KPPAD Prihatin Siswa Diangkut Truk
GIANYAR, NusaBali
Komisioner Bidang Pendidikan Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali Made Ariasa prihatin melihat sejumlah siswa diangkut kendaraan truk.
Pemandangan yang terkesan mengabaikan keselamatan jiwa tersebut disaksikan langsung ketika Made Ariasa berkendara. "Kami KPPAD Bali sangat menyayangkan pihak sekolah yang menggunakan truk angkutan barang untuk angkutan para siswa," ujar Ariasa, komisioner asal Desa Mas, Kecamatan Ubud itu, Jumat (15/7). Rombongan naik truk diduga bagian dari kegiatan masa pengenalan lingkungan bagi siswa baru. Diperkirakan truk tersebut menuju kegiatan bhakti sosial atau kegiatan lain di luar lingkungan sekolah.
Ariasa yang juga pengurus Yayasan Ketut Alon di Desa Mas, Kecamatan Ubud, itu melihat UU Perlindungan Anak, berpotensi menimbulkan kekerasan anak. Terlebih anak kurang terawasi selama di jalanan. "Tidak aman juga terlebih ada ditemukan siswa yang duduk di bedang penutup bagian belakang truk," ujarnya.
Apabila terjadi pengereman mendadak, tentu sangat membahayakan keselamatan anak tersebut. “Hal ini semakin mengkhawatirkan karena tidak kelihatan guru atau orang dewasa yang mengawasi langsung ada di dalam bak truk," ungkapnya.
Dijelaskan, sebagaimana amanat UU Perlindungan Anak, pihaknya mengimbau dan mengingatkan seluruh sekolah. Jika ada kegiatan pengenalan lingkungan luar sekolah yang membutuhkan transportasi massa agar memperhatikan aspek keamana. Selain memperhatikan aspek kelayakan media transportasi tentunya yang sangat penting pengawasan. “Kami sangat tidak menginginkan kembali ada anak sebagai korban kegiatan MPLS kejadian 2019 akibat kurangnya kepekaan dan perhatian aspek keamanan anak yang kurang terlindungi," jelasnya. *nvi
1
Komentar