Gianyar Punya 1.396 Penderita ODGJ
Di Balik Image Sukses di Bidang Kesehatan
Secara umum, kasus ODGJ didominasi persoalan keluarga, faktor ekonomi dan trauma masa kecil.
GIANYAR, NusaBali
Gianyar tergolong kabupaten di Bali yang punya image sukses dalam program pembangunan bidang ekonomi, termasuk kesehatan. Namun, sampai Mei 2022, jumlah ODGJ (orang dalam gangguan jiwa) di bumi seni ini meningkat. Tahun 2021, jumlah penderita ODGJ katagori berat di Gianyar, 1.291 orang. Kini meningkat menjadi 1.396 penderita.
Data Dinas Sosial Gianyar, penderita ODGJ tahun 2021 terbanyak di Kecamatan Gianyar 283 orang, Kecamatan Sukawati 219 orang dan Kecamatan Blahbatuh 195 orang. Hal ini diungkap Sekretaris Dinas Sosial Gianyar Nurwidyaswanto, Kamis (23/6). Dijelaskan, data tersebut mengacu pada data Dinas Kesehatan Gianyar. "Pemkab Gianyar melalui Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan terus berupaya memberikan penanganan dan pelayanan medis," jelasnya.
Untuk tahun 2021, ketaatan berobat atau yang dengan sadar mendapatkan penanganan medis bagi penderita ODGJ, sebesar 62,5 persen atau sejumlah 807 penderita. Menurut Nurwidyaswanto, tahun 2022 tingkat kesadaran ketaatan berobat dan mendapat penanganan menurun menjadi 47,8 persen atau 649 penderita.
"Kami menduga, adanya beberapa kasus yang terjadi belakangan karena putus konsumsi obat atau perawatan. Sehingga dalam jumlah ada penurunan ketaatan berobat," bebernya. Menurunnya ketaatan berobat ini diduga pihak keluarga tidak memiliki waktu pendampingan atau mengingatkan minum obat atau karena hal lain. Nurwidyaswanto menyebutkan, perawatan rutin ini bergantung kepada keluarga yang bersangkutan. Mengingat perawatan tidak boleh putus konsumsi obat.
Secara umum, kasus ODGJ didominasi persoalan keluarga, faktor ekonomi dan trauma masa kecil. Walau demikian, sampai saat ini tidak ada penderita yang terlantar atau tidak mendapat penanganan medis. "Sampai saat ini belum ada yang terlantar, begitu terlantar atau di jalanan, secepatnya dirujuk ke RSJ dan mendapat perawatan," tambahnya. Hanya saja, sampai saat ini, Dinas Sosial tidak bisa memberikan bantuan seperti sembako atau bantuan sejenis, mengingat keterbatasan anggaran. "Obatnya gratis dan rujukannya ada di seluruh Puskesmas yang ada di Gianyar," terang Nurwidyaswanto.*nvi
Data Dinas Sosial Gianyar, penderita ODGJ tahun 2021 terbanyak di Kecamatan Gianyar 283 orang, Kecamatan Sukawati 219 orang dan Kecamatan Blahbatuh 195 orang. Hal ini diungkap Sekretaris Dinas Sosial Gianyar Nurwidyaswanto, Kamis (23/6). Dijelaskan, data tersebut mengacu pada data Dinas Kesehatan Gianyar. "Pemkab Gianyar melalui Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan terus berupaya memberikan penanganan dan pelayanan medis," jelasnya.
Untuk tahun 2021, ketaatan berobat atau yang dengan sadar mendapatkan penanganan medis bagi penderita ODGJ, sebesar 62,5 persen atau sejumlah 807 penderita. Menurut Nurwidyaswanto, tahun 2022 tingkat kesadaran ketaatan berobat dan mendapat penanganan menurun menjadi 47,8 persen atau 649 penderita.
"Kami menduga, adanya beberapa kasus yang terjadi belakangan karena putus konsumsi obat atau perawatan. Sehingga dalam jumlah ada penurunan ketaatan berobat," bebernya. Menurunnya ketaatan berobat ini diduga pihak keluarga tidak memiliki waktu pendampingan atau mengingatkan minum obat atau karena hal lain. Nurwidyaswanto menyebutkan, perawatan rutin ini bergantung kepada keluarga yang bersangkutan. Mengingat perawatan tidak boleh putus konsumsi obat.
Secara umum, kasus ODGJ didominasi persoalan keluarga, faktor ekonomi dan trauma masa kecil. Walau demikian, sampai saat ini tidak ada penderita yang terlantar atau tidak mendapat penanganan medis. "Sampai saat ini belum ada yang terlantar, begitu terlantar atau di jalanan, secepatnya dirujuk ke RSJ dan mendapat perawatan," tambahnya. Hanya saja, sampai saat ini, Dinas Sosial tidak bisa memberikan bantuan seperti sembako atau bantuan sejenis, mengingat keterbatasan anggaran. "Obatnya gratis dan rujukannya ada di seluruh Puskesmas yang ada di Gianyar," terang Nurwidyaswanto.*nvi
1
Komentar