Polisi Panggil Perusahaan Bus untuk Tanggungjawab
Bus Dipastikan Alami Rem Blong
TABANAN, NusaBali
Polres Tabanan akan segera memanggil perusahaan bus pariwisata nopol B 7134 WGA yang terlibat kecelakaan beruntun di Jalan Jurusan Denpasar-Gilimanuk, Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan hingga mengakibatkan satu orang tewas dan 8 luka-luka.
Pemanggilan akan dilakukan pada, Kamis (23/6) nanti. “Surat pemanggilan sudah dikirim tadi (kemarin),” ujar Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra dalam jumpa pers di Mapolres Tabanan, Senin (20/6). Untuk masalah ganti rugi kendaraan yang rusak dan lainnya akan dikoordinasikan dengan perusahan bus yang beralamat di Surabaya, Jawa Timur itu. ”Total kerugian dalam kecelakaan ini ditaksir mencapai Rp 300 jutaan. Masalah ini kita akan bahas dengan pihak perusahaan bus,” jelas AKBP Ranefli.
Sementara berdasarkan hasil olah TKP dan penyelidikan yang dilakukan selama 2 hari, kecelakaan murni disebabkan karena bus mengalami rem blong. Polisi simpulkan bus mengalami rem blong sesuai keterangan sopir dan sejumlah saksi terutama penumpang bus. Bahkan hal itu dikuatkan dari keterangan salah satu penumpang siswa, 5 menit sebelum kejadian tepatnya dari Pasar Baturiti atau berjarak sekitar 1 kilometer sampai di lokasi kejadian sudah mencium bau rem yang terbakar.
Sementara kondisi dari delapan korban yang kena imbas kecelakaan maut ini, dua di antaranya masih dirawat intensif di Rumah Sakit Siloam Denpasar. Dua korban ini adalah WNA asal Inggris dan AS (Amerika Serikat). Kedua korban mengalami luka terbuka cukup parah di bagian kaki. Namun hingga saat ini WNA ini masih enggan dimintai keterangan dengan alasan masih trauma.
“Sopir bus awalnya sudah berusaha untuk mengendalikan laju bus, namun tidak bisa karena rem tidak berfungsi,” ungkap AKBP Ranefli. Dengan kondisi rem yang tidak berfungsi ini kemudian bus mengalami oleng. Bus awalnya menyerempet mobil Toyota Rush. Dalam mobil itu ada tiga penumpang seluruhnya mengalami luka ringan. Setelah menyerempet Toyota Rush sopir bus ini membanting stir dan menabrak mobil Suzuki APV yang ditumpangi 5 orang WNA hingga terjungkal. Saat itu mobil APV dikemudikan oleh I Putu Budiarta.
“Korban dari 5 WNA ini tiga orang sudah selesai menjalani perawatan, sementara 2 lainnya masih dirawat intensif,” beber AKBP Ranefli Dian Candra. Setelah menabrak APV laju bus makin tak terkendali, bus berpenumpang 45 orang ini kembali menabrak mobil Toyota Ayla warna merah lalu beruntun menabrak Suzuki Swift, menabrak sepeda motor Honda Scoopy, mobil Daihatsu Feroza, Toyota Avanza, dan terakhir menabrak mobil Honda CRV.
“Kemudian bus baru berhenti setelah menabrak dinding tebing jalan lalu jatuh ke kebun warga dengan kedalaman 5 meter dari jalan umum,” terang AKBP Ranefli. Pasca kejadian polisi langsung melakukan penanganan. Mulanya yang ditolong adalah warga yang meninggal dunia Ni Wayan Wandani ditabrak bus saat berjalan kaki hendak ngelungsur banten bersama anaknya.
Namun anaknya selamat dari kecelakaan maut tersebut. Kemudian setelah itu langsung mendata korban luka dan kendaraan yang ditabrak. “Sore hari itu (Sabtu) kami juga langsung lakukan evakuasi kendaraan karena jalur di Baturiti adalah jalur wisata yang selalu ramai,” tegas AKBP Dian Candra.
