Venue Panjat Tebing Buleleng Tak Penuhi Syarat
Cabor panjat tebing pada Porprov Bali XV/2022 akan digelar di Tabanan setelah Karangasem mundur, dan Buleleng tak memenuhi kelayakan.
SINGARAJA, NusaBali
Keinginan Buleleng menjadi tuan rumah penyelenggaraan Porprov Bali XV/2022 cabang olahraga (cabor) panjat tebing kandas. Berdasarkan tinjauan langsung Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Provinsi Bali, Selasa (28/6) pagi, venue yang berada di Lapangan Bhuana Patra Singaraja, dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk gelaran Porprov bulan November mendatang.
Papan panjat yang tersedia terutama untuk nomor speed, yang seharusnya datar sudah mulai bergelombang. “Kami maklumi karena papan panjat ini dibangun sudah lama. Dalam penentuan venue kejuaraan garu memenuhi standar kapasitas, kelayakan dan kesiapan. Dengan kondisi saat ini Buleleng hanya memenuhi syarat kesiapan. Standar dan kapasitas belum,” kata Ketua Umum FPTI Bali Putu Yudi Atmika.
Menurutnya jika dilakukan perbaikan, KONI Buleleng dan FPTI Buleleng memerlukan anggaran yang cukup besar. “Porprov gotong royong tahun ini memilih venue yang sudah siap pakai, tidak lagi membangun baru atau renovasi berat. Mudah-mudahan kejuaraan ke depannya kita bisa laksanakan di Buleleng,” imbuh dia.
Rombongan FPTI Bali diterima langsung Ketua Umum KONI Buleleng I Ketut Wiratmaja didampingi Ketua Umum Pengkab FPTI Buleleng H Mulyadi Putra dan sejumlah pengurus KONI Buleleng. Peninjauan dan pencarian venue cabor panjat tebing dilakukan setelah KONI Karangasem mengundurkan diri sebagai tuan rumah.
Yudi Atmika sendiri mengakui penentuan venue panjat tebing diakuinya mengalami kendala cukup berat. Mengingat di Bali ketersediaan venue panjat tebing dan fasilitas pendukungnya masih kurang. Terlebih perkembangan standar cabor panjat tebing sangat dinamis. Bahkan teknis dan aturannya bisa berubah setiap tahun. Dengan hasil peninjauan di Buleleng FPTI Bali pun tidak punya pilihan lain. Venue panjat tebing yang standar nasional hanya tersedia di Kabupaten Tabanan, sebagai tuan rumah Porprov 2019.
Sementara itu Ketua Umum Pengkab FPTI Buleleng Mulyadi Putra mengakui ketersediaan venue panjat tebing di Buleleng memang masih banyak kurang. Sejak di bangun 2015 lalu hingga kini belum ada perbaikan. Namun hal itu menurutnya tidak mengkerdilkan semangat atlet panjat tebing Buleleng untuk berjuang. “Tahun ini kami sudah susun pengusulan rehab dan pengembangan panjat tebing di Bhuana Patra dengan standar terbaru sehingga harapannya nanti setelah bisa direalisasi bisa menjadi venue terbaik di Bali,” katanya. Untuk melakukan perbaikan saja sesuai usulan memerlukan anggaran Rp 3 miliar. Papan panjat yang tersedia saat ini akan direnovasi menyesuaikan dengan model semi indoor.
Sementara itu Ketua Umum KONI Buleleng I Ketut Wiratmaja mengatakan Buleleng punya komitmen selalu siap menjadi tuan rumah jika memang venue yang ada sesuai standar. Wiratmaja pun mengaku tidak mau terlalu memaksakan agar Buleleng menjadi tuan rumah. “Kami tidak ingin memaksakan, karena kami tidak mau saat pertandingan menerima banyak keluhan dari peserta. Karena sifatnya mendadak anggaran untuk perbaikan belum dapat kami jangkau. Nanti kami akan fokuskan pada event yang lain,” ungkap Wiratmaja.
