Pohon Beringin Keramat Tumbang, Nyaris Timpa Warga
Selama Ini Daunnya Dipercaya Berkhasiat untuk Tamba
TABANAN, NusaBali
Pohon beringin kembar keramat di Pura Puseh Ganggangan, Banjar Pagi, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Tabanan, tumbang pada Senin (27/6) pukul 08.30 Wita.
Tumbangnya pohon berumur lebih dari 200 tahun ini nyaris menimpa warga Ni Ketut Seriasih yang hendak lewat membawa kayu bakar. Pohon tumbang diduga karena sudah faktor usianya disamping itu dahannya sudah miring ke arah utara.
Pantuan di lokasi pohon yang tumbang ke jalan ini sudah ditangani krama Banjar Pagi dan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan. Evakuasi pohon ini dilakukan bertahap karena dahan dari pohon sangat banyak. Pohon Beringin ini tumbang tidak sampai menimpa bangunan Pura karena tumbangnya ke arah utara. Pohon hanya menghancurkan tembok panyengker sepanjang 5 meter dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 5 juta.
Pengayah Pura Puseh Ganggangan, I Wayan Asmara Jaya Putra alias Jero Dipa mengatakan pohon beringin ini tumbang pada, Senin pagi. Pohon tumbang diketahui pertama oleh Jero Mangku Pura Dalem yang sedang berteduh karena hujan tak jauh dari pura. "Jero Mangku mendengar suara kerepet-kerepet, suara yang kedua langsung pohon dilihat tumbang perlahan dibarengi suara gemuruh," jelasnya.
Saat kejadian itu memang ada warga Banjar Pagi, Ni Nengah Seriasih yang akan lewat usai mencari kayu bakar di tegalan. Beruntung sebelum lewat pohon dengan tinggi 15 meter ini sudah tumbang. "Karena saking terkejutnya warga kami ini sampai pingsan, tidak tahu pohon tumbang karena sedang nyuwun (menjunjung) kayu," jelasnya. Kondisi Ni Wayan Seriasih usai pingsan sekarang telah membaik. Maklum saja karena pohon besar yang tumbang disamping itu Ni Ketut Seriasih sudah lingsir. "Sekarang kondisinya sudah baik dibawa pulang. Tak sampai kena dahan pohon apapun. Hanya terkejut karena pohon tumbang ada di depannya," terangnya.
Menurut Jero Dipa pohon beringin yang sudah didapati tumbuh besar ini memang dikenal keramat. Sebab daun pohon ini bisa digunakan untuk tamba (obat). Bagi masyarakat yang memiliki sakit lumpuh atau stroke bisa menggunakan daunnya untuk boreh. "Kepercayaan ini dirasakan warga kami, karena ada warga kami yang percaya langsung sembuh," jelasnya.
Sementara untuk saat ini seluruh pohon yang ditumbang ini masih dipotong beberapa bagian oleh BPBD Tabanan. Rencananya pohon yang sudah dipotong akan dicarikan tempat aman.
"Akan dicarikan tempat aman, karena tidak ada warga yang berani membawa pulang," tandasnya. Dia menambahkan usai pohon ini tumbang rencananya krama Banjar Pagi akan menggelar upacara, namun jenisnya masih akan dirembugkan dengan prajuru adat. "Pasti kita akan gelar upacara, meskipun pohon tumbang karena sudah umur ditambah guyuran hujan setiap hari yang menyebabkan dahan tak kuat menyangga," terangnya. *des
Komentar