Dorong Investasi, Jembrana Revisi Perda RTRW
NEGARA, NusaBali
Dalam upaya mendorong masuknya investasi yang lebih besar, Pemkab Jembrana berencana melakukan revisi Perda tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Jembrana.
Untuk mempercepat revisi RTRW tersebut, Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama tim teknis Pemkab Jembrana melaksanakan konsultasi ke Direktorat Jenderal (Ditjen) Tata Ruang Kementrian Agraria dan Tata Ruang (ATR) RI, Jakarta, Rabu (29/6).
Kehadiran Bupati Tamba bersama rombongan diterima oleh Direktur Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I, Reny Windyawati, beserta sejumlah jajaran Ditjen Tata Ruang Kementrian RTRW.
Turut hadir mendampingi Bupati Tamba, Asisten II Setda Jembrana I Gusti Ngurah Sumber Wijaya dan Kepala Dinas
Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana I Wayan Sudiarta.
Dalam kesempatan itu, Bupati Tamba mengatakan, bahwa Kabupaten Jembrana berbeda dengan kabupaten lain di Bali yang sudah jauh bergerak cepat dengan sektor pariwisatanya. Untuk itu, dirinya pun sangat bersyukur dengan ada rencana pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi yang menghubungkan Jembrana sampai Denpasar. "Ini adalah bentuk keseimbangan pembangunan antara Bali Selatan dengan Bali Barat. Seiring kabar baik itu, kami di Jembrana telah mengusung tagline karpet merah bagi investasi di Kabupaten Jembrana," ucap Bupati Tamba.
Bupati Tamba yang juga mantan DPRD Bali periode 2009-2014 dan periode 2014-2019 ini, menyampaikan pada saat revisi Perda Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang RTRW Provinsi Bali, Perda Jembrana tentang RTRW Jembrana juga belum direvisi. Sehingga begitu menjabat sebagai Bupati Jembrana, dirinya melihat wilayah-wilayah industri yang bisa dimanfaatkan sebagai ruang investasi sangat sempit sehingga merasa perlu untuk merevisi Perda RTRW di Jembrana.
"Jadi kita sangat menggantungkan sekali dari sisi pendapatan dengan adanya industri-industri yang tidak beresiko tinggi masuk ke Kabupaten Jembrana. Di samping pariwisata juga akan dikembangkan di beberapa zona-zona yang telah ditentukan dalam perencanaan tata ruang di Jembrana. Kita juga sudah petakan di mana zona-zona yang bisa kita kembangkan dan yang menjadi wilayah provinsi, dan di mana zona wilayah nasional yang tidak bisa kita ganggu, itu sudah jelas semuanya," ujar Bupati Tamba.
Dengan adanya ground breaking Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi yang rencana dimulai bulan September tahun ini, Bupati Tamba berharap revisi Perda RTRW di Jembrana segera rampung. Mengingat peluang investasi yang masuk ke Jembrana sangat banyak.
"Jadi jangan sampai dengan tagline Jembrana 'karpet merah bagi investasi', tetapi kita tidak memiliki tata ruang yang proper untuk itu. Untuk LSD (Lahan Sawah Dilindungi) Jembrana juga sudah clear. Untuk diketahui, saat ini PAD Jembrana menjadi yang terendah di Bali. Dengan banyaknya peluang investasi yang masuk, kita optimis PAD Jembrana ke depan bisa ditingkatkan," kata bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Sementara Direktur Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I, Reny Windyawati mengatakan, menyambut baik pembahasan dan diskusi terkait revisi Perda RTRW Kabupaten Jembrana. Apalagi dalam kesempatan ini, Bupati hadir langsung bersama tim terkait.
"Kita akan segara tindak lanjuti hal ini. Secara teknis kita segera diskusikan dengan tim terkait dari Jembrana terkait kelengkapan ataupun kesesuaian terhadap RTRW Kabupaten Jembrana. Dengan diberikan target oleh Pak Bupati, kita ingin tim di Jembrana juga kuat dan solid. Bersama-sama berkerja keras untuk dapat menyelesaikannya tepat waktu," ujar Reny. *ode
Kehadiran Bupati Tamba bersama rombongan diterima oleh Direktur Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I, Reny Windyawati, beserta sejumlah jajaran Ditjen Tata Ruang Kementrian RTRW.
Turut hadir mendampingi Bupati Tamba, Asisten II Setda Jembrana I Gusti Ngurah Sumber Wijaya dan Kepala Dinas
Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana I Wayan Sudiarta.
Dalam kesempatan itu, Bupati Tamba mengatakan, bahwa Kabupaten Jembrana berbeda dengan kabupaten lain di Bali yang sudah jauh bergerak cepat dengan sektor pariwisatanya. Untuk itu, dirinya pun sangat bersyukur dengan ada rencana pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi yang menghubungkan Jembrana sampai Denpasar. "Ini adalah bentuk keseimbangan pembangunan antara Bali Selatan dengan Bali Barat. Seiring kabar baik itu, kami di Jembrana telah mengusung tagline karpet merah bagi investasi di Kabupaten Jembrana," ucap Bupati Tamba.
Bupati Tamba yang juga mantan DPRD Bali periode 2009-2014 dan periode 2014-2019 ini, menyampaikan pada saat revisi Perda Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang RTRW Provinsi Bali, Perda Jembrana tentang RTRW Jembrana juga belum direvisi. Sehingga begitu menjabat sebagai Bupati Jembrana, dirinya melihat wilayah-wilayah industri yang bisa dimanfaatkan sebagai ruang investasi sangat sempit sehingga merasa perlu untuk merevisi Perda RTRW di Jembrana.
"Jadi kita sangat menggantungkan sekali dari sisi pendapatan dengan adanya industri-industri yang tidak beresiko tinggi masuk ke Kabupaten Jembrana. Di samping pariwisata juga akan dikembangkan di beberapa zona-zona yang telah ditentukan dalam perencanaan tata ruang di Jembrana. Kita juga sudah petakan di mana zona-zona yang bisa kita kembangkan dan yang menjadi wilayah provinsi, dan di mana zona wilayah nasional yang tidak bisa kita ganggu, itu sudah jelas semuanya," ujar Bupati Tamba.
Dengan adanya ground breaking Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi yang rencana dimulai bulan September tahun ini, Bupati Tamba berharap revisi Perda RTRW di Jembrana segera rampung. Mengingat peluang investasi yang masuk ke Jembrana sangat banyak.
"Jadi jangan sampai dengan tagline Jembrana 'karpet merah bagi investasi', tetapi kita tidak memiliki tata ruang yang proper untuk itu. Untuk LSD (Lahan Sawah Dilindungi) Jembrana juga sudah clear. Untuk diketahui, saat ini PAD Jembrana menjadi yang terendah di Bali. Dengan banyaknya peluang investasi yang masuk, kita optimis PAD Jembrana ke depan bisa ditingkatkan," kata bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Sementara Direktur Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I, Reny Windyawati mengatakan, menyambut baik pembahasan dan diskusi terkait revisi Perda RTRW Kabupaten Jembrana. Apalagi dalam kesempatan ini, Bupati hadir langsung bersama tim terkait.
"Kita akan segara tindak lanjuti hal ini. Secara teknis kita segera diskusikan dengan tim terkait dari Jembrana terkait kelengkapan ataupun kesesuaian terhadap RTRW Kabupaten Jembrana. Dengan diberikan target oleh Pak Bupati, kita ingin tim di Jembrana juga kuat dan solid. Bersama-sama berkerja keras untuk dapat menyelesaikannya tepat waktu," ujar Reny. *ode
1
Komentar