Tjahjo Kumolo Berpulang, PDIP Berduka
PDIP Bali Kibarkan Bendera Partai Setengah Tiang
JAKARTA, NusaBali
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) sekaligus politisi senior PDIP, Tjahjo Kumolo meninggal dunia dalam perawatan di RS Abdi Waluyo Jakarta, Jumat (1/7) pukul 11.10 WIB.
Jenazah mantan Sekjen DPP PDIP (2010-2015) ini sudah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata Jakarta, Jumat sore kemarin pukul 17.30 WIB. Berpulangnya Tjahjo Kumolo untuk selamanya ini membuat duka mendalam bagi PDIP. Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri melalui Sekjen Hasto Kristiyanto pun menginstruksikan pemasangan bendera partai ksetengah tiang di kantor-kantor sekretariat PDIP se-Indonesia.
Seperti diketahui MenPAN-RB Tjahjo Kumolo jatuh sakit infeksi paru-paru dan menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Meninggal Tjahjo Kumolo membuat Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri beserta keluarga besar PDIP berduka. Sebagai Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengenal Tjahjo Kumolo adalah sosok legendaris. "Mas Tjahjo sosok yang legendaris, karena menjadi anggota DPR RI selama enam periode. Lalu menjadi Sekjen PDIP pada periode 2010-2015. Selanjutnya dipercaya sebagai Mendagri dan MenPAN RB," ujar Hasto dalam keterangan tertulisnya dari Jogjakarta, Jumat kemarin.
Di mata Hasto, Tjahjo juga merupakan sosok yang setia mendampingi Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. "Saya diajarkan oleh Mas Tjahjo bahwa berdedikasi pada Ibu Megawati harus menggunakan alam batin dan pikiran yang jernih, penuh dengan kejujuran dan kesetiaan," papar Hasto. Pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 1 Desember 1957 itu juga dikenal sebagai sosok pemimpin dengan kesabaran tinggi, santun, dan menampilkan kepemimpinan penuh semangat persahabatan serta menyatukan. Oleh karena itu, Tjahjo adalah salah satu kader terbaik partai.
Ketum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pun memberikan arahan kepada seluruh kader, anggota, dan simpatisan partai untuk memberikan penghormatan terbaik kepada Tjahjo dengan mengibarkan bendera PDI Perjuangan setengah tiang di kantor-kantor partai. Tak ketinggalan mendoakan Tjahjo. Menurut Hasto, seluruh keluarga besar PDI Perjuangan memberikan penghormatan terbaik dengan mendoakan almarhum, agar dilancarkan jalannya menghadap Tuhan Yang Maha Kasih dan Maha Penyayang. Mereka juga berharap Tjahjo husnul khotimah.
"PDI Perjuangan akan memberikan penghormatan dengan protokol partai. Selamat jalan Mas Tjahjo Kumolo, perjuangan Mas Tjahjo telah menjadi satu dan bersenyawa dengan seluruh kehidupan PDI Perjuangan," tegas Hasto. Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenang MenPAN-RB Tjahjo Kumolo sebagai sosok sederhana. Jokowi juga menyebut Tjahjo sebagai nasionalis sejati. "Pak Tjahjo adalah pribadi yang tenang dan sederhana, seorang tokoh teladan dan nasionalis sejati yang penuh integritas dan setia mengabdikan dirinya untuk masyarakat bangsa dan negara," kata Jokowi dalam pernyataannya dalam video di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat kemarin.
Duka mendalam juga dirasakan jajaran kader dan pengurus PDIP Bali. DPD PDIP Bali menyampaikan bela sungkawa atas berpulangnya mantan Sekjen DPP PDIP tersebut dengan mengibarkan bendera setengah tiang di Kantor DPD PDIP Provinsi Bali, Jalan Banteng Baru Nomor 4, Niti Mandala Denpasar.
Sekretaris DPD PDIP Bali I Gusti Ngurah Jaya Negara, dihubungi NusaBali, Jumat sore mengatakan atas instruksi Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, kader dan pengurus partai di daerah secara serentak memanjatkan doa untuk almarhum dan mengibarkan bendera setengah tiang. “Ini (aksi doa dan pengibaran bendera setengah tiang) sudah kita laksanakan, itu sudah instruksi Ibu Ketua Umum,” ujar Walikota Denpasar ini.
Sementara berpulangnya Tjahjo Kumolo meninggalkan kenangan bagi para kader di Bali. Bendahara DPD PDIP Bali Dewa Made Mahayadnya dikonfirmasi Jumat kemarin mengaku dirinya tidak dekat dengan almarhum Tjahjo Kumolo. Namun cukup akrab saat mantan Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tersebut kunjungan ke Bali. “Saya tidak dekat, tetapi akrab ketika beliau ada kunjungan ke Bali. Beliau punya selera humor yang tinggi, sehingga jadi akrab tanpa sekat antara senior dan junior,” ujar Dewa Jack.
Dia menyebutkan pernah punya kenangan dengan almarhum Tjahjo. Ceritanya, saat Kongres PDIP di Hotel Grand Bali Beach Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, pada 2015 silam, Dewa Jack mendampingi Tjahjo makan malam. Tjahjo minta dipesankan menu sate kambing. Dewa Jack sempat ragu memenuhi permintaan Tjahjo, sehingga berinisiatif memperjelas lagi. “Saya tanya ke beliau untuk memperjelas, Bapak (Tjahjo Kumolo) umur segini masih makan sate kambing? Jawabannya hanya tertawa ringan: urusan kesehatan urusan dokter,” ujar Dewa Jack.
Dewa Jack menyebutkan, hampir setiap hadir di acara partai baik Rakernas maupun Kongres di Bali selalu menghandle urusan akomodasi almarhum. “Saya paham betul makanan kesukaan beliau, orangnya asyik diajak diskusi, ngobrol. Sehingga seperti kakak dan adik,” terang Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali ini
Jenazah Tjahjo Kumolo dimakamkan secara militer di TMP Kalibata, Jumat sore kemarin pukul 17.30 WIB. Tampak peti jenazah Tjahjo Kumolo diselimuti bendera Merah-Putih. Pasukan TNI AD mengiringi jenazah Tjahjo Kumolo ke tempat peristirahatan terakhirnya. Terlihat pasukan berbaris dan mengiringi jenazah dengan drum band. Menko Polhukam Mahfud Md menjadi inspektur upacara (irup) prosesi persemayaman dan pelepasan jenazah MenPAN-RB Tjahjo Kumolo di KemenPAN-RB. Sedangkan upacara pemakaman jenazah Tjahjo Kumolo dipimpin oleh Mensesneg Pratikno. *nat, k22
Komentar