Anggota Polisi-Warga Nyaris Baku Hantam
Diduga Salah Paham di Jalan, Sepakat Berdamai
GIANYAR, NusaBali
Seorang anggota polisi Aiptu I Wayan Suberatha ditantang berkelahi oleh seorang warga I Nyoman Pasek,51, saat sama-sama melintas di Jalan Raya Pasekan, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Kamis (30/6) pukul 15.30 Wita.
Baku hantam sempat terjadi beberapa kali. Bahkan masyarakat yang melihat kejadian tersebut merekam video hingga viral di media sosial. Dari video berdurasi beberapa menit tersebut, I Nyoman Pasek nampak emosi menggebu-gebu. Kakek asal Banjar Angantaka, Desa Angantaka, Kecamatan Abiansemal, Badung ini memasang kuda-kuda siap menyerang. Tanpa alas kaki, Nyoman Pasek beberapa kali mengepalkan tangan mengajak berkelahi. Sementara Aiptu Suberatha yang anggota Sub Sektor Batubulan ini masih pikir-pikir. Bahkan terdengar ajakan berdamai, hanya saja Nyoman Pasek justru nekat menendang sepeda motor yang parkir di sebelah kanannya hingga terjungkal.
Perkelahian ini bermula ketika Aiptu Wayan Suberatha keluar dari rumahnya di Jalan Batu Intan, Batubulan dengan maksud untuk membeli sayur di Jalan Pasekan. Namun setibanya di lokasi pedagang sayur tersebut tutup kemudian yang bersangkutan memutar kendaraan balik bermaksud untuk pulang.
Pada saat itu Aiptu Wayan Suberatha posisinya tiba di warung sayur berada di kanan jalan dari arah timur kemudian membelokkan sepeda motor hingga berada di sebelah kiri jalan. Seingatnya, waktu itu tidak ada menyerempet siapapun. Namun tiba-tiba ada orang yang tidak dikenal berkata kira-kira "Bangsat saya bunuh kamu".
Dengan mendengar perkataan itu Aiptu Suberatha berhenti sejenak kemudian berniat melanjutkan perjalanannya. Ternyata orang yang tidak dikenal tersebut memarkir sepeda motornya lalu mengejar Aiptu Suberatha. Pada rekaman video juga terdengar suara anak perempuan menangis meminta agar kakeknya tidak berkelahi.
Pada waktu kejadian tersebut Aiptu Suberatha lari ke toko bangunan karena masyarakat yang diajak bermasalah memanggil temannya dan ada yang teriak-teriak sembari membawa botol air mineral. Saat melihat yang diajak bermasalah sudah tidak mengejar kemudian Aiptu Suberatha pergi ke rumahnya dan meninggalkan sepeda motornya di TKP. Setibanya di rumah Aiptu Suberahta, kemudian menghubungi Polsek Sukawati.
Kapolsek Sukawati Kompol I Made Ariawan saat dikonfirmasi membenarkan terjadi perkelahian akibat selisih paham antara anggota Polri dengan warga ini. Sesuai rekaman video, bahwa pada waktu kejadian anggota Polri ini ditantang untuk berkelahi dan sempat terjadi pemukulan. Anggota ini mengakui dengan adanya peristiwa tersebut. Katanya warga itu sempat memukul dirinya dan dalam keadaan terpaksa juga sempat mengadakan perlawanan atau memukul dengan niat melindungi diri. "Berdasarkan keterangan awal yang didapat dari interogasi terhadap anggota Polri yang terlibat perkelahian dengan masyarakat sesuai dengan rekaman video yang beredar bahwa perkelahian/selisih paham tersebut memang benar terjadi sesuai dengan isi rekaman video. Kami sudah upayakan mediasi," ujar Kapolsek Kompol Ariawan.
Keduanya akhirnya sepakat berdamai di Mapolsek Sukawati, Jumat (1/7) pukul 14.00 Wita. Kapolsek Sukawati Kompol Ariawan mengatakan tidak ada masalah berarti antara anggotanya dengan Nyoman Pasek. Keduanya juga tidak saling kenal dan hanya selisih paham ketika melintas di jalan raya. "Tadi kami sudah panggil kedua belah pihak dan setelah diadakan mediasi kedua belah pihak menyadari kekeliruannya. Hanya terjadi misskomunikasi sehingga kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan/damai," jelas Kapolsek.
Selanjutnya kedua belah pihak membuat surat pernyataan damai dan video pernyataan serta video klarifikasi dari Kapolsek Sukawati. "Saya mohon maaf atas apa yang terjadi di Jalan Pasekan. Saat itu terjadi kesalahpahaman di jalan. Yang mana saat itu saya emosi sesaat tanpa memikirkan dampak yang terjadi. Dan selanjutnya kami telah menyelesaikan permasalah tersebut secara damai dan kekeluargaan di Polsek Sukawati," jelas Nyoman Pasek. *nvi
1
Komentar