Sebelumnya berdasarkan Surat Keputusan (SK) KONI Bali, Buleleng ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan empat cabang olahraga pada Porprov 2022, yakni, tenis lapangan, sepak takraw, selam dan atletik. *k23
Papan panjat yang tersedia terutama untuk nomor speed, yang seharusnya datar sudah mulai bergelombang. “Kami maklumi karena papan panjat ini dibangun sudah lama. Dalam penentuan venue kejuaraan garu memenuhi standar kapasitas, kelayakan dan kesiapan. Dengan kondisi saat ini Buleleng hanya memenuhi syarat kesiapan. Standar dan kapasitas belum,” kata Ketua Umum FPTI Bali Putu Yudi Atmika.
Menurutnya jika dilakukan perbaikan, KONI Buleleng dan FPTI Buleleng memerlukan anggaran yang cukup besar. “Porprov gotong royong tahun ini memilih venue yang sudah siap pakai, tidak lagi membangun baru atau renovasi berat. Mudah-mudahan kejuaraan ke depannya kita bisa laksanakan di Buleleng,” imbuh dia.
Rombongan FPTI Bali diterima langsung Ketua Umum KONI Buleleng I Ketut Wiratmaja didampingi Ketua Umum Pengkab FPTI Buleleng H Mulyadi Putra dan sejumlah pengurus KONI Buleleng. Peninjauan dan pencarian venue cabor panjat tebing dilakukan setelah KONI Karangasem mengundurkan diri sebagai tuan rumah.
Yudi Atmika sendiri mengakui penentuan venue panjat tebing diakuinya mengalami kendala cukup berat. Mengingat di Bali ketersediaan venue panjat tebing dan fasilitas pendukungnya masih kurang. Terlebih perkembangan standar cabor panjat tebing sangat dinamis. Bahkan teknis dan aturannya bisa berubah setiap tahun. Dengan hasil peninjauan di Buleleng FPTI Bali pun tidak punya pilihan lain. Venue panjat tebing yang standar nasional hanya tersedia di Kabupaten Tabanan, sebagai tuan rumah Porprov 2019.
Sementara itu Ketua Umum Pengkab FPTI Buleleng Mulyadi Putra mengakui ketersediaan venue panjat tebing di Buleleng memang masih banyak kurang. Sejak di bangun 2015 lalu hingga kini belum ada perbaikan. Namun hal itu menurutnya tidak mengkerdilkan semangat atlet panjat tebing Buleleng untuk berjuang. “Tahun ini kami sudah susun pengusulan rehab dan pengembangan panjat tebing di Bhuana Patra dengan standar terbaru sehingga harapannya nanti setelah bisa direalisasi bisa menjadi venue terbaik di Bali,” katanya. Untuk melakukan perbaikan saja sesuai usulan memerlukan anggaran Rp 3 miliar. Papan panjat yang tersedia saat ini akan direnovasi menyesuaikan dengan model semi indoor.
Sementara itu Ketua Umum KONI Buleleng I Ketut Wiratmaja mengatakan Buleleng punya komitmen selalu siap menjadi tuan rumah jika memang venue yang ada sesuai standar. Wiratmaja pun mengaku tidak mau terlalu memaksakan agar Buleleng menjadi tuan rumah. “Kami tidak ingin memaksakan, karena kami tidak mau saat pertandingan menerima banyak keluhan dari peserta. Karena sifatnya mendadak anggaran untuk perbaikan belum dapat kami jangkau. Nanti kami akan fokuskan pada event yang lain,” ungkap Wiratmaja.
Sebelumnya berdasarkan Surat Keputusan (SK) KONI Bali, Buleleng ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan empat cabang olahraga pada Porprov 2022, yakni, tenis lapangan, sepak takraw, selam dan atletik. *k23
1
Komentar