PDI Perjuangan Hidupkan Ekonomi Wong Cilik
Dengan Kerahkan Kader Lebih Cepat Realisasikan Program Pemprov
DENPASAR,NusaBali
Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster akan terus bergerak bersama kadernya menghidupkan perekonomian masyarakat melalui berbagai program, dengan regulasi yang berpihak kepada wong cilik (rakyat kecil).
Koster terang-terangan menyebutkan melalui mobilisasi para kader berbagai program Pemprov Bali bisa terwujud dengan cepat. Kata Koster, dengan pergerakan mesin partai berbagai program untuk membantu perekonomian masyarakat terealisasi. Bahkan, bisa mengalahkan ritme kerja birokrasi di Pemprov Bali. ”Saya salut dengan para kader PDI Perjuangan. Kader kerja keras, lebih cepat, bahkan lebih cepat dari birokrasi di Pemprov Bali. Dan hasilnya lebih bagus,” ujar Koster saat pidato politik dalam acara penutupan Bulan Bung Karno dan penyerahan hadiah lomba HUT PDI Perjuangan ke 49 di Kantor DPD PDI Perjuangan Bali, Jalan Banteng Baru Nomor 4, Niti Mandala Denpasar, Kamis (30/6) siang.
Dalam acara kemarin dihadiri anggota Fraksi PDIP DPR RI dapil Bali sekaligus juga Wakil Ketua DPP PDIP Made Urip, Ketua Bappilu DPD PDIP Bali sekaligus anggota Fraksi PDIP DPR RI IGN Alit Kusuma Kelakan, Koordinator Umum HUT PDIP Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack, anggota Fraksi PDIP DPRD Bali, para Ketua DPC PDIP se Bali dan jajaran kader partai.
Koster di hadapan para kader mengatakan biaya kegiatan yang digelar PDI Perjuangan sangat ringan. Karena dasarnya gotong royong. “Berbeda dengan birokrasi, kalau di partai buat kegiatan biayanya ringan, karena gotong royong,” tegas politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Gubernur Bali ini.
Program dan pergerakan kader PDI Perjuangan di Bali kata Koster sudah sangat mantap. Karena menyentuh rakyat kecil. Dia juga memuji sejumlah kader/anggota Fraksi PDIP DPRD Bali telah bekerja habis-habisan dalam kegiatan HUT PDI Perjuangan. “Dewa Jack, Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana, Made Suparta, Ketut Boping Suryadi dan lainnya telah bekerja maksimal. Ya memang harus begitu, kader partai diarahkan bekerja untuk perekonomian masyarakat kecil. Ini namanya marhaen. Hal ini sesuai arahan Mas Prananda (Muhammad Prananda Prabowo, Ketua DPP PDIP Bidang Ekonomi Kreatif,red),” ujar Koster.
Menurut anggota Komisi X DPR RI tiga periode ini, berbagai lomba yang digelar PDI Perjuangan Bali, mulai lomba mixology arak Bali, lomba barista kopi Bali, desain kain tenun endek, hingga desain kemasan uyah (garam) Bali diikuti dengan antusias masyarakat, melibatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). “Peserta lomba mengikuti dengan antusias, membludak. Ini adalah mereka yang pemilih setia PDI Perjuangan,” ujar Koster.
Koster menyebutkan sebagai kader partai dan Gubernur Bali dari PDI Perjuangan, banyak kebijakan dan regulasi yang dikeluarkan untuk mengawal perekonomian masyarakat kecil. “Soal garam Bali, arak Bali, kain tenun endek, saya keluarkan peraturan gubernur agar usaha masyarakat lokal di desa-desa hidup dan terlindungi. Nanti, masing-masing anggota fraksi seluruh Bali harus mengkoneksikan produk kita di seluruh segmen pasar,” tegas Koster disambut tepuk tangan hadirin.
Terakhir, masih dalam pidatonya, Koster menegaskan kegiatan HUT PDIP akan digelar dengan aksi nyata. “Tidak hanya dengan kegiatan nuansa politik. Tetapi aksi nyata untuk pemberdayaan masyarakat sesuai dengan instruksi partai,” ujar Koster. *nat
Dalam acara kemarin dihadiri anggota Fraksi PDIP DPR RI dapil Bali sekaligus juga Wakil Ketua DPP PDIP Made Urip, Ketua Bappilu DPD PDIP Bali sekaligus anggota Fraksi PDIP DPR RI IGN Alit Kusuma Kelakan, Koordinator Umum HUT PDIP Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack, anggota Fraksi PDIP DPRD Bali, para Ketua DPC PDIP se Bali dan jajaran kader partai.
Koster di hadapan para kader mengatakan biaya kegiatan yang digelar PDI Perjuangan sangat ringan. Karena dasarnya gotong royong. “Berbeda dengan birokrasi, kalau di partai buat kegiatan biayanya ringan, karena gotong royong,” tegas politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Gubernur Bali ini.
Program dan pergerakan kader PDI Perjuangan di Bali kata Koster sudah sangat mantap. Karena menyentuh rakyat kecil. Dia juga memuji sejumlah kader/anggota Fraksi PDIP DPRD Bali telah bekerja habis-habisan dalam kegiatan HUT PDI Perjuangan. “Dewa Jack, Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana, Made Suparta, Ketut Boping Suryadi dan lainnya telah bekerja maksimal. Ya memang harus begitu, kader partai diarahkan bekerja untuk perekonomian masyarakat kecil. Ini namanya marhaen. Hal ini sesuai arahan Mas Prananda (Muhammad Prananda Prabowo, Ketua DPP PDIP Bidang Ekonomi Kreatif,red),” ujar Koster.
Menurut anggota Komisi X DPR RI tiga periode ini, berbagai lomba yang digelar PDI Perjuangan Bali, mulai lomba mixology arak Bali, lomba barista kopi Bali, desain kain tenun endek, hingga desain kemasan uyah (garam) Bali diikuti dengan antusias masyarakat, melibatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). “Peserta lomba mengikuti dengan antusias, membludak. Ini adalah mereka yang pemilih setia PDI Perjuangan,” ujar Koster.
Koster menyebutkan sebagai kader partai dan Gubernur Bali dari PDI Perjuangan, banyak kebijakan dan regulasi yang dikeluarkan untuk mengawal perekonomian masyarakat kecil. “Soal garam Bali, arak Bali, kain tenun endek, saya keluarkan peraturan gubernur agar usaha masyarakat lokal di desa-desa hidup dan terlindungi. Nanti, masing-masing anggota fraksi seluruh Bali harus mengkoneksikan produk kita di seluruh segmen pasar,” tegas Koster disambut tepuk tangan hadirin.
Terakhir, masih dalam pidatonya, Koster menegaskan kegiatan HUT PDIP akan digelar dengan aksi nyata. “Tidak hanya dengan kegiatan nuansa politik. Tetapi aksi nyata untuk pemberdayaan masyarakat sesuai dengan instruksi partai,” ujar Koster. *nat
1
Komentar