Groundbreaking Diagendakan pada 13 Juli 2022
Relokasi Pedagang dari Pasar Desa Tegal Harum
DENPASAR, NusaBali
Revitalisasi Pasar Desa Tegal Harum, Denpasar Barat akan dimulai pada 1 Juli 2022. Sebanyak 170 pedagang sudah mulai bisa pindah, Selasa (28/6), dengan batas akhir pada 30 Juni 2022.
Pedagang tersebut direlokasi di kawasan lapangan basket Desa Tegal Harum, Jalan Gunung Rinjani, Denpasar. Pantauan di lapangan pada Selasa kemarin, pengelola Pasar Desa Tegal Harum sudah mempersiapkan tempat bahkan langsung dilakukan pamelaspasan untuk pedagang yang akan menempati lokasi tersebut. Sebanyak 38 kios terbuat dari tripleks dan 132 los disiapkan sesuai dengan jumlah pedagang yang ada di Pasar Tegal Harum.
Kepala Pasar Desa Tegal Harum I Made Mada Wijaya saat ditemui di lokasi, mengatakan persiapan revitalisasi pasar ini sudah dilakukan sejak 25 Maret 2021 lalu. Namun realisasinya baru bisa dilakukan karena anggaran yang diajukan sebesar Rp 6 miliar sudah turun sebesar Rp 3 miliar dari dana Tugas Pembantuan (TP) pemerintah pusat.
Revitalisasi akan dilakukan pada 1 Juli 2022 ini diawali dengan pembongkaran pasar. Pembongkaran akan dilakukan maksimal selama dua minggu, dengan target pengerjaan fisik dilakukan pada 13 Juli 2022 mendatang. “Targetnya dibangun fisiknya dan diawali dengan groundbreaking oleh Walikota Denpasar. Kegiatan itu akan dilakukan pada 13 Juli 2022,” ungkapnya.
Mada Wijaya menyebutkan, revitalisasi pasar tersebut dilakukan karena selama kurun waktu 20 tahun pasar tersebut tak tersentuh perbaikan. Pembangunan akan berlangsung hingga 5 bulan ke depan yakni sampai Desember 2022.
Akan tetapi menurutnya, setelah selesai pasar tersebut tidak serta merta bisa digunakan langsung. Pasar bisa digunakan setelah ada hibah dari pemerintah pusat yang memberikan anggaran untuk revitalisasi. Setelah hibah pasar diberikan ke Pemkot Denpasar, barulah pemkot akan menyerahkan pengelolaannya ke Pemerintah Desa Tegal Harum.
Setelah diserahkan, pemerintah desa setempat masih akan menunda penempatan selama dua bulan berikutnya. Sebab, masih akan ada penambahan fasilitas lainnya. “Pasar yang dikerjakan saat ini kan anggarannya Rp 3 miliar, jadi hanya selesai fisiknya saja. Kalau yang kami ajukan Rp 6 miliar bisa terealisasi semua kemungkinan selesai, tapi kan karena refocusing anggaran saat pandemi kami hanya dapat setengahnya,” imbuh Mada Wijaya.
Dia mengatakan, penambahan fasilitas pasar nantinya akan dibiayai oleh pemerintah desa. Salah satu fasilitas yang diisi yakni meja los pasar agar seragam dan tertata dengan rapi dan fasilitas penunjang lainnya. Anggaran yang disiapkan oleh Pemerintah Desa Tegal Harum menurutnya sebesar Rp 400 juta.
Dengan diperpanjangnya masa pengerjaan selama dua bulan dari penyerahan hibah, maka pihaknya meminta kepada Pemkot Denpasar untuk memberikan masa waktu untuk menggunakan lapangan sebagai relokasi pedagang dalam kurun waktu satu tahun setelah revitalisasi pasar tuntas. *mis
1
Komentar