PDIP Gelorakan Resep Masakan Warisan Bung Karno
JAKARTA, NusaBali
PDI Perjuangan menggelar Festival Bakar Ikan Nusantara dengan lomba memasak dan makan bareng sajian kuliner Nusantara dengan konsep lintas daerah secara serentak di seluruh Nusantara.
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan, agenda ini merupakan refleksi Bulan Bung Karno dengan sajian kuliner Nusantara dari buku kuliner warisan Bung Karno ‘Mustika Rasa’.
Kata Hasto, PDI Perjuangan ingin merayakan perbedaan dalam kebersamaan yang harmoni untuk Indonesia Raya sebagai wujud dari sikap berkepribadian dalam kebudayaan sesuai Trisakti Bung Karno. Juga bagian menggerakkan ekonomi rakyat dengan prinsip berdikari.
“Menyemarakkan makan ikan baik perikanan tangkap maupun darat sebagai sumber protein hewani yang sangat kaya nutrisi. Kegiatan ini sekaligus merayakan kekayaan kuliner Nusantara, pemikiran yang sejak lama diinisiasi Bung Kamo dalam buku Mustika Rasa,” ujar Hasto, Jumat (24/6).
Lanjut Hasto, PDI Perjuangan memberikan penugasan kepada Ketua DPP PDIP Bidang Pariwisata Wiryanti Sukamdani dan Wakil Sekjen DPP PDIP Sadarestuwati sebagai koordinator dalam penyelenggaraan acara tersebut.
Wiryanti Sukamdani menuturkan, Festival Bakar Ikan Nusantara diselenggarakan secara serentak di seluruh DPC dan DPD se Indonesia.
“Sementara yang digelar di Hall B JCC Jakarta diikuti oleh 34 provinsi (DPD) dengan peserta masing-masing 5 orang,” jelas Wiryanti.
Ketua DPR RI Puan Maharani bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto direncanakan menghadiri acara ini. Wiryanti menjelaskan, peserta memasak menggunakan menu yang diambil dari buku ‘Mustika Rasa’ dengan pilihan masakan di luar daerahnya sendiri. Misalnya kader di Jawa memasak dan menyajikan rendang, kader di Sumatera memasak dan menyajikan pecel.
“Rencananya akan makan bareng menggunakan konsep bancakan,” tutur Wiryanti. Selain itu akan digelar juga bedah buku ‘Mustika Rasa’ dan talk show ikan sebagai sumber protein dengan ahli gizi. Suasana festival ini akan dimeriahkan dengan penampilan penyanyi Andre Hehanussa, Rita Zein dan Krisdayanti. *k22
Komentar