Proyek Jembatan Gatsu Timur Ditarget Rampung Desember
Sering Dikeluhkan Warga Picu Kemacetan
DENPASAR, NusaBali
Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur-Bali sejak pertengahan tahun 2021 lalu melaksanakan perbaikan tiga jembatan di ruas Jalan Gatot Subroto Timur, Denpasar.
Sempat dikeluhkan sejumlah pihak karena proyek tidak berangsur selesai dan mengakibatkan kemacetan, proyek perbaikan jembatan ditarget bisa selesai pada Desember 2022. Hal itu disampaikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.2, Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Bali, BBPJN Jawa-Bali, Muhammad Solthon, kepada NusaBali, Senin (20/6). "Target penyelesaian Desember (2022). Kalau nanti sampai pengaspalan Januari (2023) lah" ujar Solthon.
Solthon menuturkan untuk Jembatan Tukad Bindu yang terletak di bagian paling barat dan Jembatan Tukad Penatih yang terletak paling timur ditargetkan bisa open traffic pada bulan November 2022. Sementara untuk Jembatan Tukad Ayung yang terletak di tengah menyusul sebulan kemudian.
"Kalau yang di tengah ini (Jembatan Tukad Ayung) karena kita masih mem-protect rumah warga sekitar sama Pura, kita masih kesulitan, tapi kita sudah design," kata Solthon.
Terkait adanya keluhan waktu pengerjaan proyek yang dinilai terlalu lama dan mengakibatkan kemacetan, Solthon berharap masyarakat untuk bersabar. Waktu pengerjaan menjadi lebih lama sebab selama perbaikan, jembatan juga masih harus difungsikan sebagai jalur transportasi. "Karena ini jalur satu-satunya untuk perekonomian, jadi memang harus bertahap pengerjaannya," ungkap Solthon.
Solthon menambahkan, pihaknya sebelum pengerjaan proyek juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Dinas Perhubungan Provinsi Bali dan Polda Bali untuk mengantisipasi dampak tersendatnya arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto Timur selama proses perbaikan jembatan. Dalam pertemuan tersebut juga disepakati untuk mengarahkan truk bermuatan besar dari Pulau Jawa yang biasanya melintasi Bali menuju Pulau Lombok, NTB agar menggunakan jalur alternatif lewat tol laut.
Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Provinsi Bali, I Wayan Putu Suarjana, menuturkan ketiga jembatan itu memang harus dilakukan peremajaan karena usia kelaikannya sudah mendekati habis. Suarjana mengatakan Dinas PUPR Bali telah melakukan koordinasi dengan pihak Kementerian PUPR terkait lamanya pengerjaan proyek. Masyarakat yang merasa terganggu kenyamanannya berkendara diharapkan bersabar karena dengan adanya perbaikan sekaligus pelebaran jembatan nantinya akan membuat perjalanan menjadi lebih aman dan nyaman.
"Pengerjaannya memang harus separuh-separuh, karena tidak ada jalur lain, kalau ke utara (Penatih) jauh," ujar Suarjana. Proyek perbaikan jembatan di Jalan Gatot Subroto Timur memang cukup sering mendapat keluhan warga. Pasalnya, proyek itu hampir setiap hari menyebabkan kemacetan cukup parah dengan kondisi jalanan yang berdebu. Warga yang membuka usaha di sekitar proyek juga mengeluhkan dampak sepinya pembeli.
Tidak hanya warga umum, keluhan juga sempat dikeluhkan anggota DPRD Bali yang menyoroti lamanya pengerjaan perbaikan jembatan. Sementara dari papan proyek di lokasi terlihat proyek tersebut berada di bawah kewenangan Balai Besar Pelaksanaan Nasional Jawa Timur-Bali, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR. Nama proyek penggantian jembatan ruas SP Cokroaminoto-SP Tohpati (Jalan Gatot Subroto Timur), tanggal kontrak proyek 28 April 2021 dan dikerjakan selama 600 hari kalender. Sementara nilai kontrak sebesar Rp 109 miliar lebih berasal dari APBN Tahun Anggaran 2021-2022. *cr78
1
Komentar