Warga Keluhkan Layanan PAM Tirta Sajiwani
Air PAM Mati Berjam-jam di Desa Saba
Aktivitas warga jadi terganggu, terutama untuk memasak dan mandi. Sebagai alternatif, sebagian warga pilih mandi ke sungai terdekat.
GIANYAR, NusaBali
Sejumlah pelanggan PAM Tirta Sanjiwani Gianyar di Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, menjerit. Karena pasokan air mati berjam-jam pada Sabtu (26/6). Pelanggan mulai mendapati keran hanya keluar angin sejak dini hari. Warga pun kesal karena hingga pukul 13.00 Wita, keran masih kering.
Tambah kesal lagi ketika tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari penyedia. Matinya air eks PDAM Gianyar ini dengan waktu yang cukup lama membuat aktivitas warga jadi terganggu, terutama untuk memasak dan mandi. Sebagai alternatif, sebagian warga pilih mandi ke sungai terdekat. "Tidak ada pemberitahuan dari kemarin, kalau ada, kami kan bisa nampung air dulu," ujar salah seorang warga yang kebetulan sedang melakukan kegiatan adat di Banjar Banda, Desa Saba, Blahbatuh.
Warga sebenarnya bisa memaklumi air PAM mati. Namun, sangat disayangkan karena tidak ada pemberitahuan dari manajemen perusahaan milik Pemkab Gianyar itu. Beruntung akses warga menuju sungai untuk mengambil air, terjangkau. Sehingga warga bisa melakukan MCK dan mengambil air secara manual untuk ditampung dari sungai. Selain itu ada pula Beji (sumber air suci) yang bisa membantu warga untuk mendapatakan air bersih.
"Harusnya diberitahukan dulu jika padamkan air. Karena air kebutuhan yang urgen. Kami masih bisa memanfaatkan sungai, kalau tidak ada sungai susah ini. Apalagi ada kegiatan adat seperti ini," ujar warga lainya menimpali.
Dikonfirmasi terpisah, Dirut Tirta Sanjiwani Gianyar, Made Sastra Kecana mengatakan, matinya air tersebut disebakan adanya kerusakan pompa di Banjar Blangsinga, Desa Saba. Sehingga diperlukan waktu untuk melakukan perbaikan. "Ya tiba-tiba pompa rusak dan harus diangkat. Diperkirakan cabut dan turunkan pompa minimal 6 jam baru selesai," ujarnya.
Terkait tidak adanya informasi pemberitahuan, pihaknya hanya menjawab singkat, bahwa informasi sudah disampaikan lewat medsos. "Info sudah disampaikan di medsos," ujarnya.
Wilayah yang terdampak karena air mati itu yakni Banjar Blangsinga, Banjar Sema Bonbiyu, Banjar Kawan, Banjar Tengah, Banjar Tegallulung, Banjar Banda, Banjar Pinda sebagian. "Disediakan dua mobil tangki untuk membantu warga mendapatkan air bersih dengan giliran. Kami akan mengarahkan layanan air tangki sesuai permintaan masyarakat," jelasnya.
Perbaikan pompa Blangsinga oleh petugas PAM, baru selesai menjelang malam. "Sebagai informasi, pompa di Blangsinga sudah didistribusikan. Kurang lebih dua jam air sudah mengalir, matur suksme sudah bersabar atas gangguan pelayanan kami," ujarnya. *nvi
Sejumlah pelanggan PAM Tirta Sanjiwani Gianyar di Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, menjerit. Karena pasokan air mati berjam-jam pada Sabtu (26/6). Pelanggan mulai mendapati keran hanya keluar angin sejak dini hari. Warga pun kesal karena hingga pukul 13.00 Wita, keran masih kering.
Tambah kesal lagi ketika tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari penyedia. Matinya air eks PDAM Gianyar ini dengan waktu yang cukup lama membuat aktivitas warga jadi terganggu, terutama untuk memasak dan mandi. Sebagai alternatif, sebagian warga pilih mandi ke sungai terdekat. "Tidak ada pemberitahuan dari kemarin, kalau ada, kami kan bisa nampung air dulu," ujar salah seorang warga yang kebetulan sedang melakukan kegiatan adat di Banjar Banda, Desa Saba, Blahbatuh.
Warga sebenarnya bisa memaklumi air PAM mati. Namun, sangat disayangkan karena tidak ada pemberitahuan dari manajemen perusahaan milik Pemkab Gianyar itu. Beruntung akses warga menuju sungai untuk mengambil air, terjangkau. Sehingga warga bisa melakukan MCK dan mengambil air secara manual untuk ditampung dari sungai. Selain itu ada pula Beji (sumber air suci) yang bisa membantu warga untuk mendapatakan air bersih.
"Harusnya diberitahukan dulu jika padamkan air. Karena air kebutuhan yang urgen. Kami masih bisa memanfaatkan sungai, kalau tidak ada sungai susah ini. Apalagi ada kegiatan adat seperti ini," ujar warga lainya menimpali.
Dikonfirmasi terpisah, Dirut Tirta Sanjiwani Gianyar, Made Sastra Kecana mengatakan, matinya air tersebut disebakan adanya kerusakan pompa di Banjar Blangsinga, Desa Saba. Sehingga diperlukan waktu untuk melakukan perbaikan. "Ya tiba-tiba pompa rusak dan harus diangkat. Diperkirakan cabut dan turunkan pompa minimal 6 jam baru selesai," ujarnya.
Terkait tidak adanya informasi pemberitahuan, pihaknya hanya menjawab singkat, bahwa informasi sudah disampaikan lewat medsos. "Info sudah disampaikan di medsos," ujarnya.
Wilayah yang terdampak karena air mati itu yakni Banjar Blangsinga, Banjar Sema Bonbiyu, Banjar Kawan, Banjar Tengah, Banjar Tegallulung, Banjar Banda, Banjar Pinda sebagian. "Disediakan dua mobil tangki untuk membantu warga mendapatkan air bersih dengan giliran. Kami akan mengarahkan layanan air tangki sesuai permintaan masyarakat," jelasnya.
Perbaikan pompa Blangsinga oleh petugas PAM, baru selesai menjelang malam. "Sebagai informasi, pompa di Blangsinga sudah didistribusikan. Kurang lebih dua jam air sudah mengalir, matur suksme sudah bersabar atas gangguan pelayanan kami," ujarnya. *nvi
Komentar