Gubernur Koster Tutup Gelaran PKB XLIV
PKB Tahun Depan Bertema 'Segara Kerthi: Prabhannéka Sandhi, Samudra Cipta Peradaban'
Gubernur Koster langsung luncurkan tema PKB XLV (45) tahun 2023 yang bertema Segara Kerthi: Prabhannéka Sandhi, Samudra Cipta Peradaban.
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster menutup secara resmi ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV (44) bertempat di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali (Art Centre), Denpasar pada Redite Paing Pahang, Minggu (10/7) malam. Dalam sambutannya Gubernur Koster menyatakan PKB mengangkat tema Danu Kerthi Huluning Amreta (Memuliakan Air Sumber Kehidupan) telah berjalan sukses.
Acara penutupan diawali dengan penyerahan hadiah wimbakara (lomba) yang diselenggarakan selama PKB, penyerahan penghargaan Adhi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni), dan dimeriahkan dengan rekasadana (pergelaran) sendratari 'Tirtha Mahottama' garapan SMK Negeri 3 Sukawati yang berkolaborasi dengan Sanggar Seni Kokar Bali.
Gubernur Bali didampingi istri yang juga Ketua Dekranasda Bali Ny Putri Suastini Koster. Turut hadir dalam acara penutupan PKB, Ratu Sri Bhagawan Putra Nata Nawa Wangsa Pemayun, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) didampingi istri, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Bupati/Walikota se-Bali, Kepala Dinas Kebudayaan Bali I Gede Arya Sugiartha, jajaran Forkopimda Bali, dan undangan lainnya.
Penonton yang hadir penuh sesak memadati Panggung Terbuka Ardha Candra dengan mengenakan pakaian adat Bali. "Pesta Kesenian Bali ke-44 tahun 2022 dengan ini titiyang nyatakan secara resmi ditutup," kata Gubernur Koster menutup gelaran PKB yang telah berlangsung selama 29 hari.
Gubernur Koster mengucap syukur karena perhelatan PKB tahun 2022 telah berlangsung dengan baik, lancar, sukses, meriah, serta berkualitas. Selain mengapresiasi pementasan kesenian, Gubernur Koster juga mengapresiasi penyelenggaraan Pameran IKM/UMKM yang menampilkan beragam produk lokal hasil seni kerajinan Krama Bali yang berkualitas dengan harga pantas serta berdaya saing. Ditata dengan tampilan yang apik, elegan, dan indah, sehingga pengunjung menjadi nyaman dan terpikat untuk belanja.
“Titiyang mendapat laporan, omzet penjualan/transaksi Pameran IKM/UMKM mencapai Rp 10 miliar lebih. Pesta Kesenian Bali tahun ini, juga menghadirkan cukup banyak pedagang kuliner khas Bali, yang ternyata hasil penjualannya dilaporkan mencapai Rp 3 miliar lebih, serta Pameran Anggrek penjualannya mencapai Rp 586 juta lebih. Bagi titiyang, hasil penjualan IKM/UMKM dan pedagang kuliner sungguh mengagetkan, membanggakan, dan membahagiakan kita semua,” kata Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Gubernur Koster menjelaskan, sejak tahun 2019 telah melakukan berbagai upaya pembaruan penyelenggaraan PKB antara lain dengan memberlakukan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali. Pembaruan meliputi keselarasan tema dengan materi sajian, pengayaan materi kegiatan, materi sajian, dan tata kelola. Bahkan tahun ini PKB diselenggarakan sekaligus dengan Jantra Tradisi Bali dan Bali World Cultural Celebration (BWCC).
Khusus untuk tema PKB XLIV Tahun 2022, yakni Danu Kerthi: Huluning Amreta, Memuliakan Air Sumber Kehidupan, Gubernur Koster mengamati bahwa tema telah diaktualisasikan dengan cukup konsisten dalam karya seni oleh para peserta pawai dan saat pergelaran seni selama Pesta Kesenian Bali berlangsung. “Namun dalam catatan titiyang, masih ada sebagian kecil pergelaran seni yang belum sepenuhnya mengaktualisasikan makna tema Pesta Kesenian Bali. Akan tetapi yang membanggakan, penampilan sekaa-sekaa sebunan yang merupakan basis seniman di desa adat, terbukti mampu tampil sangat kreatif, inovatif, menarik, memukau, sekaligus menginspirasi. Inilah yang senyata-nyatanya menjadi pondasi utama kekuatan seni budaya Bali yang kaya, unik, dan unggul,” sebut Gubernur Koster.
Gubernur Koster berkeyakinan kuat bahwa melalui penyelenggarakan PKB setiap tahun yang semakin berkualitas dan maju, maka seni budaya Bali tidak akan pernah redup, tidak akan pernah mati, dan tidak akan pernah punah. Sebaliknya, akan semakin bersemai, hidup, tumbuh, dan berkembang dengan subur, nyebun di tengah-tengah masyarakat sepanjang zaman menghadapi arus-deras dinamika global.
Setelah menutup secara resmi PKB tahun 2022, Gubernur Koster pun langsung meluncurkan tema PKB XLV (45) tahun 2023 yang mengangkat tema Segara Kerthi: Prabhannéka Sandhi, Samudra Cipta Peradaban.
