Forki Bali Fokus Perbanyak Pelatih
DENPASAR, NusaBali
Pengprov Forki Bali fokus memperbanyak jumlah pelatih yang akan disebar ke semua daerah di Bali.
Selain itu, Forki juga terus meningkatkan kualifikasi untuk menjawab minimnya pelatih dengan standar yang ditetapkan.
"Dalam waktu dekat kita akan lakukan pendidikan pelatih, tentu sesuai dengan standar lisensi pelatih itu sendiri," ucap Ketum Pengprov FORKI Bali, Armand Setiawan Wulianadi, Senin (11/7).
Menurut Armand Setiawan, fotmat kegiatan tersebut disiapkan pengurus di bidang kepelatihan. Harapannya nantinya pelatih karate di Bali menyebar ke semua daerah. Apalagi ada pelatih yang harus melatih sampai berjalan jauh karena melatih di luar kabupatennya.
“Hal seperti itu akan diminimalisir nantinya. Sehingga tiap daerah memiliki pelatih yang mumpuni sesuai dengan standar yang telah ditetapkan," terang Armand Setiawan.
Armand Setiawan mengakui Forki Bali memiliki tantangan pasca dua tahun vacum karena pandemi Covid-19. Dari pemantauannya di daerah lainnya, dia mengakui standar atlet Bali masih kalah jauh atau sejajar dengan level nasional, karena adanya Pandemi Covid. Untuk itu, kata Arman Setiawan, ke depan harus lebih gencar mengejar ketertinggalan, terutama menyamai pembinaan karateka di Jawa.
Dia juga mencontohkan, seperti di Lampung saat ini sudah memiliki PPLP. Karena itu, minimal karateka Bali ke depannya imbang dengan atlet level nasional lainnya. Menurut Armand Setiawan, hal itu diungkapkan dalam konteks mempertahankan dua medali emas pada PON yang masih sangat berat. Apalagi atlet andalan Bali Coki terancam batasan umur di PON nanti.
Meskipun begitu, kata Armand Setiawan, di Bali telah menuntaskan Kejurda KKI dan Inkanas, bahkan sebentar lagi ada Kejurda Lemkari Bali. Kegiatan itu untuk persiapan turun di Kejurnas pada Oktober nanti di Padang, Sumatera Barat.*dek
Menurut Armand Setiawan, fotmat kegiatan tersebut disiapkan pengurus di bidang kepelatihan. Harapannya nantinya pelatih karate di Bali menyebar ke semua daerah. Apalagi ada pelatih yang harus melatih sampai berjalan jauh karena melatih di luar kabupatennya.
“Hal seperti itu akan diminimalisir nantinya. Sehingga tiap daerah memiliki pelatih yang mumpuni sesuai dengan standar yang telah ditetapkan," terang Armand Setiawan.
Armand Setiawan mengakui Forki Bali memiliki tantangan pasca dua tahun vacum karena pandemi Covid-19. Dari pemantauannya di daerah lainnya, dia mengakui standar atlet Bali masih kalah jauh atau sejajar dengan level nasional, karena adanya Pandemi Covid. Untuk itu, kata Arman Setiawan, ke depan harus lebih gencar mengejar ketertinggalan, terutama menyamai pembinaan karateka di Jawa.
Dia juga mencontohkan, seperti di Lampung saat ini sudah memiliki PPLP. Karena itu, minimal karateka Bali ke depannya imbang dengan atlet level nasional lainnya. Menurut Armand Setiawan, hal itu diungkapkan dalam konteks mempertahankan dua medali emas pada PON yang masih sangat berat. Apalagi atlet andalan Bali Coki terancam batasan umur di PON nanti.
Meskipun begitu, kata Armand Setiawan, di Bali telah menuntaskan Kejurda KKI dan Inkanas, bahkan sebentar lagi ada Kejurda Lemkari Bali. Kegiatan itu untuk persiapan turun di Kejurnas pada Oktober nanti di Padang, Sumatera Barat.*dek
Komentar