Vaksinasi Booster di Desa Kamasan Baru 58,49 Persen
SEMARAPURA, NusaBali
Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Bali ikut mengupayakan percepatan vaksinasi dosis ketiga atau booster di Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung.
Capaian vaksinasi booster di Desa Kamasan sekitar 58,49 persen. BIN Daerah Bali bekerja sama dengan Puskesmas menggelar vaksinasi booster di Banjar Geria, Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung, Senin (27/6).
Kepala Puskesmas Klungkung I, drg Ida Bagus Putra Dwipayana, mengatakan target pemerintah minimal 70 persen sudah tervaksin lengkap. Sementara cakupan vaksinasi booster di Desa Kamasan baru 58,49 persen. “Kami bersyukur BIN ikut mendorong percepatan vaksinasi di wilayah kami,” ujar drg Dwipayana. Sementara Perbekel Desa Kamasan I Gede Buda Artawan membenarkan ratusan warganya belum mendapatkan vaksinasi booster. Rendahnya capaian vaksinasi booster di Desa Kamasan juga imbas dari data yang tidak valid dan warga punya riwayat penyakit penyerta.
Buda Artawan mencontohkan, warga yang bekerja di kapal pesiar sudah divaksin tapi datanya belum masuk. Ada juga warga yang beberapa kali ingin vaksin, namun tensi atau kadar gulanya tinggi sehingga belum bisa mendapatkan vaksin. Selain melaksanakan vaksinasi di Banjar Geria, BIN Daerah Bali bersama petugas vaksinasi juga melaksanakan vaksinasi jemput bola ke rumah-rumah warga untuk mempercepat cakupan vaksinasi di Klungkung.
Vaksinasi jemput bola dilakukan untuk mempermudah mobilitas dan akses warga untuk mendapatkan vaksinasi booster. Salah satunya mendatangi rumah Nyoman Yadnya, 70, di Banjar Tabanan, Desa Kamasan. Vaksin diberikan terhadap Ketut Suara yang hanya terbaring lemah di tempat tidur. “Saya tidak bisa menggendongnya ke tempat vaksinasi,” ujar Nyoman Yadnya.
Nyoman Yadnya menceritakan, anak bungsunya sejak kecil mengalami disabilitas. Anak keempat dari empat bersaudara itu tampak kurus. Pertumbuhannya tidak seperti pria dewasa pada umumnya. Selain tidak bisa berjalan, juga tidak bisa berkomunikasi. Ketut Suarja merupakan satu-satunya anak laki-laki dari Nyoman Yadnya. Putri sulung Nyoman Yadnya yang juga disabilitas sudah meninggal. Sementara dua putrinya yang lain sudah kawin. Nyoman Yadnya hanya tinggal bersama anak bungsunya di rumah. *wan
Komentar