Startup Posy Bantu Pecahkan Kesulitan UMKM dalam Mengelola Usaha
DENPASAR, NusaBali.com – Tata kelola yang kerap menyulitkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kini terpecahkan dengan hadirnya Posy. Startup kasir online ini membantu mengelola pembayaran, akses untuk memantau penjualan bagi pemilik, akuntansi penjualan, dan analitik usaha.
Posy adalah salah satu proyek dari perusahaan startup builder Pintar Ventura Group (PVG). Sejak diluncurkan pada akhir tahun 2021, lebih dari 5.000 UMKM telah terdaftar di Posy. “Posy memudahkan small medium enterprise untuk mengelola usahanya hanya melalui telepon genggam,” kata Vlad Ayukaev, Direktur Utama Studio Ventura saat ditemui di Sanur pada Selasa (12/7/2022).
Pria berkebangsaan Rusia ini memuji Indonesia sebagai Negara dengan perkembangan ekonomi terbesar di dunia dan berpotensi menjadi kekuatan ekonomi terbesar di ASEAN. Ditambah pertumbuhan dalam satu decade terakhir rata-rata 5 persen, membuat Indonesia layak diperhitungkan dunia. “Sebanyak 60 juta UMKM di Indonesia juga berpotensi menjadi pengguna teknologi,” kata Ayukaev.
Karena itulah ia mendorong UMKM lebih dimudahkan dalam mengelola usaha. Salah satunya adalah pemanfaatan Posy. “PVG ingin memberikan solusi bagi UMKM dengan meluncurkan Posy,” tegas Ayukaev.
Pada bulan ini, Posy akan menambahkan sejumlah fitur baru yang akan menghasilkan peningkatan efisiensi bisnis dan transparansi untuk pemilik, serta mempengaruhi digitalisasi UMKM di tanah air.
Di antaranya ‘Kasir Online’ yang berfungsi pada semua perangkat Android dengan versi di atas 5.0; manajemen produk dan stok yang sangat mudah serta adanya notifikasi tentang stok yang tersisa; laporan total volume penjualan dan transaksi per hari, per minggu maupun per bulan; mencetak dan mengirim tanda terima untuk pelanggan melalui WhatsApp atau aplikasi chat lainnya; mengelola para pelanggan setia dengan bantuan Customer Mgmt; analisa keuntungan penjualan, mengidentifikasi produk terlaris dan kategori produk terlaris.
“Kami juga menerima pembayaran melalui QRIS. Pengguna juga punya pendapatan tambahan dari fitur penjualan PPOB. Sementara untuk data produk sangat dimudahkan karena pengguna tidak perlu menambahkan produk secara manual. Dan melalui Posy juga membuat usaha terkoneksi ke e-commerce,” urai Ayukaev.
Selain Posy, ternyata PVG yang berkantor pusat di Jakarta juga mengembangkan Klikoo, yakni, produk pembayaran tagihan dan pembelian produk digital. Klikoo memungkinkan masyarakat umum yang tidak memiliki rekening bank untuk melakukan transaksi digital berbasis uang tunai melalui agen perantara Klikoo.Alhasil pelaku UMKM yang belum tersentuh bank menjadi sangat terbantu.
Dengan menggunakan Klikoo, para pelaku usaha dapat menyediakan layanan tambahan kepada para pelanggan setianya, berupa pembelian pulsa dan paket data, tagihan listrik, tagihan air, pengemudi/transportasi Maxim, uang elektronik, transfer uang dan produk digital lainnya.
“Aplikasi ini penting dalam transformasi/perubahan digital Indonesia karena memungkinkan para UMKM untuk menjadi bagian dari penyedia produk digital ke masyarakat umum dan menjadi agen perubahan,” kata Ayukaev.
Hasil yang telah dicapai oleh proyek Klikoo memberikan sebuah bukti tersendiri. Saat ini, kaya Ayukaev, Klikoo telah menyatukan lebih dari 10 ribu klien UMKM: lembaga perbankan dan lembaga keuangan lainnya. “Data pada Mei 2022, sekitar setengah juta transaksi terjadi di tahun pertama Klikoo dengan pendapatan tahunan sekitar 15 juta dolar,” ungkap Ayukaev.
Dengan adanya Posy dan Klikoo inilah, Ayukaev mendorong agar dimanfaatkan oleh UMKM, mulai dari makanan minuman, salon, laundry dan lain-lain untuk mempermudah dan mengembangkan usaha lebih maju. Untuk mengakses, dipersilakan mengunduh di Playstore, sementara untuk App Store (IOS) belum tersedia, karena para pelaku UMKM lebih dominan menggunakan ponsel Android.
Komentar