Ray Misno Tarung ke DPRD Bali
Ditugaskan Langsung De Gadjah, Siap Habis-Habisan
Pada Pileg 2024 mendatang, Ray Misno harus ‘berdarah-darah’, apabila incumbent dari PDIP (5 orang), Golkar (1), Demokrat (1), dan PSI (1) tarung lagi ke DPRD Bali Dapil Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
DPD Gerindra Bali sudah menyiapkan caleg (calon legislatif) dari kalangan tokoh masyarakat untuk Pileg 2024 mendatang. Salah satunya, mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Denpasar Made Gde Ray Misno, akan diplot tarung ke DPRD Bali dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Denpasar. Ray Misno pun menyatakan siap habis-habisan.
Ray Misno kepada NusaBali, Sabtu (16/7) sore, mengaku ditugaskan langsung oleh Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah maju ke DPRD Bali di Pileg 2024.
“Saya ditugaskan langsung Pak De Gadjah maju dari Dapil Denpasar. Pokoknya kalau sudah perintah, tentu saya siap habis-habisan memenangkan Gerindra merebut kursi di Dapil Denpasar,” ujar Ray Misno.
Ray Misno akan maju bersama De Gadjah, yang juga akan tarung ke DPRD Bali dari Dapil Denpasar. Kata dia, ada 8 caleg dari Gerindra yang sudah disiapkan maju dari Dapil Denpasar. “Termasuk Pak Ketua DPD (De Gadjah) akan maju dari Dapil Denpasar. Kami optimistis Gerindra akan kembalikan kursi DPRD Bali di Dapil Denpasar pada Pileg 2024. Tahun 2019 kan kita kehilangan kursi DPRD Bali dari Dapil Denpasar,” ucap politisi yang dikenal dengan kepala plontos ini.
Pada Pileg 2019, Gerindra mendapat 6 kursi di DPRD Bali. Keenam kursi itu diduduki Nyoman Suyasa dari Dapil Karangasem, Wayan Disel Astawa dari Dapil Badung, Ketut Gede Nugrahita Pendit dari Dapil Tabanan, Putu Darma Susila dari Dapil Jembrana, Jro Nyoman Rai Yusha dari Dapil Buleleng, dan Ketut Juliarta dari Dapil Klungkung.
Sedangkan untuk Dapil Denpasar, pada Pileg 2019 ada 8 kursi DPRD Bali yang diperebutkan. Dari 8 kursi, PDIP meloloskan 5 caleg. Mereka adalah Anak Agung Gde Suyoga, Ni Wayan Sari Galung, I Gusti Putu Budiartha alias Gung De, I Wayan Kariartha, dan Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana.
Sementara sisa 3 kursi lagi dibagi rata Partai Golkar, Partai Demokrat, dan PSI dengan perolehan masing-masing 1 kursi. Partai Golkar meloloskan politisi gaek I Ketut Suwandhi alias Jenderal Kota, Demokrat meloloskan incumbent Utami Dwi Suryadi, dan PSI meloloskan new comer Grace Anastasia Surya Widjaja. Kalau para incumbent DPRD Bali ini maju di 2024, Ray Misno harus ‘berdarah-darah’ mengalahkan mereka.
Ray Misno enggan mengungkap strategi Gerindra mengembalikan kursi DPRD Bali yang lenyap di Dapil Denpasar pada 2019 silam. “Itu urusan dapur partai kami, yang jelas kita punya strategi, pokoknya habis-habisan dengan segala kekuatan dan potensi yang ada. Menang kalah sudah biasa dalam kompetisi politik,” tegas aktivis Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) ini.
Sebelum terjun ke politik, Ray Misno merupakan Ketua KPU Denpasar pada periode 2003–2008 dan 2008–2013. Begitu purna tugas sebagai Ketua KPU Denpasar, tak lama berselang dia langsung gabung Partai Gerindra Bali pada 2014.
Politisi asal Desa Sanggulan, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan ini mengawali karier politik sebagai Wakil Ketua Bidang OKK DPD Gerindra Provinsi Bali periode 2014–2019. Saat itu, Gerindra Bali dinakhodai almarhum Ida Bagus Putu Sukarta alias Gus Sukarta, politisi asal Geriya Buruan, Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan yang anggota DPR RI Dapil Bali periode 2014–2019.
Saat ini, di bawah kepemimpinan De Gadjah, Ray Misno menjabat Wakil Ketua Bidang Strategis Demokrasi DPD Gerindra Bali.
Masuk partai, Ray Misno tidak langsung nyaleg di Pileg 2014, karena tidak mendapatkan penugasan oleh partai. Pun di Pileg 2019, Ray Misno masih diparkir alias tidak ditarungkan oleh induk partainya. 7 nat
Komentar