Pekaseh Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan Tahun Depan
837 Pangliman Juga Termasuk, Tapi Tidak Dapat Pakaian Adat
MANGUPURA, NusaBali
Pemkab Badung pada tahun 2023 akan mengikutkan 210 pekaseh/kelian subak menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Bahkan pemerintah melalui Dinas Kebudayaan sudah merancang pagu anggaran senilai Rp 600 juta. Tak hanya itu, pekaseh juga akan diberikan pakaian adat yang diperuntukkan ketika mereka menghadiri pertemuan atau kegiatan formal lainnya.
Sebanyak 837 pangliman se-Badung juga akan diikutkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Bedanya untuk pangliman tidak mendapatkan pakaian adat.
“Program ini adalah inisiatif pimpinan. Jadi tahun 2023 dirancang pagu sebesar Rp 600 juta untuk pembayaran premi 210 pekaseh dan 837 orang pangliman. Jadi ini sebagai bentuk perhatian bilamana terjadi kedaruratan dalam pelaksanaan kewajibannya,” kata Kadis Kebudayaan Badung I Gde Eka Sudarwitha, Kamis (30/6).
Dikatakan, pagu anggaran sebesar Rp 600 juta juga termasuk pemberian pakaian adat kepada para pekaseh. Dengan begitu, para pekaseh bisa mengenakan pakaian tersebut untuk kegiatan-kegiatan resmi, seperti untuk pertemuan para pekaseh se-Badung atau pun pertemuan di wilayah masing-masing.
“Ini juga salah satu bentuk perhatian kepada para pekaseh selaku pengurus atau kelembagaan dari subak. Apresiasi dari Bapak Bupati, ketika ada rapat-rapat biar ada keseragaman. Termasuk juga bisa digunakan ketika ada acara resmi di subak. Misalnya acara mapag toya ataupun kegiatan lainnya,” kata mantan Camat Petang ini.
Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa saat membuka rapat pleno pekaseh dan kelihan subak Kabupaten Badung di ruang pertemuan Kertha Gosana Puspem Badung, Kamis (30/6), juga sempat menyinggung rencana mengikutkan pekaseh menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Menurutnya, hal ini dalam dalam rangka memastikan pekaseh mendapatkan jaminan keamanan dan kenyamanan di dalam melaksanakan tugasnya.
“Mudah-mudahan dengan ini bisa memberikan motivasi kepada pekaseh untuk melaksanakan tugasnya sebagai pekaseh dalam rangka mengelola irigasi persawahan yang ada di Badung secara baik,” kata Adi Arnawa, birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan. *ind
Komentar