Jelang Usaba Manggung, Desa Adat Bugbug Gelar Dharma Wacana
AMLAPURA, NusaBali
Desa Adat Bugbug, Kecamatan Karangasem menggelar dharma wacana jelang Usaba Manggung di Pura Bale Agung, Desa Adat Bugbug, Redite Paing Pahang, Minggu (10/7).
Usaba Manggung di Pura Bale Agung digelar pada Purnama Kasa, Buda Kliwon Pahang, Rabu (13/7). Dharma wacana menghadirkan Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda dari Geria Mumbul Sari, Perumahan Seronggo Permai 33/34 Gianyar.
Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda menegaskan, menggelar upacara harus disertai dengan menjalankan sradha atau keyakinan. “Sradha dalam agama itu adalah keyakinan kepada Tuhan, sebab agama adalah keyakinan. Sradha itu lebih kuat dari keyakinan,” jelas Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda. Sradha mesti dijiwai hati nurani, sebab hati nurani itu sesungguhnya adalah suara atman. Hanya manusia yang bisa membangun nilai melalui suara atman. Sradha mesti dibuka seluas-luas agar mata hati tidak buta.
Kelian Desa Adat Bugbug I Nyoman Purwa Ngurah Arsana mengapresiasi pencerahan dari Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda sehingga krama Desa Adat Bugbug lebih paham makna menggelar upacara. “Bukan sekadar menggelar ritual tetapi memahami tatwa atau makna dari upacara tersebut,” jelasnya. Nyoman Purwa Ngurah Arsana menambahkan, penting menggelar dharma wacana untuk memberikan pencerahan kepada krama makna dari Usaba Manggung yang dilaksanakan setiap setahun sekali. “Kami turun temurun menggelar Usaba Manggung, esensinya perlu diketahui,” jelas Nyoman Purwa Ngurah Arsana.
Sementara Baga Parahyangan I Wayan Artana menjelaskan, Usaba Manggung merupakan persembahan kepada Ida Bhatara Sri yang berstana di Pura Ayung. “Usaba Manggung merupakan wujud rasa syukur atas anugerah Ida Bhatara Sri. Kami menggelar upacara untuk mengembalikan anugerah Sang Maha Pencipta dengan harapan kembali dikaruniai kemakmuran,” tutur Wayan Artana. *k16
1
Komentar