Penataan Pantai Samigita Alami Keterlambatan
MANGUPURA, NusaBali
Proses sosialisasi yang panjang dan sejumlah penyesuaian yang terjadi di lapangan, membuat progres penataan Pantai Seminyak, Legian dan Kuta (Samigita) mengalami keterlambatan 5 persen dari semestinya.
Diharapkan ke depan tidak menemui kendala, sehingga pengerjaan dapat dikebut sesuai target. Project Manager Tunas Jaya Sanur- Bianglala KSO, I Nyoman Agus Sandika, tidak memungkiri terjadi keterlambatan dalam pengerjaan proyek di lapangan. Saat ini progres penataan Pantai Samigita baru terealisasi 1,7 persen, atau minus 5 persen. Hal itu dipicu oleh efek dari proses sosialisasi yang cukup panjang. Belum lagi ada perubahan cukup mendasar, sehingga perlu dilakukan proses penyesuaian gambar dan perizinan ulang.
“Sosialisasi dan penyesuaian itu memang cukup berpengaruh, karena kita tidak bisa langsung eksekusi frontal. Harusnya itu sudah 7 persen sekian, tapi karena ada sejumlah proses di lapangan jadi ada keterlambatan sekitar 5 persen,” ujarnya, Minggu (17/7).
Sandika menjelaskan, selain menyangkut setting out, penyesuaian itu juga menyangkut proses pendataan aset sebelumnya. Hal itu untuk memastikan agar tidak terjadi salah bongkar, sehingga belum lama ini Dinas PUPR dan instansi terkait telah mengecek dan mendata aset di lapangan. Dari hasil tersebut disepakati pengadaan toilet baru ditiadakan. Namun itu diganti dengan peremajaan seluruh toilet yang sudah ada. “Peremajaan itu lebih pada merubah kondisi di dalam toilet, seperti penggantian closed, keramik, cat dan penyesuaian desain interior,” jelas Sandika.
Masih menurut Sandika, saat ini fokus mengerjakan area yang sudah clear dari penyesuaian. Seperti di Pantai Kuta yaitu finisihing area relokasi pedagang. Pembuatan akses menuju patung di tengah laut yang berada di Pantai Jerman, titik depan Pura Cedok Waru. Kemudian, pembangunan balai nelayan yang berjumlah 5 unit di Pantai Jerman, pengerjaan fondasi bor pile di segmen 3 depan Pasar Seni Kuta, pengerjaan fondasi di Setra Kuta di Segmen 3.
Sementara untuk di Pantai Legian, lanjut Sandika, berupa persiapan pengerjaan di dekat titik Hotel Pull Man yang berupa pembuatan dudukan patung Mesolah Bawa. Sedangkan di Pantai Seminyak, pihaknya sudah melakukan pembongkaran kantor bersama di pantai. Hal itu kini tinggal menunggu setting out penempatan shelter tsunami yang posisinya berada di dekat loloan. “Ketika sudah clear, maka pembangunan shelter tsunami di Pantai Seminyak akan berbarengan dengan pembangunan shelter tsunami di Kuta 3. Nantinya proses pembangunan akan memakai tiang pancang, sehingga proses fondasi bisa lebih cepat dikerjakan. Untuk tiang pancang sudah ready dan itu akan dilaksanakan dalam waktu dekat,” rincinya.
Pada dasarnya, lanjut Sandika, semua barang yang diperlukan dalam penataan sudah siap, tinggal menunggu proses di lapangan. Hal itu juga sudah mendapatkan inspeksi dari Dinas PUPR dan pengawas, untuk menegaskan bahwa pihaknya tetap berproses mengerjakan dengan strategi berkegiatan di workshop.
Kendati mengalami keterlambatan pengerjaan, pihaknya mengaku optimistis proyek bisa selesai tepat waktu. Sandika juga mengaku sudah mensounding pelaksana tugas dan pengawas untuk mempercepat pelaksanaan. “Hal itu semata-mata juga mempertimbangkan Kuta yang merupakan destinasi wisata, sehingga pengerjaan proyek nantinya tidak sampai menganggu aktivitas publik,” kata Sandika. *dar
1
Komentar