Bina Antar Budaya Buka Pendaftaran Program Pertukaran Pelajar ke Luar Negeri Tahun 2017
Program pertukaran pelajar ke luar negeri memberikan banyak pengalaman yang diselenggarakan oleh Bina Antar Budaya.
DENPASAR, NusaBali
Organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan dan pertukaran antar budaya, Bina Antar Budaya, kembali membuka pendaftaran Pertukaran Pelajar Bina Antar Budaya Chapter Denpasar, 10 Maret sampai 16 April 2017. Ini merupakan kesempatan emas bagi pelajar untuk menikmati kesempatan belajar di luar negeri sekaligus belajar budaya negara lain selama kurang lebih satu tahun.
Sejak tahun 1959 setiap tahun Bina Antar Budaya menerima dan mengirim siswa dari dan berbagai negara, dengan tujuan untuk mengembangkan pemahaman antarbudaya dan persahabatan internasional menuju dunia yang lebih damai. Sampai saat ini sudah 3.000 orang siswa SMA dari berbagai daerah di Indonesia berhasil dikirim dan mengikuti program ini.
Bina Antarbudaya sendiri menawarkan dua jenis beasiswa, yakni Program YES (ke Amerika Serikat) dan Program AFS (ke negara-negara Eropa dan Asia Pasifik). Koordinator Sending Bina Antar Budaya Chapter Denpasar, Luh Yesi Candrika
mengungkapkan, sejak tahun 2011 hingga 2016 lalu, Bina Antar Budaya Chapter Denpasar telah menyelenggarakan seleksi bagi para siswa di Provinsi Bali dan berhasil mengirimkan 12 orang siswa penerima beasiswa baik YES maupun AFS.
“Dari tahun seleksi 2012-2016 yang sudah berangkat program YES 11 orang dan AFS 2 orang. Saat ini siswa yang masih di luar negeri, Program YES di Amerika ada 6 orang, dan program AFS di Norwegia sebanyak satu orang,” ujar Candrika, Minggu (19/3) lalu. Dikatakan Candrika, program pertukaran pelajar ke luar negeri memberikan banyak pengalaman.
Bina Antar Budaya sendiri adalah organisasi pendidikan yang terus mendukung terciptanya pemahaman global. Pihaknya bersyukur, setiap tahun pesertanya meningkat termasuk untuk peserta outreach. Kualitas siswa yang lolos untuk beasiswa YES dan AFS pun dikatakan semakin meningkat.
Bahkan untuk siswa yang berangkat tahun lalu yang saat ini masih di Amerika, yakni Nadya Yasmin meraih predikat terbaik se-Indonesia untuk prestasinya di luar negeri. Selain itu, volunteer yang bersedia terlibat untuk menjadi pewawancara dan juri semakin variatif seperti dari budayawan, akademisi, ahli bahasa, dan lainnya. “Kendati demikian, kami masih memiliki kendala yakni waktu sosialisasi ke sekolah-sekolah masih kurang. Banyak sekolah yang menolak diadakan sosialisasi karena ada persiapan ujian dan akan libur hari raya,” ungkapnya. * in
Organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan dan pertukaran antar budaya, Bina Antar Budaya, kembali membuka pendaftaran Pertukaran Pelajar Bina Antar Budaya Chapter Denpasar, 10 Maret sampai 16 April 2017. Ini merupakan kesempatan emas bagi pelajar untuk menikmati kesempatan belajar di luar negeri sekaligus belajar budaya negara lain selama kurang lebih satu tahun.
Sejak tahun 1959 setiap tahun Bina Antar Budaya menerima dan mengirim siswa dari dan berbagai negara, dengan tujuan untuk mengembangkan pemahaman antarbudaya dan persahabatan internasional menuju dunia yang lebih damai. Sampai saat ini sudah 3.000 orang siswa SMA dari berbagai daerah di Indonesia berhasil dikirim dan mengikuti program ini.
Bina Antarbudaya sendiri menawarkan dua jenis beasiswa, yakni Program YES (ke Amerika Serikat) dan Program AFS (ke negara-negara Eropa dan Asia Pasifik). Koordinator Sending Bina Antar Budaya Chapter Denpasar, Luh Yesi Candrika
mengungkapkan, sejak tahun 2011 hingga 2016 lalu, Bina Antar Budaya Chapter Denpasar telah menyelenggarakan seleksi bagi para siswa di Provinsi Bali dan berhasil mengirimkan 12 orang siswa penerima beasiswa baik YES maupun AFS.
“Dari tahun seleksi 2012-2016 yang sudah berangkat program YES 11 orang dan AFS 2 orang. Saat ini siswa yang masih di luar negeri, Program YES di Amerika ada 6 orang, dan program AFS di Norwegia sebanyak satu orang,” ujar Candrika, Minggu (19/3) lalu. Dikatakan Candrika, program pertukaran pelajar ke luar negeri memberikan banyak pengalaman.
Bina Antar Budaya sendiri adalah organisasi pendidikan yang terus mendukung terciptanya pemahaman global. Pihaknya bersyukur, setiap tahun pesertanya meningkat termasuk untuk peserta outreach. Kualitas siswa yang lolos untuk beasiswa YES dan AFS pun dikatakan semakin meningkat.
Bahkan untuk siswa yang berangkat tahun lalu yang saat ini masih di Amerika, yakni Nadya Yasmin meraih predikat terbaik se-Indonesia untuk prestasinya di luar negeri. Selain itu, volunteer yang bersedia terlibat untuk menjadi pewawancara dan juri semakin variatif seperti dari budayawan, akademisi, ahli bahasa, dan lainnya. “Kendati demikian, kami masih memiliki kendala yakni waktu sosialisasi ke sekolah-sekolah masih kurang. Banyak sekolah yang menolak diadakan sosialisasi karena ada persiapan ujian dan akan libur hari raya,” ungkapnya. * in
Komentar