Warga Protes Perluasan Rumah Sakit
Cemas dengan ancaman penularan penyakit dan dampak pembakaran sampah medis.
SEMARAPURA, NusaBali
Warga penyanding memprotes Rumah Sakit (RS) Permata Hati di Jalan Plawa, Kelurahan Semarapura Klod, Kota Klungkung. Mereka keberatan dengan perluasan RS tersebut.
Alasannya, selain ketinggian bangunan, warga merasa cemas dengan ancaman penularan penyakit, terimbas dampak pembakaran sampah medis dan dampak negatif lainnya.
Informasi di lapangan, sekitar 20 orang warga di sekitar RS Permata Hati, mengeluhkan perluasan pembangunan RS tersebut. I Nyoman Renga, salah seorang dari warga yang keberatan, menuturkan dia dan keluarganya merasa tidak nyaman dan aman, sejak perluasan bangunan rumah sakit di sebelah selatan rumahnya. “Semestinya kan harus ada sempadan,” ucap Renga, Senin (14/12). Diungkapkan Renga, pemilik RS sempat datang ke rumahnya, mengutarakan perluasan RS. Dari rencana awal, status RS ini rumah sakit ibu dan anak, namun menjadi rumah sakit umum. “Saat itu saya langsung tak setuju,” ucap Renga.
Tak hanya itu, Renga mengaku sempat mendatangi Kantor Layanan Perizinan untuk mengecek perizinan perluasan pembangunan RS ini. Karena ada informasi perluasan itu belum berizin. Ia juga menyampaikan keluhan tersebut kepada Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta di rumah dinas bupati, Jalan Cut Nya Dien, Lingkungan Besang Kangin, Semarapura Kaja. Setelah itu Satpol PP sempat turun, proyek perluasan rumah sakit sempat terhenti sementara. ‘’Namun sejak Nopember pembangunannya mulai lagi,“ ucap Renga. Ditambahkannya, sebelumnya tanah lokasi RS ini merupakan lokasi tanah urukan hingga menambah kekhawatiran warga.
Di tempat terpisah, pihak RS Permata Hati mengaku ada keluhan warga tersebut. Namun pihak RS ini mengaku sudah menempuh proses perizinan sebagaimana mestinya. Termasuk meminta persetujuan dari penyanding. ‘’Sudah ada persetujuan,“ ujar dr I Wayan Murya, pemilik RS Permata Hati. Didampingi Direktur RS Permata Hati dr I Dewa Nyoman Januardana, ia memaparkan proses awal pembangunan RS itu hingga proses rencana perluasannya. Penanganan limbah medis sudah disiapkan alatnya. “Kami sudah beli alatnya,“ ucapnya.
Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Klungkung I Made Sudiarkajaya, hanya memberi penjelasan singkat via SMS, ketika dikonfirmasi adanya keluhan warga yang keberatan dengan perluasan RS itu. ‘’Ya belum keluar izinnya, karena ada keluhan warga,“ tulis Sudiarkajaya. Sebelumnya ponselnya menunjukkan sinyal aktif, ketika dihubungi namun tidak ada respon.
Ada rencana pertemuan antara warga yang keberatan dengan pihak RS di Kantor Lurah Semarapura Klod, Senin (14/12). Namun pertemuan batal, lantaran banyak warga yang keberatan tak datang karena sibuk dengan pekerjaan masing-masing. 7
1
Komentar