Sebagai evaluasi dalam penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali ke-45 Tahun 2023 ke depan, Gubernur Koster berpesan dan berharap agar pawai dirancang sesuai tema, keterpaduan dalam rangkaian Peserta Pawai yang mengedepankan kreasi, inovasi, dan kualitas, jumlah peserta yang selektif, serta durasi waktu diperhatikan.
Untuk Pergelaran, sepatutnya tetap memperhatikan dan menjaga kesantunan, etika, serta estetika. Khususnya tentang humor untuk menghibur penonton, memang sangat diperlukan, tetapi hendaknya ditimbang agar tidak porno, tidak jorok. Tampilan, gerak, dan humor seniman hendaknya bersifat mendidik, mencerdaskan, dan elegan.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Bali, I Gede Arya Sugiartha, dalam laporannya menyebutkan PKB XLIV telah berjalan lancar dan mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Sebagai salah satu penanda Bali era baru, kata Arya Sugiartha, PKB tahun 2022 digelar dengan sejumlah pembaruan dan peningkatan kualitas tata kelola. "Tema PKB tahun 2022 Danu Kerti Huluning Amreta telah teraplikasi dengan baik melalui rekacipta karya seni yang semua bertutur tentang pemuliaan dan penyucian air sebagai sumber kehidupan," ujar Kadis.
Dia melanjutkan, berbagai kegiatan dalam PKB mampu memberikan kontribusi pada berhasilnya gelaran PKB tahun ini. Mulai dari pawai (peed aya), rekasadana (pergelaran), utsawa (parade), wimbakara (lomba), kriyaloka (workshop), widyatula (sarasehan), pameran Bali Kandarupa dan IKM Bali Bangkit, hingga pemberian penghargaan Adi Sewaka Dharma kepada para pengabdi Seni. Kadis Arya Suvgiartha menambahkan adanya event Jantra Tradisi Bali dan Bali World Culture Celebration (WBCC) juga menambah semarak PKB tahun ini.
Dalam kesempatan tersebut Arya Sugiartha juga menyampaikan evaluasi pelaksanaan PKB yang melibatkan pihak Warmadewa Research Centre. Dalam hasil survei disebutkan jika tingkat kepuasan seniman maupun pengunjung rata-rata sangat puas dengan pelaksanaan PKB XLIV. "Sebanyak 93,86 persen penonton memberi apresiasi kepada Pemprov Bali karena telah menggelar PKB secara live di masa pandemi," ungkap Arya Sugiartha.
Masih menurut hasil survei, total jumlah pengunjung PKB tahun ini tercatat sebanyak 1.507.103 orang. Dengan rekor jumlah kunjungan harian terbanyak terjadi pada Minggu (19/6) bertepatan Rahina Umanis Kuningan sebanyak 120.177 orang. *cr78
Acara penutupan diawali dengan penyerahan hadiah wimbakara (lomba) yang diselenggarakan selama PKB, penyerahan penghargaan Adhi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni), dan dimeriahkan dengan rekasadana (pergelaran) sendratari 'Tirtha Mahottama' garapan SMK Negeri 3 Sukawati yang berkolaborasi dengan Sanggar Seni Kokar Bali.
Gubernur Bali didampingi istri yang juga Ketua Dekranasda Bali Ny Putri Suastini Koster. Turut hadir dalam acara penutupan PKB, Ratu Sri Bhagawan Putra Nata Nawa Wangsa Pemayun, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) didampingi istri, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Bupati/Walikota se-Bali, Kepala Dinas Kebudayaan Bali I Gede Arya Sugiartha, jajaran Forkopimda Bali, dan undangan lainnya.
Penonton yang hadir penuh sesak memadati Panggung Terbuka Ardha Candra dengan mengenakan pakaian adat Bali. "Pesta Kesenian Bali ke-44 tahun 2022 dengan ini titiyang nyatakan secara resmi ditutup," kata Gubernur Koster menutup gelaran PKB yang telah berlangsung selama 29 hari.
Gubernur Koster mengucap syukur karena perhelatan PKB tahun 2022 telah berlangsung dengan baik, lancar, sukses, meriah, serta berkualitas. Selain mengapresiasi pementasan kesenian, Gubernur Koster juga mengapresiasi penyelenggaraan Pameran IKM/UMKM yang menampilkan beragam produk lokal hasil seni kerajinan Krama Bali yang berkualitas dengan harga pantas serta berdaya saing. Ditata dengan tampilan yang apik, elegan, dan indah, sehingga pengunjung menjadi nyaman dan terpikat untuk belanja.
