Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto 'Bertugas di Bali Terasa Pulang Kampung'
DENPASAR, NusaBali
Berdinas di Polda Bali seperti pulang kampung bagi Kabid Humas Polda Bali yang baru Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto.
Maklum saja, perwira melati tiga ini selepas lulus dari pendidikan perwira siswa langsung ditempatkan di Polda Bali tahun 1993. Saat berdinas di Polda Bali kala itu tepatnya di Polres Karangasem, Kombes Bayu bertemu dengan pujaan hati yang kini jadi istrinya I Gusti Maharani.
Pria kelahiran 25 November 1968 yang kini berpangkat Kombes Pol ini mengungkapkan hal tersebut saat perkenalan diri dengan para wartawan yang meliput di Polda Bali di Ruang Rupatama Polda Bali, Senin (11/7) siang. Dia pun bercerita soal dirinya yang tak menyangka bisa menjadi anggota Polri.
Kombes Bayu mengaku sebelum tes polisi dia pernah ikut tes Akademi Militer Angkatan Darat tahun 1988. Namun saat itu anak ketiga dari lima bersaudara ini tidak lulus. Setahun kemudian dia ikut tes Akademi Kepolisian (Akpol). Hasilnya dia lulus dan dilantik jadi perwira Polri tahun 1992. "Saya kecil dan besar di Magelang, Jawa Tengah. Awalnya saya tes tentara tujuannya biar cepat bekerja untuk membantu orangtua yang kurang mampu. Selain itu saya juga dipengaruhi oleh lingkungan. Di Magelang itu pusatnya TNI AD. Setiap sore olahraga di lapangan TNI. Kakak saya yang nomor 1 dan 2 merupakan anggota TNI," beber Kombes Bayu.
Setelah dilantik jadi perwira Polri tahun 1992, Kombes Bayu langsung mengikuti pendidikan perwira siswa di Sukabumi, Jawa Barat. Setelah itu penempatan di Polda Nusra yang kini jadi Polda Bali. Di Polda Bali dia ditempatkan di Polres Karangasem.
Selama berdinas di Polda Bali kala itu, Kombes Bayu beberapa kali menduduki jabatan strategis. Misalnya menjabat sebagai Kapolsek Manggis dan Kapolsek Kuta. "Setelah jabat Kapolsek Kuta saya sekolah PTIK. Setelah PTIK saya ditempatkan di Polda Kalimantan Tengah. Di sana saya berproses, yakni jadi Kabag Ops, Wakapolres, dan Kasat PJR," kenangnya.
Selanjutnya mengikuti sekolah Sespim. Setelah Sespim ditempatkan di Polda Sulawesi Utara. Di sana Kombes Bayu juga menduduki beberapa jabatan penting, seperti pernah jadi Kapolres dan menjadi KSPN. Setelah itu dimutasi ke Polda Gorontalo menjabat Dir Pamobvit. "Dari Polda Gorontalo daya bergeser ke Polda Sumatera Barat menjabat sebagai Kabid Humas. Dari Polda Sumatera Barat dimutasi kembali ke Polda Bali untuk menduduki Kabid Humas," ungkap ayah tiga anak ini.
Kombes Bayu mengisahkan, pada saat berdinas di Karangasem dirinya bertemu dengan gadis pujaan hati yang kini jadi istrinya. Saat itu calon istrinya bekerja di sebuah bank plat merah di Karangasem. "Istri saya orang Bali. Orangtuanya asal Mengwi, Badung. Kami dikarunia tiga orang anak. Anak pertama dan kedua laki-laki dan anak ketiga perempuan," tuturnya.
Kombes Bayu mengaku, dua orang anak laki-lakinya sekarang mengikuti jejaknya menjadi anggota Polri. Anak pertama sudah jadi anggota Polri lulusan Akpol tahun 2018. Saat ini sedang mengikuti pendidikan di PTIK setelah sebelumnya berdinas di Polda NTT. "Sementara anak kedua, kini masih pendidikan Akpol dan bulan ini akan dilantik. Sementara anak ketiga kini sedang menempuh pendidikan di Universitas Udayana. Kini sudah duduk di semester IV Fakultas Hukum," tandasnya.
Sementara dalam pertemuan perdana dengan Kabid Humas Kombes Bayu kemarin, puluhan wartawan dari media cetak, elektronik, maupun online yang sering meliput di Polda Bali menumpahkan keluh kesahnya. Wartawan mengeluhkan beberapa tahun terakhir ini Bid Humas Polda Bali terkesan tertutup. Akibatnya banyak peristiwa maupun kegiatan penting untuk diketahui publik justru tidak dipublikasi.
Paling banyak dikeluhkan adalah wartawan sulit mendapat konfirmasi dari Kabid Humas yang sebelumnya dijabat oleh Kombes Pol Syamsi. Polda Bali juga dinilai tertutup dalam mendalami kasus yang menimpa oknum anggota Polda Bali sendiri. Ada beberapa dugaan kasus tak sedap menimpa oknum anggota Polda Bali yang tidak diberi penjelasan sehingga menjadi opini publik yang ‘liar’.
Terakhir adalah dugaan operasi tangkap tangan (OTT) oleh Mabes Polri terhadap oknum anggota Satlantas Polres Badung. Selain itu Bid Humas Polda Bali juga dinilai tidak bisa memenuhi kebutuhan wartawan secara teknis, baik rilis berita maupun mengemas kegiatan sehingga menarik perhatian. Justru banyak kegiatan Mabes Polri yang digelar di Bali yang malah terpublikasi dengan baik. Sementara banyak kegiatan di Polda Bali yang dihadiri Kapolda Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra malah tidak dipublikasi.
Puluhan wartawan yang hadir dalam kegiatan itu berharap agar di bawah kepemimpinan Kombes Bayu sebagai Kabid Humas mengakhiri keluhan ini. Harapannya media massa di Bali dengan Polda Bali menjalin kemitraan dalam hal pemberitaan, sehingga baik untuk citra Polri di masyarakat dan juga baik untuk pemberitaan di media massa.
Menerima keluhan dan masukan itu, Kombes Bayu mengatakan akan melakukan perbaikan-perbaikan. Baik komunikasi dengan wartawan juga komunikasi dengan satuan kerja lain di Polda Bali untuk mendukung pemberitaan. "Selama menjadi Kabid Humas di Polda Sumatera Barat saya banyak belajar. Setidaknya saya paham dengan kebutuhan wartawan," ungkap Kombes Bayu.
Kombes Bayu mengaku siap melayani wartawan untuk pemberitaan 24 jam. "Saya akan berusaha untuk melakukan yang terbaik. Saya tidak enak perasaan kalau ada rekan wartawan yang WA tapi tidak direspons," tutur Kombes Bayu sembari mengaku saat ini dirinya belum pindah ke Bali karena belum serah terima jabatan.
Bahkan Kombes Bayu menceritakan dia pernah melibatkan istrinya merekam video untuk dikirim kepada wartawan. "Pernah ada peristiwa Densus 88 tangkap teroris di Sumatera Barat. Kebetulan saat itu saya sedang liburan di Bali. Saya dicari banyak wartawan. Saya suruh istri rekam video dan saya bicara. Rekaman itu saya kirim kepada wartawan," ungkapnya. *pol
1
Komentar