Miris, SDN 1 Belimbingsari Hanya Peroleh Satu Siswa Baru
Selain jumlah penduduk tidak begitu banyak, warga lebih memilih menyekolahkan anak mereka ke salah satu SD swasta yang ada di desa setempat.
NEGARA, NusaBali
Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2022/2023, dipastikan telah berjalan lancar. Namun dari 182 SD Negeri di Jembrana, ada satu SD Negeri yang hanya memperoleh 1 siswa baru, yakni, SDN 1 Belimbingsari di Desa Belimbingsari, Kecamatan Melaya.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra, Jumat (15/7), mengatakan, SDN 1 Belimbingsari itu, selalu kekurangan siswa. Masalahnya, di samping jumlah penduduk tidak begitu banyak, warga sekitar lebih memilih menyekolahkan anak mereka ke salah satu SD swasta yang ada di desa setempat.
"Itu sudah terjadi hampir setiap tahun. Sekarang siswa kelas I sampai kelas IV di sana (SDN 1 Blimbingsari), hanya berjumlah 19 siswa. Yang kelas I tahun ini, hanya satu orang," ujar Anom.
Menurut Anom, untuk malaksanakan pembelajaran di SDN 1 Blimbingsari itu pun dilakukan penggabungan kelas. Saat ini, di SDN 1 Blimbingsari hanya ditempatkan 5 orang guru. Ditambah 1 orang kepala sekolah dan 2 orang petugas tata usaha (TU). "Ya kita gabung. Seperti kelas I, kita gabung dengan kelas II. Tetapi tetap beda materi," ucapnya.
Terkait keberlanjutan SDN 1 Blimbingsari itu, kata Anom, masih dievaluasi. Pihaknya ada rencana untuk melakukan regrouping ke sekolah terdekat. Namun untuk rencana regrouping itu, juga masih dikaji.
"Kita masih kaji. Kalaupun nanti regrouping harus dikaji matang-matang. Karena di sana (Blimbingsari) hanya ada satu SD Negeri. Sedangan kalau regrouping, harus ke SD di desa lain. Bagaimana jarak dan apa di SD desa lainnya bisa tertampung. Semua harus kita pikirkan," ujarnya.
Di samping itu, Anom mengatakan, juga akan mengevaluasi perkembangan penduduk di Blimbingsari. Khususnya memetakan berapa jumlah anak yang akan masuk usia SD dalam 3 tahun ke depan.
"Nanti kita lihat dulu. Kita juga tidak mau gegabah. Karena kalau nanti ternyata banyak anak usia SD dan masih perlu ada SD Negeri di sana, kita pertahankan," pungkas Anom. *ode
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra, Jumat (15/7), mengatakan, SDN 1 Belimbingsari itu, selalu kekurangan siswa. Masalahnya, di samping jumlah penduduk tidak begitu banyak, warga sekitar lebih memilih menyekolahkan anak mereka ke salah satu SD swasta yang ada di desa setempat.
"Itu sudah terjadi hampir setiap tahun. Sekarang siswa kelas I sampai kelas IV di sana (SDN 1 Blimbingsari), hanya berjumlah 19 siswa. Yang kelas I tahun ini, hanya satu orang," ujar Anom.
Menurut Anom, untuk malaksanakan pembelajaran di SDN 1 Blimbingsari itu pun dilakukan penggabungan kelas. Saat ini, di SDN 1 Blimbingsari hanya ditempatkan 5 orang guru. Ditambah 1 orang kepala sekolah dan 2 orang petugas tata usaha (TU). "Ya kita gabung. Seperti kelas I, kita gabung dengan kelas II. Tetapi tetap beda materi," ucapnya.
Terkait keberlanjutan SDN 1 Blimbingsari itu, kata Anom, masih dievaluasi. Pihaknya ada rencana untuk melakukan regrouping ke sekolah terdekat. Namun untuk rencana regrouping itu, juga masih dikaji.
"Kita masih kaji. Kalaupun nanti regrouping harus dikaji matang-matang. Karena di sana (Blimbingsari) hanya ada satu SD Negeri. Sedangan kalau regrouping, harus ke SD di desa lain. Bagaimana jarak dan apa di SD desa lainnya bisa tertampung. Semua harus kita pikirkan," ujarnya.
Di samping itu, Anom mengatakan, juga akan mengevaluasi perkembangan penduduk di Blimbingsari. Khususnya memetakan berapa jumlah anak yang akan masuk usia SD dalam 3 tahun ke depan.
"Nanti kita lihat dulu. Kita juga tidak mau gegabah. Karena kalau nanti ternyata banyak anak usia SD dan masih perlu ada SD Negeri di sana, kita pertahankan," pungkas Anom. *ode
1
Komentar