Menteri PUPR Apresiasi Bali Jadi Tuan Rumah WWF 2024
Berkat Paparan Pemuliaan Air di Bali oleh Gubernur Koster
DENPASAR, NusaBali
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menceritakan terpilihnya Bali sebagai tuan rumah World Water Forum (WWF) ke 10 pada tahun 2024 mendatang, salah satunya berkat paparan Gubernur Bali Wayan Koster yang membuat 4 orang Tim Seleksi (Timsel) dari internasional terkesan.
Hal ini disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di hadapan Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam acara Nasional Stakeholders Forum-First Announcement of 10th World Water Forum (WWF) 2024 di Gedung Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta pada Sukra Kliwon Pujut, Jumat (8/7).
Dalam sambutannya, Menteri Basuki menyatakan terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah WWF ke 10 adalah kebanggaan bersama, karena Indonesia menjadi tuan rumah pertama di Asia Tenggara dan yang mendapatkan kehormatan adalah Bali. WWF ini, kata Menteri PUPR telah diselenggarakan sejak tahun 1997 yang mulainya pertama kali di Maroko dengan 400 peserta, di Daegu, Jepang ada 40.000 peserta, di Brasillia 110.000 peserta, dan sekarang di Indonesia ditargetkan ada 100.000 peserta yang akan menghadiri WWF ini.
"Mudah-mudahan Bali menjadi magnet untuk orang datang, bahkan waktu itu saya sampaikan datang ke Bali jangan egois, sebaiknya bawa family, kalau cuman ikut sidang-sidangnya saja nggak bawa family pasti akan menyesal. Jadi mudah-mudahan Bali menjadi magnet untuk mendatangkan peserta. Apalagi waktu dipilih voting itu mereka nyatakan Bali, Bali, Bali yang dipilih," ujar Basuki Hadimuljono. Menurutnya perjalanan Indonesia menjadi tuan rumah WWF tidak gampang.
Pertama kali lapor ke Presiden dan mulai 25 Juni 2019 di New York hingga menyampaikan Expression of Interest Indonesia sebagai tuan rumah the 10th WWF ke Presiden WWC, kemudian mereka menerima usulan Indonesia untuk menjadi host. Keyakinan Indonesia menjadi tuan rumah WWF dengan terpilihnya Bali semakin menguat, setelah Menteri PUPR menerangkan ada 4 orang Tim Seleksi yang datang ke Bali dan diterima langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster.
Hasilnya, Tim Seleksi ini sangat terkesan dengan paparan Gubernur Koster sehingga rekomendasi Bali menjadi tuan rumah keluar. Sedangkan Gubernur Koster dalam pidatonya menyampaikan terimakasih kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono karena telah diundang dalam acara National Stakeholder Forum-First Announcement of 10th WWF 2024. Pertemuan ini sangat penting, karena acara WWF nanti memiliki semangat yang sama dengan kearifan lokal di Bali.
Sebelum Bali menjadi tuan rumah WWF, Gubernur menceritakan pada awalnya Menteri PUPR memberikan arahan bahwa Bali akan dinominasikan sebagai tuan rumah WWF dan memerlukan rekomendasi Gubernur Bali untuk persiapan pelaksanaannya. “Atas arahan tersebutlah, saya langsung menyatakan siap dan kemudian memaparkan nilai-nilai kearifan lokal Bali di dalam memuliakan sumber daya air pada visi Pembangunan Bali, yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali dihadapan Tim Verifikasi sebanyak 4 orang yang sangat kompeten,” ceritanya.
Di hadapan Peserta Nasional Stakeholders Forum-First Announcement of 10th World Water Forum (WWF) 2024, kemudian Gubernur Koster berpidato bahwa kearifan lokal di Bali dinamakan Sad Kerthi.
Dalam konteks pemuliaan terhadap sumber daya air, Gubernur Bali jebolan ITB ini menjelaskan Pulau Dewata secara niskala memuliakan air dengan cara upakara, yang mana air disucikan sebagai Tirta dengan tujuan untuk penyucian diri.
Dalam organisasi Subak, air juga disucikan dengan menghaturkan Upakara Danu Kerthi dan di Kalender Bali setiap 6 bulan sekali masyarakat Bali diajak merayakan Hari Tumpek Uye atau Tumpek Wariga dengan tujuan untuk menyucikan sumber daya air sebagai sumber penghidupan.
Kemudian secara sekala, Pulau Bali memanfaatkan Subak untuk memanfaatkan irigasi air secara tekelola agar dirasakan manfaatnya oleh petani secara berkeadilan. Keseriusan Bali dalam mengkampanyekan sumber daya air sebagai sumber penghidupan juga dilaksanakan oleh Wayan Koster melalui ajang Pesta Kesenian Bali XLIV Tahun 2022 dengan mengambil tema Danu Kerthi Huluning Amreta yang mengangkat cerita tentang bagaimana awal kehidupan sampai munculnya air di alam ini melalui tampilan kesenian Bali.
Mengakhiri pidatonya, mantan Anggota DPR RI tiga periode dari Fraksi PDIP ini menegaskan terpilihnya Bali sebagai tuan rumah WWF sangatlah tepat, selain memiliki misi yang sama dengan Pemprov Bali dari sisi teknis fasilitas pertemuan bertaraf internasional hingga pengalamannya, Bali sudah sangat siap mensukseskan WWF tersebut. *nat
1
Komentar