7 September, Nyoman Abdi Dilantik Kembali sebagai Direktur Politeknik Negeri Bali 2022-2026
MANGUPURA, NusaBali.com – Kepemimpinan I Nyoman Abdi SE M eCOM di Politeknik Negeri Bali (PNB) akan berlanjut pada periode 2022-2026. Sosok asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng ini sebelumnya sukses menjadi Direktur PNB pada periode 2018-2022.
“Pelantikan dijadwalkan pada 7 September 2022,” ungkap Ketua Senat PNB Ir Made Mudhina MT.
Dipercayanya kembali Nyoman Abdi berdasarkan pemilihan Direktur PNB periode 2022-2006 di Gedung Widya Guna Kampus PNB Jimbaran pada Kamis (14/7/2022) pagi.
Nyoman Abdi mendapatkan suara terbanyak yakni 45 suara, sedangkan dua kandidat lainnya yaitu IGNB Caturbawa ST MKom memperoleh 1 suara, sedangkan IDMC Santosa ST MSc PhD 0 suara.
“Setelah proses pemilihan ini, hasil berita acara pemilihan akan dilaporkan ke menteri pendidikan dan kebudayaan ristek. Untuk tahapan selanjutnya menunggu dikeluarkannya SK penetapan dan pelantikan,” jelas Made Mudhina.
Dalam proses pemilihan direktur yang berlangsung secara demokratis ini disaksikan langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Dr Wartanto; Koordinator Bidang Hukum Tata Laksana dan Kepegawaian, Drs Suparjo MPd; Biro Kepegawaian, beserta staf Kemendikbudristek.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wartanto mengatakan pemilihan Direktur PNB telah berjalan sangat lancar dan aman, serta telah sesuai dengan aturan pemerintah. Menurutnya, untuk proses dan syarat untuk menjadi direktur serta syarat yang memilih, juga sudah sesuai peraturan menteri.
"Pemilihan akhir yang dilakukan oleh senat, yang mana suara senat sebesar 65 persen dan dari kementerian pendidikan 35 persen,” kata Wartanto.
Namun Wartanto mengingatkan bahwa ada banyak tantangan yang harus dihadapi terkait kemajuan teknologi dan artificial intelegent (AI), sehingga PNB tidak boleh ketinggalan dengan perubahan-perubahan kebutuhan industri di masa mendatang.
Sementara itu Direktur PNB terpilih, I Nyoman Abdi mengakui banyak tugas dan tantangan lebih berat di masa mendatang. Selain untuk mencetak tenaga terampil yang diinginkan industri, PNB juga ditugaskan berkontribusi secara maksimal untuk pemberdayaan perekonomian, terutama perekonomian Bali maupun Indonesia.
"Keberadaan PNB mampu berkontribusi terhadap daya saing bangsa dan itu akan menjadi tantangan kita ke depan supaya PNB tidak tertinggal, bahkan bisa leading dari politeknik yang lain,” tegas akademisi kelahiran 21 Desember 1965 ini.
1
Komentar