DLH Angkut 9 Truk Sampah dari Lokasi Pameran
AMLAPURA, NusaBali
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karangasem mengangkut 9 truk sampah anorganik dari lokasi pameran HUT ke-382 Kota Amlapura di Lapangan Taman Budaya Candra Buana. Sebanyak 9 truk sampah itu terkumpul sejak Rabu (22/6).
Tiap hari, petugas DLH Karangasem mengangkut satu truk sampah dari lokasi pameran. Jika ada konser lagu pop Bali, volume sampah bisa lebih dari satu truk. Kadis LH Karangasem I Nyoman Tari didampingi Kabid Pengelolaan Sampah I Wayan Merta mengatakan, sampah dari arena pameran HUT Kota Amlapura semuanya anorganik berupa sampah kresek, kaleng minuman, dan sampah residu lainnya. Sampah itu diangkut ke TPA Banjar Butus, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem. Puluhan tenaga kebersihan dikerahkan untuk melakukan bersih-bersih sampah di Lapangan Taman Budaya Candra Buana.
Nyoman Tari mengatakan, petugas kebersihan lebih mudah menangani sampah anorganik karena lebih ringan dan gampang dinaikkan ke truk. Beda dengan sampah organik berupa daun dan sisa makanan cenderung berbau dan becek sehingga agak kesulitan menaikkan ke truk. DLH Karangasem telah sosialisasikan kepada masyarakat agar sampah yang dibuang ke TPA Banjar Butus adalah anorganik. TPA Banjar Butus overload sehingga ada pembatasan membuang sampah.
Menurut Nyoman Tari, sebanyak 10 desa yang selama ini buang sampah ke TPA telah mulai melakukan pemilahan. Hanya mengirim sampah anorganik dan sampah residu. Sampah residu yang dibolehkan dikirim ke TPA di antaranya popok, bungkus snack, plastik mie instan, dan lainnya. Sampah yang tidak dibolehkan dibawa ke TPA adalah sampah yang bisa didaur ulang pakai pupuk.
Sepuluh desa yang kirim sampah ke TPA dan telah mematuhi ketentuan hanya membawa sampah residu adalah Desa Purwakerti dan Desa Abang Kecamatan Abang, Desa Budakeling dan Desa Bebandem Kecamatan Bebandem, Desa Bugbug, Desa Tumbu, dan Desa Tegallinggah Kecamatan Karangasem, Desa Muncan Kecamatan Selat, dan Desa Tulamben Kecamatan Kubu. Total sampah yang selama ini dikirim ke TPA selama sebulan sekitar 726 meter kubik. Setelah dibatasi pengirimannya hanya boleh sampah residu, maka volume sampah yang dikirim jauh berkurang. *k16
Nyoman Tari mengatakan, petugas kebersihan lebih mudah menangani sampah anorganik karena lebih ringan dan gampang dinaikkan ke truk. Beda dengan sampah organik berupa daun dan sisa makanan cenderung berbau dan becek sehingga agak kesulitan menaikkan ke truk. DLH Karangasem telah sosialisasikan kepada masyarakat agar sampah yang dibuang ke TPA Banjar Butus adalah anorganik. TPA Banjar Butus overload sehingga ada pembatasan membuang sampah.
Menurut Nyoman Tari, sebanyak 10 desa yang selama ini buang sampah ke TPA telah mulai melakukan pemilahan. Hanya mengirim sampah anorganik dan sampah residu. Sampah residu yang dibolehkan dikirim ke TPA di antaranya popok, bungkus snack, plastik mie instan, dan lainnya. Sampah yang tidak dibolehkan dibawa ke TPA adalah sampah yang bisa didaur ulang pakai pupuk.
Sepuluh desa yang kirim sampah ke TPA dan telah mematuhi ketentuan hanya membawa sampah residu adalah Desa Purwakerti dan Desa Abang Kecamatan Abang, Desa Budakeling dan Desa Bebandem Kecamatan Bebandem, Desa Bugbug, Desa Tumbu, dan Desa Tegallinggah Kecamatan Karangasem, Desa Muncan Kecamatan Selat, dan Desa Tulamben Kecamatan Kubu. Total sampah yang selama ini dikirim ke TPA selama sebulan sekitar 726 meter kubik. Setelah dibatasi pengirimannya hanya boleh sampah residu, maka volume sampah yang dikirim jauh berkurang. *k16
1
Komentar