PDIP Bali Target Menang Mutlak
Di Pemilu 2024, Disampaikan dalam Pandangan Umum Rakernas
Eriko didampingi Koster bersama Ganjar Pranowo, dan Olly Dondokambey, kemarin ditugaskan langsung Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto untuk jumpa pers terkait Rakernas II PDIP.
JAKARTA, NusaBali
Meningkatnya perolehan kursi yang diraih PDIP di Bali dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 dan perolehan suara Capres-Cawapres usungan PDIP di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 membuat DPD PDIP Bali optimis menatap Pileg dan Pilpres 2024 mendatang. PDIP Bali menargetkan menang mutlak di 2024 mendatang.
Hal tersebut terungkap saat DPD PDIP Bali membacakan pandangan umumnya di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP yang berlangsung di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6) malam.
"DPD PDIP Bali telah membacakan pandangan umumnya yang disampaikan Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster. Salah satunya mengenai perolehan kursi dan suara PDIP Bali di Pemilu yang selalu meningkat. Di 2024 nanti, kami target menang mutlak," ujar Bendahara DPD PDIP Bali, Dewa Made Mahayadnya atau biasa disapa Dewa Jack di sela-sela Rakernas, Rabu (22/6).
Meningkatnya perolehan kursi yang diraih PDIP di Bali dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 dan perolehan suara Capres-Cawapres usungan PDIP di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 membuat DPD PDIP Bali optimis menatap Pileg dan Pilpres 2024 mendatang. PDIP Bali menargetkan menang mutlak di 2024 mendatang.
Hal tersebut terungkap saat DPD PDIP Bali membacakan pandangan umumnya di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP yang berlangsung di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6) malam.
"DPD PDIP Bali telah membacakan pandangan umumnya yang disampaikan Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster. Salah satunya mengenai perolehan kursi dan suara PDIP Bali di Pemilu yang selalu meningkat. Di 2024 nanti, kami target menang mutlak," ujar Bendahara DPD PDIP Bali, Dewa Made Mahayadnya atau biasa disapa Dewa Jack di sela-sela Rakernas, Rabu (22/6).
FOTO: Dewa Made Mahayadnya, Wayan Koster dan I Gusti Ngurah Jayanegara .-IST
Menurut Dewa Jack menang mutlak dapat diartikan peroleh kursi dan suara di Pemilu 2024 naik dibandingkan Pemilu 2019. Untuk Pilpres, di 2019 lalu Capres-Cawapres usungan PDIP, yakni Joko Widodo-Ma’ruf Amin (Jokowi-Ma’ruf) perolehan suaranya 91,66%. Sedangkan Pilpres 2014 saat PDIP mengusung Jokowi-Jusuf Kalla meraup 71,42 % suara.
"Di 2024 nanti, target kami di Pilpres meningkat atau setidaknya dapat 92% suara," ucap Dewa Jack. Sementara untuk Pemilu Legislatif (Pileg) total raihan kursi PDIP di DPRD Kabupaten/Kota sebanyak 133 kursi atau 38% di Pemilu 2014 dan 177 kursi atau 50,57% di Pileg 2019. Sementara di DPRD Provinsi Bali, PDIP raih 24 kursi atau 43,64% di Pileg 2014 dan Pemilu 2019 meningkat cukup tajam dengan meraih 33 kursi atau 60,00%.
Selain itu, di DPR RI untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Bali PDIP mendapat empat kursi atau 44,44% pada Pileg 2014 dan naik menjadi enam kursi atau 66,67% di Pileg 2019.
Dari sisi kepala daerah, PDIP Bali juga menguasai delapan kabupaten/kota se-Bali serta gubernur dan wakil gubernur. Guna mencapai kemenangan mutlak di Pemilu 2024, DPD PDIP Bali akan terus turun ke bawah menyapa rakyat. Kemudian melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berpihak kepada rakyat serta melakukan kegiatan yang dapat melindungi kearifan lokal Bali. Dewa Jack mengatakan, target kemenangan mutlak merupakan bagian dari Lima Mantap partai yang disampaikan Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster, yakni Mantap Sumber Daya Manusia (SDM).
Sedangkan empat Mantap partai lainnya adalah mantap ideologi, mantap organisasi, mantap kader dan mantap program. Untuk Mantap Program, kata Dewa Jack, PDIP Bali telah melaksanakan Rakerda I dan II pada masa pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) ketat. Ketika mengisi HUT ke-49 PDIP beberapa waktu lalu, PDIP Bali melaksanakan kegiatan sesuai instruksi partai, seperti menyelenggarakan lomba lukis bertemakan Bung Karno, lomba blog penanganan Covid-19, lomba pidato dengan tema gotong royong berbasis kearifan lokal Bali dan penanaman 2.000 pohon.
