Ada Kecermatan Cok Mirah Menata Rias Wajah
Di Balik Cantik Anggun Putri Indonesia Laksmi Shari
GIANYAR, NusaBali
Nama Putri Indonesia 2022, Laksmi Shari De Neefe Suardana,26, asal Desa Adat Ubud, Kelurahan/Kecamatan Ubud, Gianyar, belum lenyap dari ingatan masyarakat, terutama Bali.
Apalagi, pasca memenangkan kontestasi bergengsi bertarap nasional itu, Laksmi pernah membuat acara Coming Home atau pulang ke rumahnya, di Jalan Bisma, Kelurahan Ubud. Laksmi menggelar acara syukuran atas penobatan mahkota Puteri Indonesia 2022 di Indus Restoran, Jalan Raya Sanggingan, Ubud, Selasa (14/6) malam.
Di balik cantik anggun Laksmi saat acara itu, ada sentuhan piawai makeup artis (MUA) atau penata rias wajah, Cokorda Istri Mirah Jayanti Biya SPsi alias Cok Mirah. Saat itu, Laksmi dirias di Hotel Puri Santrian, Sanur, Denpasar.
Cok Mirah tentu amat senang bisa menerima kepercayaan pada dirinya menata rias wajah putri pasangan Ketut Sauardana - Jannet De Neffee Suardana ini. ‘’Yang pasti saya senang. Ini (kepercayaan,Red) tentu sesuatu yang luar biasa. Saya yakin semua orang pasti berkeinginan mendapat kepercayaan merias Putri Indonesia,’’ jelas suami dari Ida bagus Gaga yogi Brahmantha SSTP MAP, dari Griya Wana Prasta, Lingkungan Teges Kawan, Kelurahan/Kecamatan Gianyar ini, Jumat (24/6).
Cok Mirah menceritakan ikhwal kepercayaan itu didapatkan dari banyak unggahan karya-karya makeup dan aktivitasnya sebagai MUA di instagram. ‘’Mungkin itu salah satunya dilihat oleh tim Putri Indonesia. Dan, kebetulan juga saya sering ngemakeup klien dari luar Bali, seperti Jakarta, Surabaya, Manado, Medan, Flores, dan daerah lain,’’ ujar ibu dari Ida Ayu Kaleena Putri Biyantha ini.
Dari istagram tersebut, tim Putri Indonesia meminta Cok Mirah untuk memakeup Laksmi. Menurutnya, sungguh suatu kehormatan dan sekaligus kebanggaan dapat kesempatan menggarap makeup Putri Indonesia. Cok Mirah mengakui, merias Putri Indonesia merupakan tantangan bagi dirinya. Dia pun mengawali dengan mencari tahu atau semacam riset kecil tentang kesukaan makeup seorang Laksmi Shari. Terutama mempelajari bentuk wajah agar selaras dengan warna eye shadow, bentuk alis, dan yang lain.
Jelasnya, proses tata rias wajah Putri Indoesnia ini berjalan lancar dan enjoy. Sebagai perempuan yang sama-sama mengagumi kecantikan, Cok Mirah melihat gestur wajah Laksmi Shari, sudah cantik dan ayu. Oleh karena itu, tantangannya bagaimana menampilkan tata rias yang tidak mencolok sehingga wajahnya terlihat lebih anggun hingga sangat berkarater sebagai Putri Indonesia. ‘’Namun, saat merias wajah Laksmi ini, saya juga mengikuti alur makeup saya, seperti biasanya dan disesuaikan dengan event saat itu,’’ jelasnya.
Cok Mirah mengakui, secara psikis ada kepuasan tersendiri merias Putri Indonesia. Setidaknya hasil karya MUA ini bisa memperkaya insight (wawasan) dan market MUA ke depan. Dia pun mengaku bersyukur dapat feed back amat positif dari Laksmi dan penggemarnya, atas karya-karya MUAnya.
Cok Mirah merasakan ada tantangan tersendiri tatkala klien menyerahkan sepenuhnya konsep dan model makeup klien pada dirinya. Kepercayaan itu antara lain didapatkan dari seorang Laksmi Shari. ‘’Saat dirias, Laksmi ini tidak banyak request (permintaan). Dia mempercayakan wajahnya dilukis sepenuhnya kepada saya. Saya amat yakin, Laksmi senang dengan hasil makeup ini,’’ jelas menantu mantan Sekda Gianyar, Ida Bagus Gaga Adi Saputra ini.
Sebagai MUA yang juga psikolog, Cok Mirah merasakan dapat feel wellgrooming (rasa ketarawatan) pada wajah seorang Putri Indonesia ini. Selama dirias, Cok Mirah menangkap kesan Laksmi Shari tak hanya cantik secara utuh dan matang. Dari first impression (kesan pertama) diketahui, dia adalah sosok gadis Bali yang santun, ramah, dan sopan. ‘’Saya amat merasakan itu semua pada Laksmi,’’ jelas MUA yang sarjana Psikologi Unud tahun 2014 ini.
Berbekal ilmu Psikologi, Cok Mirah mendalami tata rias karena senang mendandani orang agar tampak cantik dan menarik. Pascawisuda awal tahun 2015, dia bertekad dan berani menanggung risiko untuk menekuni profesi bidang kecantikan. Sekolah khusus makeup, Puspita Martha, Jakarta, dijajalnya. Di sekolah tata rias ternama itu, dia meraih
peringkat pertama dan menjadi lulusan terbaik.
Sejak itu, Cok Mirah tanpa asisten, bangun subuh pulang sore, melayani klien untuk tata rias. Sejak awal dia aktif promo melalui postingan karya MUA di instagram. Awalnya, Cok Mirah mengaku belum berani make up wedding, hanya baru ambil make up graduatuon, party, dan fotoshoot. Setelah setahun berkarir di bidang MUA, dia baru mengambil makeup wedding dan membuka makeup class berkolaborasi dengan beberapa brand baik lokal dan luar negeri. ‘’Dan, astungkara. Sampai sekarang saya bisa menjalani karir sebagai MUA,’’ jelasnya.
Cok Mirah membuka sedikit rahasia MUA profesionalnya. Intinya, jangan pernah merasa puas, terus ingin belajar, dan berani berinovasi atau membuat hal-hal baru. Seperti sebelum pandemi, dia membuat Beauty Tour by Cokmirah. Kegiatan ini disambut antusias oleh calon MUA dan MUA. Pesertanya mencapai 100 orang dengan tiket selalu habis selama empat hari. Dia berharap tahun ini kembali bisa membuat beauty tour yang lebih keren.*lsa
Komentar