Jelang Pindah, Tiara Dewata Sudah Pikirkan Nasib 530 Karyawan
DENPASAR, NusaBali.com – Pasar Swalayan Tiara Dewata memastikan 530 karyawan akan mendapat solusi menyusul rencana kepindahan di awal bulan Agustus mendatang dari Jalan Mayjen Sutoyo, Dauh Puri, Denpasar Barat.
Rencana penutupan lokasi Tiara Dewata yang sudah beroperasi sejak 25 Maret 1986 ini pun sempat membuat gelisah ratusan karyawan.
“Tiara Dewata akan tetap operasi, namun pindah ke lokasi baru, di Jalan Tukad Yeh Aya dan Jalan Diponegoro,” jelas Manager Operasional Tiara Dewata, Novie Setyo Utomo, Jumat (15/7/2022) sore.
Sebelumnya salah satu karyawan yang enggan disebutkan namanya kepada NusaBali.com mengakui jika perpindahan ini pasti akan membuat beberapa karyawan kehilangan pekerjaan. “Karena di lokasi baru sudah pasti tidak akan sebesar ini tempatnya, apalagi dengar kabar departement store tidak ada di lokasi baru,” ujarnya.
Wajar bila sebagian karyawan tampak resah, sebab perpindahan di lokasi baru nanti akan dibarengi oleh PT yang berbeda, dengan sistem kerjasama dan tetap menggunakan nama brand Tiara Dewata.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Novie Setyo Utomo, mengatakan akan tetap mengakomodir para karyawan, hanya pihaknya menegaskan hampir semua karyawan tetap, statusnya sudah dipensiunkan sebelumnya.
“Dan bagi yang masih berusia produktif tetap akan dipertimbangkan untuk dipekerjakan kembali di tempat yang baru nanti dengan skema PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Red),” ujar Novie.
Pihaknya mengimbau untuk para karyawan tidak perlu khawatir, sebab perpindahan ini murni hal bisnis dan hak-hak para karyawan tetap seperti sediakala. Seandainya tempat baru nanti tidak mencakup semua karyawan Tiara yang berjumlah 530 orang tersebut, pihaknya tetap akan memberikan solusi terbaik.
“Akan secara bertahap, kita melihat dari market dulu, kalau di tempat baru nanti semakin ramai otomatis akan ada penambahan karyawan lagi,” kata Novie.
Selain itu ia menambahkan untuk bagian department store belum bisa dioperasikan di lokasi baru, dan kembali masih melihat bagaimana perkembangan bisnis ke depannya.
“Lokasi baru nanti, beberapa sektor usaha kita perkecil, misalkan foodcourt yang sebelumnya 28 stand, mungkin nanti hanya ada separuhnya, dan arena bermain anak-anak akan lebih sedikit,” kata Novie.
Sementara mengenai stand-stand kuliner foodcourt yang ada selama ini, pihaknya mengakui bahwa sistemnya adalah kerjasama antara Tiara Dewata dengan pihak ketiga. “Tetap ada foodcourt, tetapi akan disesuaikan dengan kapasitasnya,” pungkas pria yang sudah 32 tahun bekerja di Tiara Dewata tersebut.
Manajemen pun tetap optimis, walupun pertumbuhan ekonomi tidak seperti sebelum pendemi, tetapi dengan brand yang kuat dan mengakar di masyarakat, pihak manajemen yakin Tiara Dewata tetap akan selalu ramai.*aps
Komentar