Cuaca Ekstrem, Nelayan Kedonganan Tak Melaut
Antisipasi Kelangkaan Ikan, Pengelola Pasar Keluarkan Stok
MANGUPURA, NusaBali
Gelombang tinggi disertai angin kencang yang terjadi belakangan ini memaksa nelayan Kedonganan, Kecamatan Kuta, tidak melaut.
Untuk mengisi waktu luang, sebagian nelayan memilih memperbaiki kapal dan jaring. Sementara, guna mengantisipasi kelangkaan di saat tingginya permintaan, pengelola Pasar Ikan Kedonganan kini mengeluarkan stok ikan.
Pengelola Pasar Ikan Kedonganan, I Wayan Suerta, mengatakan angin kencang disertai gelombang tinggi yang terjadi belakangan ini memaksa nelayan tidak melaut. Bahkan, aku pria yang kerap disapa Wayan Tenja ini, para nelayan sudah tidak melaut dalam seminggu terakhir. “Cuacanya lagi tidak bagus. Gelombang cukup mengkhawatirkan, apalagi bagi nelayan yang menggunakan kapal kecil atau jukung. Jadi, sebagian nelayan pilih diam dan perbaiki jaring,” katanya, Senin (27/6).
Menurut Wayan Tenja, kalau pun ada nelayan yang masih melaut, hanya sebagian kecil saja. “Teruma nelayan yang memiliki kapal dengan ukuran besar. Tapi tidak banyak,” katanya lagi.
Walaupun sebagian besar nelayan tidak melaut, untuk ketersediaan ikan di Pasar Ikan Kedonganan masih mencukupi. Hal ini lantaran pengelola mengeluarkan stok yang ada untuk memenuhi permintaan pasar. Stok ikan tersebut, bahkan sudah ada sejak seminggu lalu. “Kami pastikan ketersediaan ikan aman. Kita mulai keluarkan stok guna mengantisipasi tingginya permintaan ikan di tengah masyarakat,” tegas Wayan Tenja.
Masih menurut Wayan Tenja, meski sudah mengeluarkan stok ikan yang ada, permintaan di tengah masyarakat masih bisa dibackup, sehingga tidak ada kekurangan. Dia berharap, cuaca ekstrem segera melandai, sehingga para nelayan kembali beraktivitas seperti biasa.
“Kalau soal harga ikan di Pasar Ikan Kedonganan, saat ini masih stabil. Semua permintaan masih bisa tercover dengan stok yang ada,” kata Wayan Tenja.
Secara terpisah, Koordinator Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wirajaya, mengatakan dari analisa yang dilakukan selama tiga hari ke depan, gelombang di sejumlah perairan wilayah Bali masih berada di kisaran 0,5 meter hingg 3,5 meter. Untuk perairan utara Bali, tinggi gelombang dari 0,5 meter hingga 2 meter. Kemudian perairan selatan Bali 1 meter - 3,5 meter. Selanjutnya di Selat Bali berkisaran 0,5 - 3,5 meter dan di Selat Lombok dari 0,75 hingga 3,5 meter.
“Potensi gelombang tinggi memang masih terjadi hingga tiga hari ke depannya. Untuk itu, pelaku wisata bahari dan nelayan agar memperhatikan kondisi dan update informasi sebelum beraktivitas,” imbau Wirajaya. *dar
1
Komentar