FENG-SHUI : Maneki Neko (Bagian 2)
Maneki Neko adalah figur kucing ‘Selamat Datang’ yang dipercaya membawa keberuntungan dan kesejahteraan.
Maneki Neko berasal dari Jepang, merupakan patung kucing yang dipercaya membawa keberuntungan bagi pemiliknya. Patung ini menggambarkan kucing lokal dari Jepang (Japanese Bobtail) dengan salah satu kaki depan terangkat, seolah-olah melambai-lambai. Maneki Neko biasanya dipajang di toko, rumah makan, kantor, dan tempat usaha lain.
Figur kucing ini telah diproduksi menjadi berbagai alat dan bentuk, seperti gantungan kunci, celengan, pengharum ruangan, dan sebagainya. Berbagai bahan juga digunakan, dari yang paling murah seperti plastik, kayu, dan kertas, hingga yang mahal semisal jade atau giok. Berbagai bentuk, warna, dan ornamen tambahan dipercaya mempunyai fungsi tertentu.
Kaki Depan
Kepercayaan mengenai kaki mana yang terangkat, berbeda-beda tergantung waktu dan tempat. Kepercayaan yang paling umum biasanya bila kaki kiri yang terangkat, berfungsi untuk menarik pelanggan. Sebaliknya, bila kaki kanan yang terangkat, bertujuan menarik kemakmuran dan keberuntungan.
Kadang-kadang, ada juga yang kedua kakinya terangkat. Ada juga yang menyatakan kaki kiri terangkat, cocok untuk bar atau tempat minum sake, sementara kaki kanan terangkat cocok untuk toko. Dipercaya, semakin tinggi kaki terangkat, semakin besar juga keberuntungan atau kemakmuran yang akan datang. Beberapa bentuk Maneki Neko dilengkapi dengan baterai agar dapat menggerakan kakinya ke depan-belakang, seolah melambai-lambai secara terus menerus.
Warna
Meskipun warna aslinya adalah putih, Maneki Neko dibuat dengan warna dan atribut yang berbeda. Setiap warna dipercaya mempunyai manfaat yang berbeda-beda pula.
Tiga warna (Calico/Tortie and White): warna dasar putih dengan pola warna hitam dan oranye yang acak. Pola warna ini merupakan warna yang paling dikenal dan dipercaya dapat membawa keberuntungan. Kepercayaan ini berhubungan dengan jarangnya pola warna ini muncul pada kucing japanese bobtail. Di Jepang warna ini disebut Mi-Ke yang berarti tiga warna.
Putih: melambangkan kemurnian, kesucian, dan merupakan warna paling populer kedua. Hitam: dipercaya dapat menjaga kesehatan pemiliknya dan mencegah datangnya setan. Merah: juga merupakan warna pelindung, dipercaya dapat menghalangi datangnya penyakit dan arwah jahat. Emas: berhubungan dengan kemakmuran.
Merah Muda: meskipun bukan warna aslinya, warna ini cukup populer karena berhubungan dengan rasa cinta dan kasih sayang. Hijau: dipercaya dapat meningkatkan pencapaian karier atau bidang akademik.
Atribut Kalung dengan Lonceng, Syal/Scarf, atau Koin
Maneki Neko juga biasanya mempunyai beberapa tambahan atribut di lehernya. Bisa berupa kalung lengkap dengan lonceng kecil, atau bisa juga kain yang diikatkan di leher (syal/scarf).
Yang paling populer adalah kalung berwarna merah yang terbuat dari hichirimen (bunga merah) lengkap dengan lonceng kecil. Dekorasi ini adalah tiruan dari apa yang biasanya dipakai oleh kucing-kucing yang dipelihara oleh keluarga bangsawan pada zaman Edo. Kain yang diikatkan di leher berhubungan dengan fungsinya sebagai pelindung. Dekorasi yang mirip juga terdapat pada patung Bodhisatwa Jizo, pelindung yang sering ditemukan di gerbang kuil atau tempat pemakaman.
