Royal Honey Sakah Berbagi Trik Budidaya Lebah
GIANYAR, NusaBali
Agrowisata Lebah Royal Honey Sakah di Desa Batuan Kaler, Kecamatan Sukawati, Gianyar, menggelar pelatihan budidaya lebah dan edukasi manfaat madu.
Pelatihan diikuti 70 warga Desa Sukawati di lokasi agrowisata setempat, Minggu (3/7). Pemilik Agrowisata Dr I Wayan Wahyudi SSi MSi mengatakan pelatihan ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat. "Kami ingin lebih banyak orang yang mengetahui teknik budidaya lebah dan manfaat madu. Terutama yang punya potensi, kami gugah untuk mendapatkan penghasilan tambahan," ujarnya.
Kata Wahyudi, lingkungan alam Desa Sukawati mendukung untuk pembudidayaan. Khususnya wilayah yang dekat dengan pangkung atau jurang. Masyarakat hanya perlu menyediakan lebih banyak pakan lebah dengan cara menanam tanaman yang berbunga sepanjang hari. Ketika ketersediaan pakan mencukupi secara otomatis lebah akan datang. "Bisa juga kita mendatangkan bibit koloninya," jelasnya.
Lahan budidaya pun tidak harus luas, melainkan cukup di lingkungan rumah. "Yang terpenting tersedianya pakan. Jadi kami ajak warga untuk menanam bunga. Ini juga bagian dari upaya pelestarian lingkungan," terangnya.
Selain mendapatkan madu yang bermanfaat untuk kesehatan, keberadaan lebah juga akan membantu penyerbukan bunga di alam sekitar. "Hasil penelitian teman kami secara akademis, hasil penyerbukan lebah buahnya lebih besar, meski jumlahnya sama," ujar bapak dua anak ini.
Dari segi waktu, budidaya lebah cukup fleksibel. Bisa dikerjakan ketika sebelum atau sesudah menyelesaikan pekerjaan utama. "Tidak harus dikerjakan full time, bisa setelah pulang kerja. Yang terpenting itu dipastikan koloni terhindar dari predator semisal semut dan cicak, selebihnya gampang," ujar Kaprodi Biologi UNHI Denpasar ini.
Wahyudi yakin ketika teknik budidaya diterapkan secara benar koloni akan menghasilkan madu minimal setelah 4 bulan. Madu yang dihasilkan akan menambah penghasilan. "Yang sering saya temui ada warga sekedar pasang koloni mengandalkan alam saja, iseng-iseng tanpa ada upaya menyiapkan pakan. Hasilnya pun demikian, pasti lama," terangnya pria asal Banjar Batuaji, Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati ini.
Pelatihan ini direncanakan berlanjut merambah masyarakat desa lain. Minimal teredukasi masyarakat se Kecamatan Sukawati dan bermunculan sumber-sumber pakan melalui masifnya penanaman tanaman bunga yang mekar sepanjang hari yang mengandung resin, nektar dan polen. Diantaranya tanaman bunga air mata pengantin, batavia, Santos merah, Santos kuning dan tanaman musiman seperti sawo dan nangka.
Perbekel Sukawati Dewa Gede Dwi Putra menyambut baik undangan pelatihan ini. Menurutnya, pelatihan ini sebuah kesempatan langka yang harus dimanfaatkan guna menumbuhkan ekonomi mikro masyarakat desa. "Perangkat desa dan perwakilan warga kami sangat antusias. Karena beberapa diantara mereka punya potensi lahan. Bahkan ada yang sudah punya tanaman bunga sebagai sumber pakan, tinggal dikembangkan lagi," jelasnya. *nvi
1
Komentar