“Titiyang mendapat laporan, omzet penjualan/transaksi Pameran IKM/UMKM mencapai Rp 10 miliar lebih. Pesta Kesenian Bali tahun ini, juga menghadirkan cukup banyak pedagang kuliner khas Bali, yang ternyata hasil penjualannya dilaporkan mencapai Rp 3 miliar lebih, serta Pameran Anggrek penjualannya mencapai Rp 586 juta lebih. Bagi titiyang, hasil penjualan IKM/UMKM dan pedagang kuliner sungguh mengagetkan, membanggakan, dan membahagiakan kita semua,” kata Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Gubernur Koster menjelaskan, sejak tahun 2019 telah melakukan berbagai upaya pembaruan penyelenggaraan PKB antara lain dengan memberlakukan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali. Pembaruan meliputi keselarasan tema dengan materi sajian, pengayaan materi kegiatan, materi sajian, dan tata kelola. Bahkan tahun ini PKB diselenggarakan sekaligus dengan Jantra Tradisi Bali dan Bali World Cultural Celebration (BWCC).
Khusus untuk tema PKB XLIV Tahun 2022, yakni Danu Kerthi: Huluning Amreta, Memuliakan Air Sumber Kehidupan, Gubernur Koster mengamati bahwa tema telah diaktualisasikan dengan cukup konsisten dalam karya seni oleh para peserta pawai dan saat pergelaran seni selama Pesta Kesenian Bali berlangsung. “Namun dalam catatan titiyang, masih ada sebagian kecil pergelaran seni yang belum sepenuhnya mengaktualisasikan makna tema Pesta Kesenian Bali. Akan tetapi yang membanggakan, penampilan sekaa-sekaa sebunan yang merupakan basis seniman di desa adat, terbukti mampu tampil sangat kreatif, inovatif, menarik, memukau, sekaligus menginspirasi. Inilah yang senyata-nyatanya menjadi pondasi utama kekuatan seni budaya Bali yang kaya, unik, dan unggul,” sebut Gubernur Koster.
Gubernur Koster berkeyakinan kuat bahwa melalui penyelenggarakan PKB setiap tahun yang semakin berkualitas dan maju, maka seni budaya Bali tidak akan pernah redup, tidak akan pernah mati, dan tidak akan pernah punah. Sebaliknya, akan semakin bersemai, hidup, tumbuh, dan berkembang dengan subur, nyebun di tengah-tengah masyarakat sepanjang zaman menghadapi arus-deras dinamika global.
Setelah menutup secara resmi PKB tahun 2022, Gubernur Koster pun langsung meluncurkan tema PKB XLV (45) tahun 2023 yang mengangkat tema Segara Kerthi: Prabhannéka Sandhi, Samudra Cipta Peradaban.
Sebagai evaluasi dalam penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali ke-45 Tahun 2023 ke depan, Gubernur Koster berpesan dan berharap agar pawai dirancang sesuai tema, keterpaduan dalam rangkaian Peserta Pawai yang mengedepankan kreasi, inovasi, dan kualitas, jumlah peserta yang selektif, serta durasi waktu diperhatikan.
Untuk Pergelaran, sepatutnya tetap memperhatikan dan menjaga kesantunan, etika, serta estetika. Khususnya tentang humor untuk menghibur penonton, memang sangat diperlukan, tetapi hendaknya ditimbang agar tidak porno, tidak jorok. Tampilan, gerak, dan humor seniman hendaknya bersifat mendidik, mencerdaskan, dan elegan.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Bali, I Gede Arya Sugiartha, dalam laporannya menyebutkan PKB XLIV telah berjalan lancar dan mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Sebagai salah satu penanda Bali era baru, kata Arya Sugiartha, PKB tahun 2022 digelar dengan sejumlah pembaruan dan peningkatan kualitas tata kelola. "Tema PKB tahun 2022 Danu Kerti Huluning Amreta telah teraplikasi dengan baik melalui rekacipta karya seni yang semua bertutur tentang pemuliaan dan penyucian air sebagai sumber kehidupan," ujar Kadis.
Dia melanjutkan, berbagai kegiatan dalam PKB mampu memberikan kontribusi pada berhasilnya gelaran PKB tahun ini. Mulai dari pawai (peed aya), rekasadana (pergelaran), utsawa (parade), wimbakara (lomba), kriyaloka (workshop), widyatula (sarasehan), pameran Bali Kandarupa dan IKM Bali Bangkit, hingga pemberian penghargaan Adi Sewaka Dharma kepada para pengabdi Seni. Kadis Arya Suvgiartha menambahkan adanya event Jantra Tradisi Bali dan Bali World Culture Celebration (WBCC) juga menambah semarak PKB tahun ini.
Dalam kesempatan tersebut Arya Sugiartha juga menyampaikan evaluasi pelaksanaan PKB yang melibatkan pihak Warmadewa Research Centre. Dalam hasil survei disebutkan jika tingkat kepuasan seniman maupun pengunjung rata-rata sangat puas dengan pelaksanaan PKB XLIV. "Sebanyak 93,86 persen penonton memberi apresiasi kepada Pemprov Bali karena telah menggelar PKB secara live di masa pandemi," ungkap Arya Sugiartha.
Masih menurut hasil survei, total jumlah pengunjung PKB tahun ini tercatat sebanyak 1.507.103 orang. Dengan rekor jumlah kunjungan harian terbanyak terjadi pada Minggu (19/6) bertepatan Rahina Umanis Kuningan sebanyak 120.177 orang. *cr78
1
Komentar