiri seharusnya dilaksanakan tahun lalu. Pelaksanaan ditunda, karena pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan dunia dan sekaligus menunggu pengesahkan tahap Komisi Pemilihan Umum (KPU). Acara Rakernas diselenggarakan dengan sederhana di fasilitas milik partai, di Gedung Sekolah Partai, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Pelaksanaannya masih menggunakan metode hybrid. Perwakilan pengurus utama yang hadir di Jakarta, hanya ketua, sekretaris dan bendahara DPD Partai. Sementara pengurus daerah lainnya di setiap tingkatan mengikuti secara daring pada saat pembukaan dan penutupan Rakernas.
Sebelum Rakernas berlangsung, telah dilakukan secara berjenjang dari bawah Rakercab dan Rakerda Partai sehingga program pemenangan Pemilu yang dibahas benar-benar mengakar dan sebagai jawaban atas berbagai persoalan rakyat di akar rumput.
"Sebagian besar acara bersifat tertutup, mengingat yang dibahas adalah hal-hal strategis terkait masa depan bangsa. Dengan demikian diperlukan suasana hening dan kontemplatif. Tempat sengaja dipilih di Sekolah Partai, karena hanya melalui kaderisasi partailah calon pemimpin itu digembleng sebelum mendapat penugasan di lapangan,” tegas Hasto
Saat Rakernas diselenggarakan, DPP PDIP membagi undangan dan peserta menjadi tiga kelompok. Aula Utama lantai dua Sekolah Partai akan diisi Presiden Jokowi, Fungsionaris DPP, ketua dan sekretaris DPD se-Indonesia serta gubernur dan menteri kader partai. Total ada 98 orang di ruangan tersebut.
Kelompok kedua di ruang kelas II, lantai satu diisi Bendahara DPD Partai se-Indonesia dengan jumlah 34 peserta. Kelompok ketiga ruang kelas I lantai satu yang diisi Pimpinan Fraksi, Komisi, dan Ketua Poksi I-XI Fraksi, Kepala-kepala Badan serta Ketua Komunitas Juang Pusat Partai.
Berdasarkan rencana Hasto bertindak memimpin pengheningan cipta. Ketua DPD PDIP Aceh, Muslahuddin Daud akan membacakan Teks Pancasila. Selanjutnya, Ketua DPD PDIP Papua John Wempi Wetipo akan membacakan Dedication of Life Bung Karno.
Sementara sesuai tema Rakernas, PDIP Bali akan menyodorkan berbagai kearifan lokal Bali dalam Rakernas II ini. Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali sekaligus Bendahara DPD PDIP Bali, Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack saat dihubungi NusaBali di Jakarta, Senin kemarin mengatakan Rakernas PDIP mengusung tema: Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat’ dengan sub tema: Desa Taman Sari Kemajuan Nusantara.
“DPD PDIP Bali akan menyampaikan kearifan lokal Bali dalam Rakernas di Jakarta. Kita punya banyak kearifan lokal tersebar di desa-desa yang ada di Provinsi Bali sesuai dengan tema Rakernas,” ujar politisi asal Desa/Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini.
Paling menarik untuk disodorkan dalam Rakernas PDIP kata Dewa Jack adalah Desa Wisata berbasis budaya kearifan lokal yang selama ini sudah terbukti mendongkrak pembangunan ekonomi masyarakat Bali, terutama di sektor pariwisata. “Kita di Bali punya banyak desa berbasis budaya kearifan lokal yang menjadi tulang punggung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa,” tegas praktisi pariwisata ini. *nat, k22
1
Komentar