Maneki Neko kadang-kadang digambarkan sedang memegang koin yang disebut Koban---uang yang dipakai pada zaman Edo. Figur patung ini dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran, sehingga sering digunakan sebagai celengan. *
Figur kucing ini telah diproduksi menjadi berbagai alat dan bentuk, seperti gantungan kunci, celengan, pengharum ruangan, dan sebagainya. Berbagai bahan juga digunakan, dari yang paling murah seperti plastik, kayu, dan kertas, hingga yang mahal semisal jade atau giok. Berbagai bentuk, warna, dan ornamen tambahan dipercaya mempunyai fungsi tertentu.
Kaki Depan
Kepercayaan mengenai kaki mana yang terangkat, berbeda-beda tergantung waktu dan tempat. Kepercayaan yang paling umum biasanya bila kaki kiri yang terangkat, berfungsi untuk menarik pelanggan. Sebaliknya, bila kaki kanan yang terangkat, bertujuan menarik kemakmuran dan keberuntungan.
Kadang-kadang, ada juga yang kedua kakinya terangkat. Ada juga yang menyatakan kaki kiri terangkat, cocok untuk bar atau tempat minum sake, sementara kaki kanan terangkat cocok untuk toko. Dipercaya, semakin tinggi kaki terangkat, semakin besar juga keberuntungan atau kemakmuran yang akan datang. Beberapa bentuk Maneki Neko dilengkapi dengan baterai agar dapat menggerakan kakinya ke depan-belakang, seolah melambai-lambai secara terus menerus.
Warna
Meskipun warna aslinya adalah putih, Maneki Neko dibuat dengan warna dan atribut yang berbeda. Setiap warna dipercaya mempunyai manfaat yang berbeda-beda pula.
Tiga warna (Calico/Tortie and White): warna dasar putih dengan pola warna hitam dan oranye yang acak. Pola warna ini merupakan warna yang paling dikenal dan dipercaya dapat membawa keberuntungan. Kepercayaan ini berhubungan dengan jarangnya pola warna ini muncul pada kucing japanese bobtail. Di Jepang warna ini disebut Mi-Ke yang berarti tiga warna.
Putih: melambangkan kemurnian, kesucian, dan merupakan warna paling populer kedua. Hitam: dipercaya dapat menjaga kesehatan pemiliknya dan mencegah datangnya setan. Merah: juga merupakan warna pelindung, dipercaya dapat menghalangi datangnya penyakit dan arwah jahat. Emas: berhubungan dengan kemakmuran.
Merah Muda: meskipun bukan warna aslinya, warna ini cukup populer karena berhubungan dengan rasa cinta dan kasih sayang. Hijau: dipercaya dapat meningkatkan pencapaian karier atau bidang akademik.
Atribut Kalung dengan Lonceng, Syal/Scarf, atau Koin
Maneki Neko juga biasanya mempunyai beberapa tambahan atribut di lehernya. Bisa berupa kalung lengkap dengan lonceng kecil, atau bisa juga kain yang diikatkan di leher (syal/scarf).
Yang paling populer adalah kalung berwarna merah yang terbuat dari hichirimen (bunga merah) lengkap dengan lonceng kecil. Dekorasi ini adalah tiruan dari apa yang biasanya dipakai oleh kucing-kucing yang dipelihara oleh keluarga bangsawan pada zaman Edo. Kain yang diikatkan di leher berhubungan dengan fungsinya sebagai pelindung. Dekorasi yang mirip juga terdapat pada patung Bodhisatwa Jizo, pelindung yang sering ditemukan di gerbang kuil atau tempat pemakaman.
Maneki Neko kadang-kadang digambarkan sedang memegang koin yang disebut Koban---uang yang dipakai pada zaman Edo. Figur patung ini dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran, sehingga sering digunakan sebagai celengan. *
1
Komentar