Kendaraan Listrik Menarik Minat Pengunjung PKB XLIV
DENPASAR, NusaBali.com – Ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV menjadi ajang sosialisasi bagi kendaraan listrik. Sedikitnya tiga vendor, yakni, Sentrik, Eleqtra, dan Selis Indonesia selama penyelenggaraan PKB di Taman Werdhi Budaya (Art Centre) Denpasar, 12 Juni -10 Juli 2022.
Hadirnya kendaraan listrik di sebelah barat panggung depan Gedung Kriya, kompleks bagian utara sungai Taman Werdhi Budaya mendapat perhatian ribuan pengunjung yang setiap hari membanjiri Art Centre.
Berbagai jenis kendaraan listrik dipajang seperti sepeda listrik jenis MTB (sepeda gunung), sepeda lipat, E-Moped (motor pedal listrik), hingga skuter listrik dari vendor Eleqtra, Sentrik, dan Selis Indonesia.
Kendaraan yang dipajang sebagian besar merupakan produk luar negeri seperti Tiongkok dan Taiwan yang dirakit di dalam negeri dan beberapa merupakan jenama lokal produksi dalam negeri namun baterainya dan bagian tertentu masih diimpor.
“Dengan adanya kendaraan listrik di PKB ini untuk mendukung program Bali bebas polusi dan juga untuk mengedukasi masyarakat mengenai ekosistem kendaraan listrik ke depan,” ungkap Yohan Ariantho, 24, penjaga stan vendor Selis di sela-sela menunggu pengunjung pada Selasa (28/6/2022) sore.
“Ini yang pertama di PKB, kami ditugaskan dari Head Office Selis di Tangerang setelah berkomunikasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi Bali,” jelas Rendi Adi Birawa, 30, Selis Center Manager di Bali, Rabu (29/6/2022) pagi.
Nadia Maharani, 19, penjaga stan vendor Sentrik, menyebut antusiasme warga sangat tinggi dengan adanya kendaraan listrik. “Kurang lebih 30 orang per hari, ibu-ibu dan remaja yang antusias,” kata Nadia.
Senada dengan Nadia, Rebecca Pohlmann, 29, salah seorang penjaga stan vendor Eleqtra mengakui pengunjung didominasi pengunjung paruh baya. “Satu hari bisa lebih dari 34 pengunjung dengan kisaran usia dewasa 40 sampai 50 tahun,” tutur Rebecca sembari menunggu pengunjung berdatangan, Selasa sore.
Kendaraan listrik yang akan menjadi trend di masa depan itu pun menjadi daya tarik pengunjung, “Belum punya kendaraan listrik, ingin punya tapi dananya belum cukup,” ujar Ketut Padmi, 63, diikuti gelak tawa tipis saat menemani kakak perempuannya berpelesiran di PKB sambil menyambangi salah satu vendor, Selasa sore.
Jika nanti memiliki kendaraan listrik, Padmi berencana menggunakannya untuk menunjang kegiatan sehari-hari dan bersepeda di kampung.
Setuju dengan adiknya, Ni Made Armini, wanita berusia 70 tahun itu ingin memiliki kendaraan listrik karena alasan lingkungan. “Untuk mengurangi polusi udara, itu nomor satu, kalau pakai listrik udaranya bersih,” tutur Armini. Ia juga berharap seluruh Indonesia bisa menggunakan kendaraan listrik.
Pengujung lain pun cukup penasaran dengan kendaraan masa depan ini. “Pertanyaannya itu kebanyakan tentang harga, terus jarak tempuh, cara pengisian dayanya bagaimana, dan kecepatannya itu berapa kilometer per jam, seperti itu sih, Kak,” pungkas Rebecca.
Kendaraan listrik yang dipajang dibanderol dengan harga Rp 5 juta sampai Rp 9 jutaan untuk sepeda, sedangkan skuter listrik mulai Rp 6 juta sampai Rp 15 jutaan. *rat
1
Komentar