Gubernur: Pemprov Berkomitmen Benahi Pura Dang Kahyangan
Karya Melaspas di Pura Payogan Agung dan Pura Taman Beji, Segara Rupek
DENPASAR, NusaBali
Karya Melaspas, Mendem Pedagingan, Ngenteg Linggih, lan Padudusan Alit di Pura Payogan Agung dan Pura Taman Beji, Segara Rupek di kawasan Taman Nasional Bali Barat Buleleng dilaksanakan bertepatan pada Rahina Tilem Sadha pada Anggara Kasih Medangsia, Selasa (28/6).
Upacara ini dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster, Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara sekaligus selaku Pengrajeg Karya, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Bupati Jembrana Nengah Tamba, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana.
Pada karya ini selaku Pamuput Karya adalah Ida Pedanda Gede Diksa Singarsa Manuaba Geria Gede Babakan Cau Blayu, Tabanan yang juga sebagai Wiku Yajmana Karya.
Walikota Jaya Negara mengikuti ritual mendem pedagingan di Palinggih Ida Danghyang Siddhimantra, dan mendampingi Gubernur Koster mendem pedagingan di Padmasana Utama Pura. Dilaksanakan juga penandatanganan prasasti oleh Gubernur Koster bersama Pengrajeg Karya Jaya Negara.
Gubernur Koster mengatakan bahwa keberadaan Pura Payogan Agung dan Pura Taman Beji, Segara Rupek memiliki arti penting bagi umat Hindu di Bali.
“Pemprov Bali berkomitmen menata seluruh Pura Dang Kahyangan yang ada di Bali, salah satunya Pura Payogan Agung dan Pura Taman Beji, Segara Rupek. Akan direvitalisasi sejumlah aspek pendukung pura, seperti akses masuk ke pura. Ini diharapkan akan meningkatkan nilai kesucian pura ini,” ujar Gubernur Koster.
Walikota Jaya Negara mengatakan karya ini dapat menjadi momen bagi pasametonan dan krama untuk meningkatkan sradha bakti kepada Ida Shang Hyang Widhi Wasa. “Pelaksanaan Dewa Yadnya ini sebagai sarana menggali nilai spiritual seluruh umat. Semoga upacara Dewa Yadnya ini dapat memberi energi positif guna menetralisir hal-hal negatif, melihat berbagai macam dinamika kehidupan yang terjadi dewasa ini demi terciptanya keseimbangan jagat beserta isinya,” ujar Jaya Negara.
Prawartaka Karya I Gusti Ngurah Diwangkara menjelaskan bahwa Pura Payogan Agung dan Pura Beji Segara Rupek memiliki palinggih yang diperkirakan berusia puluhan tahun namun kala itu masih bersifat sementara dan masih sederhana. Saat ini pembangunannya telah rampung dan dilanjutkan dengan upacara yadnya.
“Secara sejarah Pura Payogan Agung dan Pura Taman Beji, Segara Rupek berkaitan dengan erat dengan kisah Ida Dang Hyang Siddhimantra yang memiliki anak Ida Dang Hyang Manik Angkeran. Seperti telah banyak diketahui kisah ini tentang terpisahnya Pulau Bali dengan Pulau Jawa. Pura ini diemong oleh Pasametonan Catur Warga yang terdiri dari Arya Wang Bang Pinatih, Arya Wang Bang Sidemen, Wang Bang Wayabiya, dan Sire Agra Manikan. Semoga pelaksanaan karya suci ini mampu memberikan energi positif bagi seluruh umat,” katanya. *mis
Komentar