Anggota DPRD Bangli Dapat Fasilitas Laptop Seharga Rp 19 Jutaan
BANGLI, NusaBali
Anggota DPRD Bangli mendapat fasilitas berupa laptop. Pengadaan laptop dialokasikan anggaran sebesar Rp 600 juta dari APBD Induk 2022.
Per unitnya seharga Rp 19 juta. Laptop tersebut sudah tiba beberapa pekan lalu, namun baru sebagian anggota dewan yang mengambil jatah fasilitas laptop tersebut.
Pejabat Pembuat Komitemen (PPK) Pengadaan Laptop yang juga Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Bangli, Nasrudin mengatakan pengadaan laptop tersebut mengacu aplikasi e-Katalog dipastikan telah berjalan sesuai mekanisme. "Pengadaan mengacu e-Katalog yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)," jelas Nasrudin, Selasa (28/6).
Menurut Nasrudin, e-Katalog merupakan aplikasi yang sediakan berbagai macam produk dari berbagai komoditas yang dibutuhkan pemerintah. Lebih lanjut disampaikan laptop sebanyak 30 unit merk Hewlett Packard (HP) telah tiba pada, Senin (6/6) lalu. Lantas untuk pengadaan laptop anggarannya Rp 600 juta. Untuk satu unit kisaran harga capai Rp 19 jutaan.
Nasrudin menyampaikan pengadaan laptop mengacu spesifikasi barang yang telah ditentukan. Laptop yang digunakan untuk menunjang kinerja anggota dewan sudah sesuai dengan spesifikasi.
Ditanya soal banyak anggota dewan yang belum mengambil jatah laptop, Nasrudin mengatakan dari total 30 anggota dewan memang baru 14 anggota dewan yang ambil barang milik daerah tersebut. Hal tersebut kemungkinan karena alasan kesibukan. "Ada beberapa anggota dewan yang belum sempat mengambil laptop tersebut," ujar pria asal NTB ini. Ditambahkan pula, laptop merupakan barang milik daerah, maka jika ada anggota dewan yang tidak lagi bertugas maka secara hukum barang harus dikembalikan. Laptop sendiri dapat garansi selama tiga tahun sehingga jika terjadi kerusakan jadi tanggung jawab penyedia.
Terpisah anggota DPRD Bangli, I Gusti Bagus Triana Putra mengaku dirinya sudah mengambil jatah fasilitas laptop tersebut. Dia mengatakan jika laptop tersebut diterima beberapa hari lalu. Saat dicoba laptop berfungsi dengan bagus. "Beberapa rekan yang lain juga sudah menerima laptop pinjem tersebut," ungkapnya.
Menurut Gusti Triana, fasilitas laptop cukup mendukung aktivitas anggota dewan. Seperti saat ini kebutuhan untuk zoom. Selain itu juga dimanfaatkan untuk merancang pokok pikiran (pokir) anggota dewan. "Tuntutan perkembangan teknologi, saat ini kegiatan banyak melalui zoom," sebut anggota Fraksi PDIP ini.
Di sisi lain, anggota DPRD Bangli, I Made Sudiana mengaku belum mengambil laptop tersebut. Dia beralasan belum dapat ke kantor karena kegiatan lain. Karena hal tersebut pihaknya belum dapat memastikan seperti apa laptop yang diberikan kepada para anggota dewan. "Kebetulan saya belum dapat ke kantor, jadi belum tahu kondisinya," ujar anggota Fraksi Demokrat ini singkat. *esa
Pejabat Pembuat Komitemen (PPK) Pengadaan Laptop yang juga Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Bangli, Nasrudin mengatakan pengadaan laptop tersebut mengacu aplikasi e-Katalog dipastikan telah berjalan sesuai mekanisme. "Pengadaan mengacu e-Katalog yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)," jelas Nasrudin, Selasa (28/6).
Menurut Nasrudin, e-Katalog merupakan aplikasi yang sediakan berbagai macam produk dari berbagai komoditas yang dibutuhkan pemerintah. Lebih lanjut disampaikan laptop sebanyak 30 unit merk Hewlett Packard (HP) telah tiba pada, Senin (6/6) lalu. Lantas untuk pengadaan laptop anggarannya Rp 600 juta. Untuk satu unit kisaran harga capai Rp 19 jutaan.
Nasrudin menyampaikan pengadaan laptop mengacu spesifikasi barang yang telah ditentukan. Laptop yang digunakan untuk menunjang kinerja anggota dewan sudah sesuai dengan spesifikasi.
Ditanya soal banyak anggota dewan yang belum mengambil jatah laptop, Nasrudin mengatakan dari total 30 anggota dewan memang baru 14 anggota dewan yang ambil barang milik daerah tersebut. Hal tersebut kemungkinan karena alasan kesibukan. "Ada beberapa anggota dewan yang belum sempat mengambil laptop tersebut," ujar pria asal NTB ini. Ditambahkan pula, laptop merupakan barang milik daerah, maka jika ada anggota dewan yang tidak lagi bertugas maka secara hukum barang harus dikembalikan. Laptop sendiri dapat garansi selama tiga tahun sehingga jika terjadi kerusakan jadi tanggung jawab penyedia.
Terpisah anggota DPRD Bangli, I Gusti Bagus Triana Putra mengaku dirinya sudah mengambil jatah fasilitas laptop tersebut. Dia mengatakan jika laptop tersebut diterima beberapa hari lalu. Saat dicoba laptop berfungsi dengan bagus. "Beberapa rekan yang lain juga sudah menerima laptop pinjem tersebut," ungkapnya.
Menurut Gusti Triana, fasilitas laptop cukup mendukung aktivitas anggota dewan. Seperti saat ini kebutuhan untuk zoom. Selain itu juga dimanfaatkan untuk merancang pokok pikiran (pokir) anggota dewan. "Tuntutan perkembangan teknologi, saat ini kegiatan banyak melalui zoom," sebut anggota Fraksi PDIP ini.
Di sisi lain, anggota DPRD Bangli, I Made Sudiana mengaku belum mengambil laptop tersebut. Dia beralasan belum dapat ke kantor karena kegiatan lain. Karena hal tersebut pihaknya belum dapat memastikan seperti apa laptop yang diberikan kepada para anggota dewan. "Kebetulan saya belum dapat ke kantor, jadi belum tahu kondisinya," ujar anggota Fraksi Demokrat ini singkat. *esa
1
Komentar