Dalam kecelakaan ini, sopir bus Agus Supriyanto sudah ditetapkan tersangka dan sudah ditahan di Polres Tabanan sejak, Minggu (19/6). Bahkan untuk memastikan tak terjadinya human eror, sopir Agus Supriyanto sudah dilakukan tes urine dengan hasil negatif mengkonsumsi obat terlarang termasuk tidak ada saat mengemudikan bus meminum alkohol. “Jadi dalam kecelakaan ini tidak ada human eror, namun karena rem bus tak berfungsi,” tegas Kapolres AKBP Ranefli.
Hingga saat ini polisi masih terus mendalami kasus kecelakaan tragis tersebut. Sudah ada 7 saksi yang diperiksa mulai dari kernet, siswa dan guru hingga warga setempat. “Apakah nanti ada kemungkinan tersangka baru kita belum berani berasumsi, untuk itu kita masih dalami kasus.
Sementara mengenai laik atau tidaknya bus ini beroperasi itu masih diselidiki. Bus sudah beroperasi antara 4-5 tahun. Pada saat dibawa dari Jawa rem bus masih berfungsi termasuk saat melewati Kota Singaraja rem dalam kondisi baik.
“Jadi rem tidak berfungsi saat di TKP, sudah berusaha untuk mengendalikan laju namun sopir tidak bisa,” tandasnya. Sedangkan Sopir Bus, Agus Supriyanto mengaku saat mengetahui rem tidak berfungsi dia sudah berusaha untuk menghendalikan. “Saya panik saat itu, saat bus sudah menabrak berusaha menghentikan laju kendaraan tapi berusaha mengentikan laju bus, namun tidak bisa. Kalau seandainya buang ke kanan pasti akan banyak korban,” katanya.
Dia pun mengaku menyesal atas kejadian ini dan meminta maaf kepada keluarga korban meninggal dan korban luka. “Saya sangat menyesal atas kejadian ini,” kata sopir bus asal Sidoarjo, Jawa Timur ini saat dihadirkan dalam press rilis, Senin kemarin.
Seperti diberitakan kecelakaan maut saat Hari Raya Kuningan terjadi di jalur Denpasar-Singaraja tepatnya di Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan pada Sabtu (18/6) sekitar pukul 11.30 Wita. Satu unit bus pariwisata dengan nomor polisi B 7134 WGA menabrak sejumlah mobil dan kendaraan roda dua yang sedang parkir dan melaju.
Dalam peristiwa ini dilaporkan satu orang meninggal dunia. Warga tersebut bernama Ni Wayan Wandani, 30, yang ditabrak bus saat hendak ngelungsur banten. Selain menimbulkan korban jiwa kecelakaan juga mengakibatkan delapan orang luka-luka. Mereka yang luka-luka dibawa ke RSUD Tabanan dan Rumah Sakit Semara Ratih.
Informasi dihimpun, bus penyebab petaka yang dikemudikan Agus Supriyanto, 38, ini awalnya melaju dari arah utara (Bedugul) hendak ke Denpasar. Sebelumnya bus yang mengangkut 45 penumpang rombongan siswa dan guru SMP Laboratorium School Unesa 2 Surabaya tersebut datang dari study tour ke Ulun Danu Beratan, dan berencana berwisata kembali ke kawasan wisata di Kabupaten Gianyar.
Setibanya di lokasi kejadian, tepatnya di selatan pabrik es, atau kondisi jalan sedikit menurun diduga bus naas ini mengalami rem blong karena sebelum menabrak sudah oleng tak terkendali. Selanjutnya bus menabrak mobil dan kendaraan di lokasi tersebut. Mobil yang ditabrak kebanyakan mobil pribadi milik warga yang sedang parkir serta menabrak mobil yang sedang melaju. Total ada 10 kendaraan yang ditabrak, 7 kendaraan roda empat dan 3 unit roda dua. *des
Komentar