Bojog Putih Kini Dikandangkan di Kawasan Pura Uluwatu
Sebelumnya Jadi Korban Penyerangan, Kini Sudah Pulih
MANGUPURA, NusaBali
Bojog atau kera berwarna putih yang sempat mengalami luka terbuka di sekujur tubuhnya akibat aksi penyerangan dari kawanan kera lainnya di area Pura Selonding, Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pada awal Februari 2022 lalu, kini kondisinya sudah membaik.
Bahkan kondisi kera yang warnanya mirip tokoh Hanuman dalam epos Ramayana ini sudah pulih 100 persen. Meski sudah pulih, Desa Adat Pecatu memilih untuk memindahkan dan mengandangkan bojog tersebut di objek kawasan luar Pura Luhur Uluwatu. Langkah tersebut untuk memaksimalkan pengawasan serta memudahkannya untuk memberi makanan.
Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta mengatakan setelah mendapat penanganan dan pemantauan oleh tim dokter selama beberapa bulan di kawasan Pura Selonding, kondisi bojog putih tersebut sudah sepenuhnya pulih dan bisa bergerak seperti biasanya. Namun Kondisi tersebut tidak serta merta membuat pihaknya melepasliarkan bojog tersebut ke alam liar. Hal ini didasari sejumlah kekhawatiran akan terulangnya kejadian penyerangan oleh kawanan kera lainnya.
"Kondisi bojog putih sudah sangat sehat dan sudah pulih. Kita memilih dan menempatkan bojog putih itu area Pura Uluwatu dan disiapkan tempat khusus semacam kandang dengan ukuran besar," ungkap Sumerta, Rabu (29/6). Dijelaskannya, ukuran tempat tinggal bojog tersebut cukup luas, panjangnya sekitar 6 meter, lebar 5 meter dan tinggi 4 meter. Di dalam kandang itu terdapat pohon ukuran besar yang dimanfaatkan untuk tempat tinggal bojog. Bojog putih itu sudah menempati kandang sejak 28 Mei 2022 lalu dan menambah total keseluruhan bojog yang ada di objek wisata Uluwatu.
"Wisatawan juga bisa memberi makan monyet. Untuk lokasi kandangnya cukup strategis, berada di dalam area antara akses masuk dan keluar," jelas Sumerta. Ditanya terkait alasan pemindahan, Sumerta mengaku faktor pemantauan dan pemberian makanan yang paling utama. Kalau bojog tersebut ditempatkan di kandang area Pura Selonding, tidak setiap hari bisa dipantau dan diberikan makanan. Namun, ketika ditempatkan di objek wisata Uluwatu tentu ada penjaga khusus serta diberi makanan setiap saat. "Pemindahan karena tidak ada yang memberi makan secara rutin di Pura Selonding," kata Sumerta yang juga anggota Fraksi PDIP DPRD Badung ini.
Menariknya, sejak awal pemindahan hingga saat ini, kawanan bojog yang sudah ada di area itu tidak terganggu. Apalagi di kawasan total ada 6 kelompok kera dengan total keseluruhan 742 ekor. Ketika ditanya terkait langkah ke depannya ketika kera sudah berhasil membaur dan tidak ada gangguan lagi, Sumerta mengaku akan terus melihat kondisi yang ada. "Kehadiran bojog putih ini juga membawa suasana adem di kawasan Uluwatu. Jadi, sejak dipindahkan kondisi di Uluwatu selalu adem dan sering hujan. Sehingga, kondisi pepohonan juga hijau," pungkasnya seraya mengaku total keseluruhan bojog di kawasan Pura Luhur Uluwatu saat ini sudah ada 743 ekor.
Bojog (kera) berwarna putih di kawasan Pura Selonding, Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan ini terakhir kali mengalami luka karena dikeroyok kawanan kera lainnya pada 5 Februari 2022 lalu. Serangan ini informasinya merupakan kali kedua yang menimpa kera putih ini. Luka yang dideritanya pun cukup serius pada bagian tangan bagian kiri. Keberadaan bojog putih di areal Pura Selonding, Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung terbilang langka. Terakhir kera putih ini muncul pada Agustus 2021 lalu setelah 10 tahun lamanya tak terlihat muncul di kawasan tersebut. *dar
1
Komentar