Disperinaker Data Ulang Jumlah Naker

Pendataan ulang ini untuk memastikan apakah naker yang dirumahkan sudah dipekerjakan kembali oleh perusahaan atau belum. “Kami akan mendatang ulang tenaga kerja di Badung. Sebab data sebelum pandemi dengan sekarang tentu berbeda,” kata Kepala Disperinaker Kabupaten Badung Putu Eka Mertawan, Rabu (13/7).

Dari hasil pendataan ulang, kata Mertawan, nantinya akan disampaikan kepada Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, sebagai bahan rujukan dalam menentukan kebijakan terkait ketenagakerjaan ke depan. “Dengan data ini Bapak Bupati dapat membuat kebijakan yang pas. Kalau data yang kami punya kurang pas,” ucap mantan Kepala DP2KBP3A Kabupaten Badung ini.

Dari data BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan, ungkap Mertawan, ada sekitar 42.000 tenaga kerja yang dirumahkan akibat pandemi Covid-19. Namun dari pengamatan di lapangan, tidak semuanya menjadi pengangguran. Sebab tak sedikit dari pekerja yang dirumahkan itu menekuni UMKM.

“Dari 42.000 orang yang dirumahkan, justru banyak yang beralih profesi. Ada yang bekerja dari rumah ada punya usaha lainnya. Pengangguran Badung cuma 6,4 persen, jadi tidak banyak,” beber Mertawan.

Sementara, Ketua DPRD Badung Putu Parwata, berharap pemerintah tidak saja memonitor pekerja yang dirumahkan, tetapi juga memonitor para pekerja yang kena PHK. Dikatakan, pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menyejahterakan seluruh masyarakat, termasuk pekerja pariwisata dengan seluruh federasi pekerja yang ada. Karena itu, pekerja mengharapkan ada proteksi dari pemerintah.

“Jika saya ini sebagai pekerja, maka bagaimana biar ada jaminan, ada kenyamanan, kemudian ada sesuatu harapan untuk masa depan mereka untuk keluarga,” kata Sekretaris DPC PDIP Badung asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara ini. *ind