Gadis Penjaga Toko Diperkosa Tiga Pria
Berita dugaan pemerkosaan terhadap gadis berinisial M, 17, seorang penjaga toko sembako dan makanan ringan di Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, pada Kamis (6/4) siang kemarin tersiar cepat.
SINGARAJA, NusaBali
Bahkan dikabarkan M digilir oleh tiga orang pria berinisial RR, H dan J alias I warga setempat. Kapolsek Gerokgak, Kompol I Gusti Putu Alit, dikonfirmasi membenarkan adanya laporan dari korban atas peristiwa pemerkosaan yang dialaminya. Hanya saja sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, mengingat tiga pelaku yang dilaporkan melakukan pemerkosaan terhadap korban setelah diamankan tidak mengakui perbuatannya.
Menurut pengakuan korban, kejadian tersebut berawal saat dirinya menjalani aktivitas sehari-hari sebagai penjaga toko milik majikannya YL di wilayah Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Lantas sekitar pukul 14.00 Wita datanglah tiga orang pemuda yakni RR, H dan I ke tokonya dan memesan tiga gelas kopi.
Sesuai permintaan, korban menyajikan kopi yang dipesan tiga pemuda ini. selang beberapa lama di sana, dan setelah selesai meminum kopi, korban pun membawa gelas kotor itu untuk dicuci di bagian belakang toko. Nah saat itulah ketiga pemuda itu disebut membuntutinya ke belakang dan langsung menarik tangannya dan dibawa ke kamar mandi.
Setelah dibekap di kamar mandi RR dan H disebut memegangi tangannya dari belakang dan menutup mata korban. Sedangkan I berusaha membuka celana korban hingga robek. Korban yang tidak bisa melawan menyebut dirinya diperkosa bergilir oleh tiga pria itu. Usai melampiaskan nafsunya, ketiga pria yang dilaporkan korban langsung pergi meninggalkannya. Korban yang tidak terima dengan perlakuan tiga korban melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Gerokgak.
Ketiga terduga pelaku pun langsung diamankan kepolisian Polsek Gerokgak. Namun dari penyelidikan awal, ketiganya tidak mengakui perbuatannya. “Ketiganya sudah kami amankan tetapi tidak mengaku melakukan hal itu. Kami akan cari bukti dulu, karena tidak ada saksi yang melihat kejadian itu juga,” kata Kompol Alit.
Pihaknya pun berencana akan melakukan visum terhadap korban dan apabila menemukan sampelnya akan dibawa ke laboratorium, selanjutnya baru bisa dibuktikan bahwa benar terjadi kejadian itu atau tidak. *k23
Bahkan dikabarkan M digilir oleh tiga orang pria berinisial RR, H dan J alias I warga setempat. Kapolsek Gerokgak, Kompol I Gusti Putu Alit, dikonfirmasi membenarkan adanya laporan dari korban atas peristiwa pemerkosaan yang dialaminya. Hanya saja sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, mengingat tiga pelaku yang dilaporkan melakukan pemerkosaan terhadap korban setelah diamankan tidak mengakui perbuatannya.
Menurut pengakuan korban, kejadian tersebut berawal saat dirinya menjalani aktivitas sehari-hari sebagai penjaga toko milik majikannya YL di wilayah Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Lantas sekitar pukul 14.00 Wita datanglah tiga orang pemuda yakni RR, H dan I ke tokonya dan memesan tiga gelas kopi.
Sesuai permintaan, korban menyajikan kopi yang dipesan tiga pemuda ini. selang beberapa lama di sana, dan setelah selesai meminum kopi, korban pun membawa gelas kotor itu untuk dicuci di bagian belakang toko. Nah saat itulah ketiga pemuda itu disebut membuntutinya ke belakang dan langsung menarik tangannya dan dibawa ke kamar mandi.
Setelah dibekap di kamar mandi RR dan H disebut memegangi tangannya dari belakang dan menutup mata korban. Sedangkan I berusaha membuka celana korban hingga robek. Korban yang tidak bisa melawan menyebut dirinya diperkosa bergilir oleh tiga pria itu. Usai melampiaskan nafsunya, ketiga pria yang dilaporkan korban langsung pergi meninggalkannya. Korban yang tidak terima dengan perlakuan tiga korban melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Gerokgak.
Ketiga terduga pelaku pun langsung diamankan kepolisian Polsek Gerokgak. Namun dari penyelidikan awal, ketiganya tidak mengakui perbuatannya. “Ketiganya sudah kami amankan tetapi tidak mengaku melakukan hal itu. Kami akan cari bukti dulu, karena tidak ada saksi yang melihat kejadian itu juga,” kata Kompol Alit.
Pihaknya pun berencana akan melakukan visum terhadap korban dan apabila menemukan sampelnya akan dibawa ke laboratorium, selanjutnya baru bisa dibuktikan bahwa benar terjadi kejadian itu atau tidak. *k23
Komentar