Bupati Tamba Bantu Korban Kebakaran Dauhwaru
NEGARA, NusaBali
Adanya musibah kebakaran rumah milik keluarga I Made Berata, 60, di Jalan Pulau Komodo, Lingkungan LC, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Jembrana, mendapat perhatian Bupati Jembrana I Nengah Tamba.
Mendengar musibah pada Sabtu (9/7) itu, Bupati Tamba bersama Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna bersama sejumlah Kepala OPD terkait, meninjau TKP pasca kebakaran, Minggu (10/7).
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Tamba memberikan sejumlah bantuan kepada korban. Selain bantuan uang tunai dari kantong pribadi bupati, turut diserahkan bantuan berupa matras, makanan siap saji, selimut, dan paket sembako dari Pemkab. "Semoga dengan kehadiran kami dan sedikit bantuan dari Pemerintah Daerah, dapat membantu meringankan beban dari keluarga korban," kata Bupati Tamba.
Bupati Tamba mengatakan, kebakaran adalah sesuatu yang tidak dapat diprediksi. Pemerintah beserta jajaran berusaha untuk selalu tanggap menyikapi setiap terjadi musibah. "Ini adalah musibah, Pemerintah Daerah berusaha secepat mungkin dapat membantu sejak diinfokan terjadi kebakaran. Seperti yang kita dengar pernyataan dari warga sekitar, saat kejadian angin kencang dan cuaca panas. Mengakibatkan penyebaran api sangat cepat. Pihak pemadam telah melakukan yang terbaik untuk membantu. Namun inilah yang namanya musibah. Tidak dapat kita prediksi akan seperti apa akhirnya," ucapnya.
Bupati Tamba mengaku turut prihatin atas kejadian yang menimpa warganya ini. Dirinya juga mengimbau agar warga selalu waspada. Termasuk semua pihak diharapkan bisa membantu meringankan beban korban. "Saya menitipkan keluarga di sini kepada Dinas Sosial, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan Dinas Kesehatan untuk membantu keperluan korban. Dan selalu memantau kondisi keluarga korban," ujar bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Sementara korban I Made Berata mengatakan, saat terjadi kebakaran dirinya tidak ada di rumah. Sedangkan yang ada di rumah hanya istri dan anaknya. Awalnya kebakaran diketahui terjadi pada bangunan gudang kayu milik korban yang ada di sebelah bangunan rumahnya. Di mana kebakaran bangunan gudang itu diduga terjadi karena pembakaran sampah yang sempat dilakukan istrinya di belakang rumah.
Akibat musibah tersebut, korban memperkirakan mengalami kerugian hingga Rp 1,5 miliar. "Kami mengalami kerugian mencapai Rp 1,5 miliar. Karena rumah dan semua perlengkapannya habis terbakar. Perhiasan, sertifikat tanah, dokumen penting seperti ijazah dan yang lainnya serta beberapa barang elektronik, ada 4 televisi 1 kulkas, mesin cuci dan laptop termasuk perlengkapan sekolah anak-anak habis terbakar," ucapnya.
Berata pun berterima kasih atas perhatian dari pemerintah daerah. Namun dirinya yang kehilangan rumah tempat tinggal, berharap dapat diberikan bantuan tempat tinggal sementara. "Saya sangat berterima kasih atas kehadiran Bupati Jembrana beserta jajaran. Saya mohon pemerintah dapat membantu memberikan tempat tinggal sementara sampai saya bisa memperbaiki tempat tinggal saya yang telah terbakar. Karena ini rumah satu-satunya yang kami miliki," ujar Berata yang merupakan pensiunan PNS ini. *ode
1
Komentar