"Tema yang kami angkat, yakni satu pohon, sejuta manfaat di Desa Taro, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar. Pohon yang kami tanam bermacam-macam seperti rambutan dan mangga," papar politisi asal Desa/Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini. Tak ketinggalan menggelar lomba koktail berbasis arak Bali, lomba desain kreasi busana pakem Bali dan lomba barista kopi Bali.
Lalu lomba website, lomba aksara Bali, lomba desain kreatif motif endeg Bali, lomba produk lokal Bali, lomba cerdas cermat serta lomba susastra Bali. Selanjutnya Mantap Kader, lanjut Dewa Jack dengan menggelar pendidikan politik tingkat DPD, DPC, PAC, ranting se Bali pada 19-31 Oktober 2021 lalu.
Mantap Organisasi, lanjut Dewa Jack, PDIP Bali telah lengkap. Mulai dari PAC, ranting, anak ranting, badan dan sayap partai. "Untuk kepemilikan kantor kini tinggal DPC Bangli dan Buleleng. Selebihnya sudah milik PDIP," kata Dewa Jack. Di Mantap Organisasi, PDIP Bali juga sudah melaksanakan konfercab, konferda, muscab sesuai arahan dan instruksi partai.
Selanjutnya PDIP Bali sukses dalam pengisian aplikasi Media Pintar Perjuangan (MPP) dengan pencapaian 92% secara nasional. Aplikasi MPP, jelas Dewa Jack, tentang pasar gotong royong. Di mana kader PDIP ber KTA Bali yang memiliki usaha perorangan atau UMKM dapat memasarkan produknya sehingga bisa dijual secara nasional dengan sesama kader PDIP.
Sedangkan Mantap Ideologi, lanjut Dewa Jack, tentang gubernur adalah kader partai yang ditugaskan di eksekutif dapat melakukan pemantapan ajaran Trisakti Bung Karno.
Saat menyampaikan pandangan umum tersebut, kata Dewa Jack, DPD PDIP Bali mendapat apresiasi dari pimpinan sidang, yaitu Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto lantaran Bali berhasil meningkatkan jumlah kursi dan perolehan suara di Pemilu sehingga bisa menjadi contoh bagi DPD PDIP lainnya. "Penyampaian pandangan umum tersebut diwakili oleh tiga DPD PDIP peraih suara terendah dan tertinggi. Salah satu yang tertinggi adalah Bali. Selanjutnya Jawa Tengah dan Sulawesi Utara," kata Dewa Jack.
Sementara dalam pelaksanaan Rakernas II PDIP tidak melulu membahas isu kepartaian dengan serius. Di tengah waktu jeda, tiga gubernur PDIP tampak duduk bersama di Kantin Mustika Rasa, Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu kemarin. Tiga kepala provinsi itu ialah Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Bali Wayan Koster. Tampak juga Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga. Ketiga gubernur itu dan Eriko duduk berjejeran sehingga membuat awak media berkumpul bersama mereka.
Olly lalu meminta kopi. Bendahara Umum PDIP itu juga menanyakan apakah kolega separtainya itu ingin mengopi bersama. Saat itu, Wayan Koster mengiyakan, sedangkan Ganjar menyampaikan dirinya sudah membawa air mineral sendiri sembari menunjukkan botol minumannya.
"Ini kopi dari Bali," kata Olly sambil tertawa.
Ganjar lalu menceritakan pengalamannya selama tiga hari bermalam di bangsal Sekolah Partai. Dia menilai fasilitas yang dimiliki Sekolah Partai sudah cukup baik. Eks anggota Komisi II DPR RI menceritakan dirinya dalam kegiatan partai bersama Olly dan Wayan Koster di masa lampau, pernah menikmati fasilitas yang lebih buruk dari Sekolah Partai ini.
"Dulu di Ciawi," kata Koster yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini. "Sekolah Partai ini masih lebih baik," timpal Ganjar. Ganjar lalu berseloroh kepada Olly sebagai bendahara umum partai agar memperhatikan besi bangsal. Sebab, tempat tidur bertingkat itu ketika orang yang menempati bergoyang, maka gesekannya mengeluarkan bunyi. "Itu bunyi, ngik, ngik," kata Ganjar memancing tawa para kolega separtainya dan awak media.
Eriko Sotarduga didampingi Koster bersama Ganjar Pranowo, dan Olly Dondokambey, kemarin memang ditugaskan langsung oleh Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto dalam jumpa pers terkait Rakernas II PDIP yang berlangsung dari tanggal 21-23 Juni 2022 di Sekolah Partai DPP PDIP Jalan Lenteng Agung, Jakarta. Dalam konferensi pers ini, tampak Wayan Koster bersama Olly Dondokambey ditemani secangkir kopi yang merupakan salah satu minuman paling terpopuler di Indonesia. *k22
1
Komentar