Mal Diminta Perketat Penggunaan PeduliLindungi
JAKARTA, NusaBali
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta seluruh tempat umum memperketat penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Ia menekankan covid-19 masih ada sehingga pengawasan tidak boleh kendor.
Menurutnya, hal ini adalah imbauan langsung dari Presiden Jokowi demi mencegah jangan sampai penyebaran virus corona di Indonesia kembali tinggi.
"Tadi bapak Presiden mengingatkan bahwa aplikasi PeduliLindungi di berbagai tempat untuk terus diperketat. Jadi tidak boleh kendor, karena beberapa tempat termonitor kendor. Jadi ini harus ditingkatkan lagi karena beberapa negara masih tinggi. Jadi pandemi belum usai," ujarnya dalam konferensi pers virtual, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (4/7).
Imbauan pengetatan ini terutama disampaikan kepada pengelola pusat perbelanjaan atau mal di tanah air. Apalagi mal selalu ramai pengunjung setiap harinya.
"Kita lihat di beberapa mal nggak seketat sebelumnya. Barcode aplikasinya ada, tapi banyak pengunjung masuk tanpa scan. Ini saya pikir jadi catatan," jelasnya.
Selain itu ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap menggunakan masker jika di tempat umum. Terutama yang pergi ke mal, bioskop dan sekolah sejalan dengan langkah pengetatan yang harus dilakukan pengelola.
"Keluar jarak dekat juga harus tetap gunakan masker," kata dia. Kemudian, ia juga mengingatkan masyarakat untuk melakukan vaksin dosis lanjutan atau booster. Apalagi yang vaksin keduanya dilakukan lebih dari enam bulan lalu.
"Tadi disampaikan serologi menjadi penting untuk memonitor tingkat kekebalan dari masyarakat," pungkasnya.
Apalagi Pemerintah juga akan memberlakukan vaksin booster sebagai syarat perjalanan. Rencana itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.
Ia mengatakan penerapan dilatarbelakangi oleh pencapaian vaksinasi booster yang berdasarkan data Kementerian Kesehatan baru mencapai 24,5 persen dari target. Karena pencapaian itu, dalam rapat dengan para menteri awal pekan ini, Jokowi meminta agar penerapan syarat itu dikaji.
"Tentunya dosis ketiga ini akan dipersyaratkan untuk berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat banyak dan juga untuk berbagai perjalanan," kata Airlangga.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berkata Jokowi ingin menerapkan syarat vaksin booster untuk masuk tempat keramaian.
Opsi itu dikaji karena tingkat vaksinasi booster masih rendah. Selain itu, strategi menjadikan vaksinasi sebagai syarat perjalanan dan masuk mal pernah berhasl mendongkrak tingkat vaksinasi dosis kedua.
"Sama seperti dulu mau divaksinasi orang tua susah sekali, tapi begitu masuk mal mesti divaksinasi, orang tua mau semua. Kenapa? Karena orang tua senang nganter cucunya ke mal," ujar Budi. *
"Tadi bapak Presiden mengingatkan bahwa aplikasi PeduliLindungi di berbagai tempat untuk terus diperketat. Jadi tidak boleh kendor, karena beberapa tempat termonitor kendor. Jadi ini harus ditingkatkan lagi karena beberapa negara masih tinggi. Jadi pandemi belum usai," ujarnya dalam konferensi pers virtual, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (4/7).
Imbauan pengetatan ini terutama disampaikan kepada pengelola pusat perbelanjaan atau mal di tanah air. Apalagi mal selalu ramai pengunjung setiap harinya.
"Kita lihat di beberapa mal nggak seketat sebelumnya. Barcode aplikasinya ada, tapi banyak pengunjung masuk tanpa scan. Ini saya pikir jadi catatan," jelasnya.
Selain itu ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap menggunakan masker jika di tempat umum. Terutama yang pergi ke mal, bioskop dan sekolah sejalan dengan langkah pengetatan yang harus dilakukan pengelola.
"Keluar jarak dekat juga harus tetap gunakan masker," kata dia. Kemudian, ia juga mengingatkan masyarakat untuk melakukan vaksin dosis lanjutan atau booster. Apalagi yang vaksin keduanya dilakukan lebih dari enam bulan lalu.
"Tadi disampaikan serologi menjadi penting untuk memonitor tingkat kekebalan dari masyarakat," pungkasnya.
Apalagi Pemerintah juga akan memberlakukan vaksin booster sebagai syarat perjalanan. Rencana itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.
Ia mengatakan penerapan dilatarbelakangi oleh pencapaian vaksinasi booster yang berdasarkan data Kementerian Kesehatan baru mencapai 24,5 persen dari target. Karena pencapaian itu, dalam rapat dengan para menteri awal pekan ini, Jokowi meminta agar penerapan syarat itu dikaji.
"Tentunya dosis ketiga ini akan dipersyaratkan untuk berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat banyak dan juga untuk berbagai perjalanan," kata Airlangga.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berkata Jokowi ingin menerapkan syarat vaksin booster untuk masuk tempat keramaian.
Opsi itu dikaji karena tingkat vaksinasi booster masih rendah. Selain itu, strategi menjadikan vaksinasi sebagai syarat perjalanan dan masuk mal pernah berhasl mendongkrak tingkat vaksinasi dosis kedua.
"Sama seperti dulu mau divaksinasi orang tua susah sekali, tapi begitu masuk mal mesti divaksinasi, orang tua mau semua. Kenapa? Karena orang tua senang nganter cucunya ke mal," ujar Budi. *
Komentar